Latest News

Wednesday, December 31, 2014

MATIKAN HP DI DALAM PESAWAT!!


MATIKAN HP DI DALAM PESAWAT!!

--Rakyat High-Class, Tapi .....
Saya sedih mendengar terbakarnya pesawat Garuda, GA 200 pada tanggal 7 Maret 2007, pukul 07.00 pagi, jurusan Jakarta-Yogyaka rta di Bandara Adisucipto. Kejadian itu sungguh menyayat hati dan perasaan.

Kemudian saya teringat beberapa bulan yang lalu terbang ke Batam dengan menggunakan pesawat Garuda juga. Di dalam pesawat duduk disamping saya seorang warga Jerman. Pada saat itu dia merasa sangat gusar dan terlihat marah, karena tiba-tiba mendengar suara handphone tanda sms masuk dari salah satu penumpang, dimana pada saat itu pesawat dalam posisi mau mendarat. Orang ini terlihat ingin menegur tetapi tidak berdaya karena bukan merupakan tugasnya.

Langsung saya tanya kenapa tiba-tiba dia bersikap seperti itu, kemudian dia bercerita bahwa dia adalah manager salah satu perusahaan industri, dimana dia adalah supervisor khusus mesin turbin. Saat dia melaksanakan tugasnya tiba-tiba mesin turbin mati, setelah diselidiki ternyata ada salah satu petugas sedang menggunaka HP didalam ruangan mesin turbin.

Orang Jerman ini menjelaskan bahwa apabila frekwensi HP dengan mesin turbin ini kebetulan sama dan sinergi ini akan berakibat mengganggu jalannya turbin tersebut, lebih fatal lagi berakibat turbin bisa langsung mati.

Cerita ini langsung saya kaitkan dengan peristiwa diatas, kalau saya tidak salah mendengar mesin pesawat tiba-tiba mati pada saat mau mendarat. Mudah- mudan peristiwa ini bukan akibat HP penumpang. Semoga tulisan ini bermanfaat untuk masyarakat yang sering bepergian dengan pesawat.(KOMPAS )

Rakyat kita ini memang High class.. Handphone nya Mahal, Transportasi pake pesawat. Tapi bodohnya gk ketulungan. Ada yang gk tau kenapa larangan itu dibuat, ada yang tau tapi tetap gk peduli.. Orang indonesia harus selalu belajar dengan cara yang keras.
Buat yang belum tahu, kenapa gak boleh menyalakan Handphone di pesawat, berikut penjelasannya:

Sekedar untuk informasi saja, mungkin rekan-rekan semua sudah mendengar berita mengenai kecelakaan pesawat yang baru "take-off" dari Lanud Polonia -Medan. Sampai saat ini penyebab kejadian tersebut belum diketahui dengan pasti.

Mungkin sekedar sharing saja buat kita semua yang memiliki dan menggunakan ponsel/telpon genggam atau apapun istilahnya.. Ternyata menurut sumber informasi yang didapat dari ASRS (Aviation Safety Reporting System) bahwa ponsel mempunyai kontributor yang besar terhadap keselamatan penerbangan. Sudah banyak kasus kecelakaan pesawat terbang yang terjadi akibatkan oleh ponsel. Mungkin informasi dibawah ini dapat bermanfaat untuk kita semua, terlebih yang sering menggunakan pesawat terbang.

Contoh kasusnya antara lain:

Pesawat Crossair dengan nomor penerbangan LX498 baru saja "take-off" dari bandara Zurich, Swiss. Sebentar kemudian pesawat menukik jatuh. Sepuluh penumpangnya tewas. Penyelidik menemukan bukti adanya gangguan sinyal ponsel terhadap sistem kemudi pesawat.

Sebuah pesawat Slovenia Air dalam penerbangan menuju Sarajevo melakukan pendaratan darurat karena sistem alarm di kokpit penerbang terus meraung-raung. Ternyata, sebuah ponsel di dalam kopor dibagasi lupa dimatikan, dan menyebabkan gangguan terhadap sistem navigasi.

