Latest News

Monday, May 30, 2016

"Pak Ahok tuh terlalu Jujur", AHOK Tunjukkan Buku Tabungan Pribadinya..



"Pak Ahok tuh terlalu Jujur", 

AHOK Tunjukkan Buku Tabungan 

Pribadinya..

¥· Sulit sekali menerima apa yang dilakukan oleh Gubernur Ahok ketika menunjukkan buku Tabungan yang berisi uang hasil bekerja selama menjadi pejabat.

€· Mungkin tak pernah ada satupun pejabat dimuka bumi ini yang punya perilaku jujur dan apa adanya seperti AHOK ini. Coba cari, pejabat mana yang bersedia terbuka hingga berani menunjukkan buku tabungan pribadinya?

¥· Kala itu AHOK masih menjabat sebagai Wakil dari Gubernur Jokowi, AHOK sedang dikejar oleh LSM Forum Indonesia yang mencurigai AHOK punya penghasilan sampai Rp. 1,7 Milyar per bulan.

€· Untuk menangkal semua kecurigaan itu, Ahok kemudian menunjukkan buku tabungannya. “Tabungan saya, saya kasih liat. Ini yang gaji resmi. Jadi kasih tau Fitra, ini temuan Ahok.

¥· Ternyata selama Ahok kerja di sini tabungannya ada Rp 971 juta. Dari pertama kali saya di sini,” ujarnya sambil memegang buku tabungan di ruangannya di Balaikota DKI Jakarta.

€· Pada lembar buku tabungan berwarna jingga bertuliskan Bank DKI itu. atas nama Basuki Tjahaja Purnama itu tertera angka Rp 971.487.547 di barisan terakhir. Angka yang terlalu kecil untuk uang milik pribadi pejabat setingkat wakil Gubernur DKI, itupun ia kumpulkan selama menjabat sebagai orang no 2 di Jakarta.

¥· Hal itu ia lakukan untuk membuktikan kepada Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra), bahwa LSM tersebut tidak pernah ‘menemukan’ dana operasional gubernur dan wakil gubernur DKI.

€· Lebih lanjut Ahok mengatakan, uang pribadinya itu sebelumnya lebih besar lagi, yaitu sebesar Rp 1 miliar lebih. Namun, sudah diambil sebagian, untuk berlibur bersama keluarga serta membayar uang sekolah ketiga anaknya.

¥· Dana Rp 971 juta itu, jelas Ahok, merupakan tabungan yang ia kumpulkan dari gajinya sebagai wakil gubernur sejak pertama kali menjabat pada Oktober 2012 lalu.

€· Sementara, dana operasional berada di rekening yang berbeda dengan gajinya. Sebab, dana operasional tidak dapat digunakan untuk keperluan pribadi karena tidak dikenai pajak penghasilan.

¥· “Ini udah kumpul selama setahun lebih lah. Ini bukan temuan Fitra, saya memberi tahu kepada saudara. Ini yang kena pajak dong. Memang siapa pejabat yang pertama kali membuka anggaran operasional? Saya.

€· Semua ada di www. Ahok.org,” tegas mantan Bupati Belitung Timur itu. Pak AHOK memang tidak selazimnya pejabat, kelewat jujur dia…


Source : FB Roy Sandy

Pasangan Pemimpin Yang Sangat Bersahaja, Jauh Dari Kepura-puraan .



Pasangan Pemimpin Yang Sangat 
Bersahaja, Jauh Dari Kepura-puraan .

1. Menolak SUAP, KORUPSI, KKN, PUNGLI, DAN NILEP uang yang bukan HAKnya...

Bila ada yg ngaku2 muslim ... ngaku2 mukmin... tapi korup, minta disuap, KKN, pungli, nilep duit rakyat dan juga membela para koruptor... penyuap... KKN.... pemungli.... penilep.... maka dpt dipastikan mereka itu MUNAFIK AKUT...

2. Bersuara lantang ttg pejabat2 korup, menyuarakan ketidakberesan di kantor2 pemerintahan dengan data dan fakta.... dan melawan kejahatan pejabat2 brengsek dg gigih...

Bila ada yg ngaku2 muslim, ngaku2 mukmin... tapi malah mendakwahi org2 yg berani bersuara ttg KEJAHATAN PARA PEJABAT NEGRI... maka bisa dipastikan mereka adalah RAKYAT yg rela DITOLOL2KAN pejabat brengsek itu....

3. Jujur... membuat berita apa adanya, tanpa dibumbu2i apalagi direkayasa... demi sebuah kebenaran dan transparansi publik...

