Ahok Maju Di Pilgub DKI Jakarta 2017 Belum ada yang bisa menandingi elektabiitas
Kepala Pusat Penelitian LIPI, Syamsudin Haris mengungkapkan, Pilkada DKI Jakarta tahun 2017 mendatang terasa seperti pemilihan presiden. Karena keberadaan Basuki Tjahaja Purnama sebagai calon petahana mengangkat persaingan politik.
“Basuki tampak tak mempunyai pesaing yang signifikan. Belum ada yang dapat menandingi elektabiitas Ahok. Dengan Yusril saja tetap sangat jauh 26,5 persen sementara Ahok 60,3 persen dalam survei head to head Cyrus Network,” papar Haris di Hotel The Akmanj, Menteng, Jakarta Pusat.
Haris membahas, ketika Ahok terus dipojokkan baik dari beberapa permasalahan alias statemen, justru terus tak sedikit mendapat dukungan publik. Resisten ini justru menguntungkan Ahok.
“Bagi saya yang penting itu mencoba membahas bagaimana kami menonton fenomena itu. Pilkada Jakarta dengan Ahok itu seperti rasa pilpres,” ungkap Haris.
Ketika ada permasalahan sumber waras dn reklamasi kat Haris, justru ekektabilitasnya bertambah. “Publik tampaknya tak mengharapkan Ahok berkonflik dengan PDIP, dengan Megawati. Justru mereka mengharapkan PDIP mendukung Ahok,” kata Haris.
Lebih lanjut Haris menceritakan, kondisi seperti ini membikin PDIP seperti kucing yang kepanasan. “Sekarang itu PDIP kaya kucing kepanasan. Pertama membikin penjaringn, terus buat survei tapi semua keputusan ditangan Megawati. Tak ada yang dapat disampaikan lagj tidak hanya PDIP ini sedang kebakarn jenggot,” ungkap Haris.
Menurut Haris, sekarang dirinya menonton parpol-parpol lain tak dapat menciptakan lawan untuk Ahok ini. Karena yang selagi ini yang diperbuat para pesaing Ahok terlalu biasa.
“Yusri telah naik kerata api, Sandiaga ke pasar serta pungut sampah, itu hanya bias saja tak ada yang jenius serta terlalu standar. Kalau bertolak dari hasil survei dilihat publik tetap puas dengn kinerja ahok. Permasalahan reklamasi serta sumber waras nyatanya tak sanggup menurunkan popularitas maupun elektabilitas Pak Basuki,” papar Haris.
Pun dalam konteks permasalahan sumber waras. Publik menonton Ahok tak bersalah dalam permasalahan ini. Begitu juga dengan permasalahan reklamasi. Kesalahannya itu semata-mata bukan di Ahok tapi di Foke serta presiden sebelumnya yang menerbitkan aturan tersebut.
http://majalahahok.com/2016/05/14/ahok-maju-di-pilgub-dki-jakarta-2017-belum-ada-yang-bisa-menandingi-elektabiitas/
No comments:
Post a Comment