Boeing 747 Qantas tiba-tiba miring ke satu sisi dan mendaki lagi setinggi 700 kaki justru ketika sedang "final approach" untuk "landing" di bandara Heathrow, London. Penyebabnya adalah karena tiga penumpang belum mematikan komputer, CD player, dan electronic game masing-masing (The Australian, 23-9-1998).

Seperti kita tahu di Indonesia? Begitu roda-roda pesawat menjejak landasan, langsung saja terdengar bunyi beberapa ponsel yang baru saja diaktifkan.

Para "pelanggar hukum" itu seolah-olah tak mengerti, bahwa perbuatan mereka dapat mencelakai penumpang lain, disamping merupakan gangguan (nuisance) terhadap kenyamanan orang lain.

Dapat dimaklumi, mereka pada umumnya memang Belem memahami tatakrama menggunakan ponsel, disamping juga belum mengerti bahaya yang dapat ditimbulkan ponsel dan alat elektronik lainnya terhadap sistem navigasi dan kemudi pesawat terbang. Untuk itulah ponsel harus dimatikan, tidak hanya di-switch agar tidak berdering selama berada di dalam pesawat.

Berikut merupakan bentuk ganguan-ganggua n yang terjadi di pesawat: Arah terbang melenceng, Indikator HSI (Horizontal Situation Indicator) terganggu, Gangguan penyebab VOR (VHF Omnidirectional Receiver) tak terdengar, Gangguan sistem navigasi, Gangguan frekuensi komunikasi, Gangguan indikator bahan bakar,Gangguan sistem kemudi otomatis, Semua gangguan diatas diakibatkan oleh ponsel, sedangkan gangguan lainnya seperti Gangguan arah kompas komputer diakibatkan oleh CD & game Gangguan indikator CDI (Course Deviation Indicator) diakibatkan oleh gameboy. Semua informasi diatas adalah bersumber dari ASRS.

Dengan melihat daftar gangguan diatas kita bisa melihat bahwa bukan saja ketika pesawat sedang terbang, tetapi ketika pesawat sedang bergerak di landasan pun terjadi gangguan yang cukup besar akibat penggunaan ponsel.

Kebisingan pada headset para penerbang dan terputus-putusn ya suara mengakibatkan penerbang tak dapat menerima instruksi dari menara pengawas dengan baik.

Untuk diketahui, ponsel tidak hanya mengirim dan menerima gelombang radio melainkan juga meradiasikan tenaga listrik untuk menjangkau BTS (Base Transceiver Station). Sebuah ponsel dapat menjangkau BTS yang berjarak 35 kilometer. Artinya, pada ketinggian 30.000 kaki, sebuah ponsel bisa menjangkau ratusan BTS yang berada dibawahnya. (Di Jakarta saja diperkirakan ada sekitar 600 BTS yang semuanya dapat sekaligus terjangkau oleh sebuah ponsel aktif di pesawat terbang yang sedang bergerak di atas Jakarta).(Varis / pertamina)

Sebagai mahluk modern, sebaiknya kita ingat bahwa pelanggaran hukum adalah juga pelanggaran etika. Tidakkah kita malu dianggap sebagai orang yang tidak peduli akan keselamatan orang lain, melanggar hukum, dan sekaligus tidak tahu tata krama?

Sekiranya bila kita naik pesawat, bersabarlah sebentar. Semua orang tahu kita memiliki ponsel. Semua orang tahu kita sedang bergegas. Semua orang tahu kita orang penting. Tetapi, demi keselamatan sesama, dan demi sopan santun menghargai sesama, janganlah mengaktifkan ponsel selama di dalam pesawat terbang.

Semoga suatu hari rakyat kita bisa sedikit lebih pintar.