Bila ada yg ngaku2 muslim mukmin tapi KELOJOTAN membaca status jujur, fakta, apaadanya ttg yg terjadi malah mengeluarkan tuduhan2 berbau FITNAH menganggap berita tsb rekayasa dengan ayat2 seolah2 suci harum mewangi.... bisa dipastikan mereka itu org2 yg sedang ketakutan terhadap TRANSPARANSI... yg akan membuka aib2 junjungannya dan otomatis meng-oyak2 harga dirinya....

Muslim yg mukmin itu yang berani melawan kejahatan meskipun penjahat2 itu satu agama... satu suku.... bukan yg malah menutup2inya...

Muslim yg mukmin itu yang berani membela kebenaran tindak tanduk, perbuatan, kebijakan, birokrasi, kedisiplinan kerja dsb.... meskipun kebenaran itu berasal dari yg tak seagama atau sesuku .... sebagai pembelajaran bagi yg seagama sesuku bahwa manusia yg baik itu BERHAK MEMPEROLEH PENGHARGAAN atas kejujuran dan kebenarannya tsb....

Muslim yg mukmin itu yang berani membela siapapun yang berada diposisi benar... Adil... bijaksana tanpa sentimen agama, suku dan gender....

Bila ada yg menceramahi status kita yg membela kebenaran... bisa dipastikan mereka itu KELOMPOK RADIKALIS, PEKOK MUNAFIKUN SEJATI, DAN FANATIK BUTA....

So.... kita santai aja kalo mereka muncul di sini...

Happy Malming!!

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10204524421590381&id=1828317126

SukaTunjukkan lagi reaksi
Komen
58 comments
Komen
Ajian Nyanyian Jiwa Mantaaaaap min 😊👍👍👍

Sudah saatnya bangsa ini di pimpin oleh org2 yg jujur, tegas, berani menolak segala bentuk pungli, korup, kkn dgn mengedepankan kepentingan Rakyat. Buat apa punya pemimpin yg MUNAFIQ membawa bawa Agama dlm berpolitiknya namun di belakang mereka sibuk menghitung hasil jarahan UANG RAKYAT secara berjamaah. Membentuk pion2 yg doyan berkoar koar bila di sumpal nasi bungkus.
SukaBalasan11pada 

Sunday, May 29, 2016

Bantu Yuk, Ini Dua Kendala Paling Sulit bagi Teman Ahok

Bantu Yuk, Ini Dua Kendala Paling Sulit bagi Teman Ahok

Salah satu pendiri "Teman Ahok", Singgih Widyasyomo, mengatakan banyak kendala yang mereka alami dalam proses pengumpulan data KTP. Namun, ada dua kendala yang dia rasa paling sulit untuk dihadapi.
"Masalah pertama itu soal menggandakan data KTP itu," ujar Singgih dalam Teman Ahok Fair di Gudang Sarinah Ecosystem, Pancoran, Minggu (29/5/2016).
Untuk bisa mendaftar ke KPU DKI Jakarta, data KTP harus dikirim tiga rangkap. Jika Teman Ahok mengirim 1 juta data KTP, artinya ada 3 juta rangkap data KTP yang harus diserahkan. Itu semua harus dibawa ke KPU DKI Jakarta.
Kendala kedua adalah soal entry data. Data KTP yang sudah dikumpulkan oleh Teman Ahok harus dikumpulkan dalam sebuah data digital. Hal ini untuk mempermudah proses klasifikasi kelurahan ataupun yang lainnya.
Dalam satu hari, Teman Ahok baru mampu meng-input 20.000 data. Butuh tenaga dan waktu lebih banyak untuk meng-inputsemua data KTP yang kini sudah terkumpul lebih dari 900.000 itu.
Semua itu merupakan proses administrasi yang harus dilewati agar data KTP Ahok-Heru lolos verifikasi KPU DKI Jakarta. Singgih mengatakan, anggaran untuk menghadapi masalah itu tidak sedikit.
"Anggarannya tidak sedikit. Kurang lebih Rp 1 miliar," ujar Singgih.
Penggalangan dana dengan cara membuat Teman Ahok Fair merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan dana tersebut.
Hari ini adalah hari terakhir penggalangan dana lewat acara Teman Ahok Fair. Saykoji, Float, dan Mocca akan hadir pada hari terakhir ini. Ahok juga akan datang menjumpai warga pendukungnya. Harga tiket masuk yang dikenakan adalah Rp 25.000 untuk tiket presale dan Rp 35.000 untuk tiket yang dibeli di lokasi.Kompas.com


Iwan Fals : Yang mahal BANYAK , YANG BERKUALITAS CUMA AHOK !