Wassalam
Erva Kurniawan
Direktorat Pesisir dan Lautan, Ditjen KP3K
Departemen Kelautan dan Perikanan
 — bersama Intan Angelica RiadianiAziz DarmawiAnto Cuswanto danRudy Hermawan.
Suka ·  · Bagikan

Monday, December 29, 2014

Jokowi Blusukan di Sorong, Magdalena: Belum Pernah Ada Presiden Mau Bicara dengan Kami

Jokowi Blusukan di Sorong, Magdalena: Belum Pernah Ada Presiden Mau Bicara dengan Kami
Wajah penuh gembira terlihat jelas di raut wajah masyarakat perkampungan nelayan. Kita senang bapak Presiden datang mau jumpa kita di sini. Selama ini belum ada bapak Presiden yang datang bicara dengan kita, ujar Magdalena. 

Jokowi Blusukan di Sorong, Magdalena: Belum Pernah Ada Presiden Mau Bicara dengan Kami
SORONG-- Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan blusukan ke kampung nelayan di distrik Malawei, Sorong, Senin (29/12/2014).
Direncanakan setelah Kepala Daerah, tokoh masyarakat dan tokoh adat se-provinsi Papua Barat, di Kantor WalikotaSorong, Presiden Jokowi akan datang dan menyapa masyarakat nelayan di perkampungan Nelayan Sorong.
Jokowi juga akan melakukan dialog dengan sejumlah nelayan yang selama ini menggantungkan hidupnya dengan melaut.
Amatan Tribunnews.com, jalan terbuat dari jajaran papan yang akan dilalui Jokowi, telah dijaga sejumlah personel Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).
Warga pun terlihat telah menanti kehadiran kepala negara dari depan rumah panggung yang berdiri di atas air.
Anak-anak pun terlihat lonjat dan berenang di sekitar perairan perkampungan nelayan.
Wajah penuh gembira terlihat jelas di raut wajah masyarakat perkampungan nelayan. "Kami senang bapak Presiden datang mau jumpa kami di sini. Selama ini belum ada bapak Presiden yang datang bicara dengan kami," ujar Magdalena.

Source : http://www.tribunnews.com/nasional/2014/12/29/jokowi-blusukan-di-sorang-magdalena-belum-pernah-ada-presiden-mau-bicara-dengan-kami

Rp 4,12 triliun dana otsus Papua diselewengkan

Rp 4,12 triliun dana otsus Papua diselewengkan

Rp 4,12 triliun dana otsus Papua diselewengkan


JAKARTA. Dana otonomi khusus yang digelontorkan oleh pemerintah untuk pembangunan di wilayah Papua dan Papua Barat ternyata tidak dikelola dengan baik. Berdasarkan temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), dana tersebut ternyata tidak berdampak banyak kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat Papua.

Rizal Djalil, Ketua BPK mengatakan bahwa berdasarkan hasil temuan lembaganya, ada beberapa faktor yang membuat dana otonomi khusus Papua tidak memberikan manfaat banyak kepada tingkat kesejahteraan masyarakat di propinsi yang terdapat di ujung timur Indonesia tersebut. Masalah pertama, kelemahan dalam perencanaan dan pelaksanaan.

Akibat kelemahan tersebut, pengelolaan dana otonomi khusus Papua dan Papua Barat buruk. Akibat pengelolaan yang buruk tersebut, dana tersebut banyak diselewengkan.

Tidak tanggung- tanggung kata Rizal, berdasarkan hasil audit yang dilakukan oleh BPK tingkat penyelewengan dana otonomi khusus Papua dan Papua Barat tersebut mencapai Rp 4,12 triliun. Secara lebih rinci Rizal mengatakan bahwa penyimpangan tersebut terjadi pada pengelolaan dana otonomi khusus Papua dan Papua Barat yang digelontorkan pada periode 2002- 2010.

"Dari Rp 19,12 triliun yang diperiksa, Rp 4,12 trilun di antaranya menyimpang penggunaannya," kata Rizal di Jakarta pekan ini.

Selain banyak penyelewengan BPK kata Rizal juga menemukan bahwa pola pengawasan penggunaan dana tersebut selama ini juga lemah. Dan celakanya, sampai saat ini pemerintah juga belum melakukan evaluasi terhadap semua kelemahan penggunaan dana tersebut.

Rizal meminta supaya pemerintah segera memperbaiki perencanaan, grand design kebijakan, peraturan pelaksanaan, dan pengawasan penggunaan dana otonomi khusus Papua dan Papua Barat. "Kami dorong pemerintah untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas penggunaan dana tersebut sehingga bisa memberikan manfaat besar pada masyarakat Papua dan Papua Barat," katanya.

Yoseph Umar Hadi, anggota Komisi V DPR dari Fraksi PDIP sementara itu meminta pemerintah untuk segera menindaklanjuti temuan BPK tersebut. "Jangan dianggap rekomendasi yang diberikan oleh BPK ini hanya dianggap sebagai penjelasan semata yang tidak perlu ditindaklanjuti, ini harus segera ditindaklanjuti," katanya.
Editor: Yudho Winarto


Source : http://nasional.kontan.co.id/news/rp-412-triliun-dana-otsus-papua-diselewengkan



KAMI mengartikan REVOLUSI MENTAL ..salah satunya adalah kita semakin PEDULI pada sesama














KAMI mengartikan REVOLUSI MENTAL ..salah satunya adalah kita semakin PEDULI pada sesama :.....HUNTARA (hunian Sementara)..Semakin banyak yg tergerak hatinya ..semakin banyak para pengungsi SINABUNG yg terbantu..


29 Des.2014. HUNTARA (Simp.Lingga Julu), yg di bangun GERAKAN KEMANUSIAAN POSKO JENGGALA (Jkt) bekerjasama dengan YAYSAN GEBU KARO ..hari ini TELAH SELESAI...Semoga HUNTARA ini...dapat meringankan para PENGUNGSI SINABUNG yg membutuhkan hunian yg layak. (trima kasih pada semua pihak yg aktif berpartisipasi).. Semoga kedepan semakin banyak yg tergerak hatinya..mebantu....agar kita bisa membangun unit lebih banyak.


Source : FB Petrus Sitepu

Petrus Sitepu

Sunday, December 28, 2014

Ketika Kampanye Hitam Gagal Menghentikan Orang Baik

1405209129882539421

Gelora Bung Karno, 5 Juli 2014 (Foto: Kompas/Kristianto Purnomo-Roderick Adrian Mozes)