Iwan Fals : Yang mahal BANYAK , YANG BERKUALITAS CUMA AHOK ! 

Masih Anti Ahok? Ini Dia Daftar Panjang FAKTA Kehebatan Ahok, Bakal Bikin Kamu Terkagum Kagum!!

Masih Anti Ahok? Ini Dia Daftar Panjang FAKTA Kehebatan Ahok, Bakal Bikin Kamu Terkagum Kagum!!


Fakta pertama:
Di tangan Ahok semua tradisi dirobek-robek. 
Jika selama ini seorang gubernur menyembah para DPRD, gubernur Ahok membanting DPRD ke dasar jurang.
DPRD yang memang sudah menjadi sarang maling, berteriak lantang menyemprit Ahok.

Tetapi Ahok lebih galak!! 
Ia meneriaki mereka lebih lantang, hingga semuanya menekuk ekor tak berkutik, 
Bagai kucing ketakutan di pojok ruangan!!
Di era Ahok, DPRD bak barang pajangan, sibuk mengkritik dan hanya makan gaji buta, sementara hasil kerja mereka nol besar.


Fakta Kedua:
Jika seorang pejabat selama ini harus menjadi contoh bagi publik bagaimana berperilaku santun, berkata lembut, sopan, bertutur kata ajaib, bermanis-manis dengan para koruptor dan penjarah tanah negara, uang negara dan hak orang lain; Ahok malah sebaliknya.
Ia berkata kasar, menghantam, memaki para koruptor dan menghina mereka bagai manusia tak beradab.
Seolah Ahok tidak peduli dijuluki manusia kasar, sombong dan pongah.
Ia tetap menunjukkan karakternya sebagai seorang perobek tradisi.

Fakta Ketiga :
Ketika gubernur sebelumnya berdamai dengan preman, mafia, ormas sangar dan para pejabat rakus terkait dengan lahan negara, Ahok sebaliknya.
Ia merobek tradisi itu. Ia melawan para para ‘tikus-tikus’ itu dengan semangat heroik luar biasa.
Jika para preman ingin membunuhnya dengan anak panah di Kalijodo, Ahok malah lebih galak mengancam.
Ia menyerang preman dengan tank berteknologi laser.
Hasilnya, para preman itu lari tunggang langgang sambil terkencing-kencing ketakutan.

Fakta Keempat:
Menjelang Pilkada, biasanya seorang incumbent bermanis-manis kepada rakyat dan kepada para bawahannya, tetapi Ahok malah sebaliknya. 
Ia semakin galak memaki, menggusur, mengomel dan memecat bawahannya.
Ahok tetap seperti aslinya, orisinal dan apa adanya!!
Ia tidak meniru para calon gubernur lainnya yang tiba-tiba pergi ke pasar pakai baju micky mouse, hadir di tengah kampung pelacuran, makan nasi akik dan makan di warteg.

Fakta Kelima:
Jika selama ini partai sok berkuasa, sombong, minta ini-itu dari calon kepala daerah, Ahok malah membuang mereka bagai sampah.
Partai tak berguna, menjadi beban negara, terlalu lamban bergerak, berlindung dibalik jargon demokrasi.
Jika partai mencoba mencekram Ahok, sebaliknya Ahok mencekik leher mereka tanpa ampun hingga berteriak histeris mengumbar deparpolisasi, delegitimasi partai.
Ahok dengan gagah berani maju sendirian lewat jalur maut penuh resiko tinggi, jalur independen.

Fakta Keenam:
Berhadapan dengan ketua partai sekelas Megawati, para calon kepala daerah mengumbar rayuan maut, datang menyembah dan bersujud kepada si Mbak yang sudah bergerak lamban dan terlihat bosan merengkuh kekuasaan.
Tetapi Ahok lain. Ia datang dengan kepala tegak, ia menatap dengan tajam mata Megawati lalu memberinya ancaman : Restui Djarot atau kita pisah dan saya berjuang sendiri. Anda punya waktu satu minggu. Lalu ia pergi diiringi lototan keraguan Megawati yang terbentur dengan mekanisme dan tata krama partainya.

Fakta Ketujuh:
Ketika datang dihadapan Mega, Ahok terlihat merobek tradisi : “jangan pernah manyakiti Mega, ia tidak pernah memaafkan anda”.
Tetapi Ahok tidak peduli kepada Megawati dengan dendam kesumatnya.
Ahok tidak belajar kepada mantan Presiden SBY yang menjadi korban dendam Megawati.
Sejak 2004 lalu saat keduanya berseteru, Megawati tidak pernah mau bicara langsung kepada SBY.
Ia masih dendam karena SBY melengserkan dirinya sebagai presiden. Padahal SBY adalah hanya menteri yang diangkatnya. 
Sakitnya tuh di sini!!
Ahok juga tidak belajar ketika Jokowi yang sudah menjadi Presiden sekalipun, Mega harus tetap disembah.
Ketika Jokowi tidak melakukannya, Mega membanting Jokowi dengan menyebutnya hanya petugas partai.
Ia lalu menjegal Jokowi untuk tidak mengucapkan sebuah pidato di kongres PDIP beberapa waktu lalu.
Belakangan diketahui, itulah konsep sebuah pidato seorang Presiden RI yang tidak pernah diucapkan. 
Sadisnya!!
Tetapi Ahok tidak takut, ia menantang Megawati. Gue adalah seorang pejuang, bukan seorang penjilat.

Fakta Kedelapan:
Jika para kepala daerah selama ini takut dipanggil oleh komisi III DPR Senayan dan tidak berani beragumentasi melawan mereka di depan publik, Ahok sebaliknya.
Ketika Ahok tahu bahwa para anggota DPR Senayan mulai bermain politik dan mencari-cari alasan untuk memanggilnya terkait Kalijodo, prostitusi di Hotel Alexis dan seterusnya, Ahok malah lebih galak dari mereka.
Jika mereka bagai ‘anjing yang menggonggong’ Ahok bertindak bagai ‘singa yang mengaum’.
Ahok skak dan memanggil mereka sebagai anggota DPR baru yang ‘belagu’ tak tahu prosedur dan mekanisme kerja mereka.
Jadilah anggota DPR Senayan ribut luar biasa karena tersinggung. 
Lalu mereka pun tidak fokus bekerja dan tidak menghasilkan apapun di DPR sana.

Fakta Kesembilan:
Jika seorang politisi datang menyembah Karni Ilyas di ILC TV One agar tidak menyudutkannya, malah Ahok sebaliknya!!
Ia tidak menghadirinya.
Ahok seolah membiarkan Karni Ilyas berimprovisasi dengan bebas mengundang nara sumber yang itu-itu saja seperti Ratna Sarumpaet, dan seterusnya ngomong bebas tanpa ada yang membantah.
Ahok seolah mengajari publik silahkan tonton lelucon di TV One sebebasnya sambil menyaksikan kemenangan semu mereka .
Ahok seolah membiarkan orang-orang disana memaki dirinya dan temannya agar semua terbuka kepada publik siapa orang-orang pengecut yang hanya ngomong doang dan pintar mengkritik tanpa kerja sama sekali.
Biarkan mereka puas menghadirkan pengadilan TV One yang memang beda, punya ciri khas kedunguannya sendiri.

Inilah Ahok!!
Ketika Ahok merobek-robek semua tradisi yang sudah ada, 
semua menjadi ribut, semua kebakaran jenggot. 

Benar, robekan tradisi yang dilakukan Ahok, tiba-tiba menimbulkan efek dahsyat luar biasa!!

Para politisi ribut tersinggung, para pemilik partai merasa dicampakkan, 
para pejabat seolah-olah disemprot dengan air panas, 
para pengamat merasa disepelekan!!

Lalu mereka satu suara, bagaikan koor bersuara bass, tenor, alto, baritone, sopran, lengserkan Ahok, lawan Ahok dengan cara apapun.

Akan tetapi Ahok adalah pejuang anak bangsa yang hanya sedikit di republik ini. 

Ia adalah termasuk manusia langka yang hidup di zamannya. 
Ia tidak takut resiko, ia maju terus sampai akhir hayatnya. 
Ia siap menang, siap kalah.

Ia siap dicampakkan oleh bangsanya sendiri. 
Namun tidak menyerah. 

Ia terus mati-matian berada pada rel kebenaran, kejujuran dan intgritas tinggi. 
Ia maju ke depan menentang bangsanya yang bermental korup, bermental penjajah bagi rakyat, bermental hedonis, konsumeris dan materialis.

Lewat karakter petarungnya, 
Ahok membakar semangat teman-temannya yang peduli dengan perjuangannya, idealismenya dan mimpinya menjadikan negeri ini maju setara dengan bangsa lain.
Ia terus memantik api roh teman Ahok agar dengan gigih berjuang tanpa bayaran, tanpa imbalan untuk merevolusi bangsa ini.
Selamat berjuang Ahok dan teman Ahok, anda didukung oleh anak-anak muda pecinta kebenaran dan keadilan di negeri ini.


Ahok Benar - benar merobek Tradisi, Tantang Megawati, Skak DPR Senayan, dan Bakar Spirit Teman Ahok