Ketika Kampanye Hitam Gagal Menghentikan Orang Baik



Satu hari sebelum Pilpres 9 Juli, saya mendapat email dari seorang teman yang dengan polosnya bertanya, “A Maul, saya penasaran sama asal usulnya Jokowi, ibu-bapanya, keluarganya. Soalnya kan ada isu tentang PKI tea.” Alih-alih reaktif, saya malah jadi termenung membaca pertanyaan ini, karena yang mengirimnya adalah ibu dua anak, lulusan salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia. Pertanyaannya, kok bisa orang baik dan berpendidikan sepertinya termakan isu murahan seperti itu.
Sejak mencalonkan diri menjadi presiden, Jokowi terus-menerus dihantam kampanye hitam, mulai dari Jokowi anti islam, memiliki nama asli Hebertus, dikendalikan oleh kelompok Kristen, keturunan Cina, bapaknya adalah Oey Hong Liong, dibacking cukong-cukong Cina, Jokowi itu agen Zionis, agen Freemason, agen Amerika, agen Syiah, agen komunis, ibu-bapaknya PKI, Jokowi gagal di Solo, Jokowi cuma bisa ngomong “I don’t think about that”, Jokowi mengkhianati sumpah jabatan, terlibat korupsi Transjakarta, mengirimkan surat penangguhan penyidikan kasus Transjakarta, dan dan dan lainnya yang saking banyaknya, saya sudah tak ingat lagi, sampai ada orang yang berkata, “Kalau semua tuduhan itu benar berarti Jokowi itu melebihi superhero karena dia mampu menyatukan berbagai kekuatan yang saling berselisih yang ada di bumi ini, mulai dari agen Zionis, Syiah, Kristen, Freemason, Cina, Amerika, sampai Komunis, semuanya ada di Jokowi.
Dari semua kampanye hitam itu yang paling efektif adalah kampanye SARA, sehingga berkembang persepsi di masyarakat jika Anda mengaku Muslim, pilihan Anda adalah Prabowo. Ketika saya dengan terang-terangan memutuskan mendukung pasangan Jokowi-JK, seorang teman mengirimkan email keterkejutannya, “Lo pilih No. 2 ul? Gue pikir lo pilih No.1, soalnya lo kan orangnya agamis!” Pertanyaan ini adalah pertanyaan yang jujur dari seorang teman, dan persis merefleksikan opini yang berkembang di masyarakat.
Bukan saya saja yang dipertanyakan keislamannya. Ketika memasang avatar No.2, Mba Wina (Ligwina Hananto) diserang dengan berbagai macam hujatan, sampai ada yang berkata, “Mba buka aja jilbabnya, nanti Tuhan tersinggung dengan pilihan Anda!” (lihat videonya di sini [1]). Diskusi-diskusi di grup W.A. juga tidak kalah ekstrem, sampai ada kata-kata, “Mau kalian semua dipimpin oleh kafir?” Dan ini keluar dari mulut seorang teman, orang baik-baik, taat beribadah dan berpendidikan. Namun entah mengapa di Pilpres ini banyak orang menjadi reaktif dan mudah terhasut.
Kalau saya perhatikan, tidak sedikit orang-orang yang terhasut berita bohong adalah orang-orang yang baik. Salah satunya adalah para orang tua kita, generasi tua yang tidak punya akses terhadap internet. Tidak sedikit teman-teman yang mendukung Jokowi-JK, para orang tua-nya adalah pendukung Prabowo-Hatta karena alasan agama. Ketika rumor yang meragukan keislaman Jokowi menyebar lewat pengajian, sms, dan sebagainya, mereka tidak memiliki akses informasi yang memadai (i.e. internet) untuk memverifikasi kebenaran berita tersebut. Kebohongan yang terus diulang-ulang secara “massive” akhirnya tampak seperti kebenaran. Terlepas apakah di kemudian hari rumor itu terbukti hanya bohong belaka, namun persepsi itu sudah tertancap secara psikis dan bersarang di dalam kepala mereka.
Dalam masyarakat dengan budaya rumor (lihat “Masyaraka rumor, budaya rumor” [2]), orang-orang hanya akan mendengar apa yang mereka mau dengar saja, tanpa peduli kebenarannya. Begitu pula yang terjadi pada para orang tua kita. Ketika persepsi Prabowo yang identik dengan Islam sudah tertancap di kepala, maka pilihan TV bagi mereka tidak akan beranjak dari TV-ONE. Mereka akan terus menikmati berita-berita yang mengagungkan Prabowo, karena semuanya sempurna, persis seperti yang diharapkan. Generasi muda masih memiliki pilihan untuk memverifikasi berita yang ada melalui internet, tapi tidak untuk generasi tua.
Hasil Pemilu di luar negeri dimana masyarakatnya sudah melek internet, melek demokrasi dan relatif lebih berpendidikan dan lebih kritis dari rata-rata masyarakat kita, semakin menguatkan dugaan ini. Hampir di semua TPS di kota-kota besar di luar negeri, Jokowi-JK unggul dengan cukup telak, bahkan tidak sedikit yang unggul di atas 80%. Hanya di beberapa negara di Timur Tengah, Jokowi-JK kalah tipis dari Prabowo-Hatta. Dan kita semua tahu, demokrasi seperti apa yang ada di Timur Tengah. Gelombang demonstrasi dan protes yang dikenal dengan The Arab springs membuka mata dunia, bagaimana diktator-diktator di negara-negara Arab mengekang dan menindas rakyatnya. Sedikit banyak mindset negara tempat berdomisil berpengaruh terhadap karakter pemilihnya. Berikut hasil Pemilu di 40 kota besar dunia [3].
Source : http://politik.kompasiana.com/2014/07/13/ketika-kampanye-hitam-gagal-menghentikan-orang-baik-668047.html