Latest News

Saturday, April 30, 2016

Selama ini siapa sesungguhnya yang GEMAR MENGADU DOMBA ANAK ANGSA dan APA TUJUANNYA ???



Selama ini siapa sesungguhnya yang GEMAR MENGADU DOMBA ANAK ANGSA dan APA TUJUANNYA ???



Kenapa Tidak Ada Dukungan WNI Luar Negeri Terhadap Bakal Calon Gubernur Dki 2017 Selain Ahok?



FAKTA!!!!

Kenapa Tidak Ada Dukungan WNI Luar Negeri Terhadap Bakal Calon Gubernur Dki 2017 Selain Ahok?

Seperti Kita Ketahui, Bentuk Dukungan Terhadap Ahok Bukan Hanya Berasal Dari Warga DKI Melalui#TemanAhok. Di Daerah Propinsi Lainnya Seperti NTT, Papua Maupun Wilayah Lainnya, Juga Ikut Serta Memberikan Dukungan Terhadap Beliau Seperti Yang Diberitakan Dibeberapa Portal Media Berita Terpercaya/Berbobot.

DAN ITU ADALAH FAKTA DILAPANGAN.

Tapi Yang Ingin Kubahas Disini Adalah Mengenai Dukungan Terhadap Ahok Dari Warga Negara Indonesia (WNI) Yang Tinggal Di Luar Negeri Di Artikel Ini.

Dari Pengalamanku Selama Di Sydney Australia (6.5 Tahun), Sebagian Besar WNI Yang Merantau Di Luar Negeri Adalah Untuk Melanjutkan Pendidikan Dan Mayoritas Dari Mereka Semua Ingin Mencari Nafkah Di Negeri Lain Dengan Penghasilan/Gaji Yang Lebih Menjanjikan. 
(Contoh: Di Sydney Rata-Rata Pekerja PartTime Digaji Dengan AUS $12- $25/Hour. Kalau Di Rupiahkan Sekitar Rp 120.000-Rp 250.000/JAM)

Jadi Fakta Diatas Secara Logika Dapat Kita Simpulkan Bahwa WNI Yang Melakukan Aksi Dukungan Diluar Negeri MURNI Atas Niat Dan Panggilan Hati Nurani Sendiri. Mereka Bukanlah Massa Bayaran Seperti Yang Sering Kita Jumpai Di Jakarta Yang Sebagian Massa Melakukan Aksi Demo Dengan Imbalan Bayaran, Yang Kita Kenal Dengan PANASBUNG ( Pasukan Nasi Bungkus ).

Disinilah Letak Perbedaan Antara Dukungan Atas Niat Ketulusan Dibanding Dengan Dukungan Atas Dasar Imbalan ( Dibayar).

Lantas Kenapa WNI Diluar Negeri Mendukung Ahok? Kenapa Tidak Terdengar Dukungan Terhadap Bakal Calon Gubernur DKI 2017 Yang Lain?

Jawabannya Simple:
Karena Mereka Mendambakan Seorang Sosok Pemimpin Yang JUJUR, BERSIH, TEGAS, BISA DIANDALKAN Dan Terpenting Dapat DIPERCAYA Bekerja Untuk Rakyat Sesuai AMANAH.

Karena Mereka Hidup Diluar Negeri Dengan Lingkungan Budaya Yang Lebih Terbuka Dan Lebih Pintar Menyaring Berita/Informasi, Sehingga Mereka Bisa Lebih Bijak Menilai Mana Yang Benar Dan Mana Yang Hanya Pemberi Janji Palsu Belaka.

Lantas Apa PROGRAM Bakal Calon Gubernur Lainnya Yang Terdengar Ditelinga Kita Selain Tujuan Mereka Hanya Ingin MENGALAHKAN AHOK Selama Ini?!

Lantas Menurut Kalian Tripikal Kandidat Seperti Mereka Diatas Yang Tanpa MENJUAL PROGRAM Yang Jelas, Apakah WNI Diluar Negeri Ingin Membuang Waktu Mereka Untuk Mendukung Mereka?

Logikanya Simple Bukan?

Makanya Jangan Harap WNI Diluar Negeri Punya Niat Yang Tulus Untuk Mendukung Kandidat Lain Selain Ahok Apabila Track Record Maupun Program Yang Dikampanyekan Mereka Tidak Dipercaya/Menarik Perhatian Warga NKRI Baik Di Dalam Negeri Maupun Diluar Negeri.

Lebih Baik Waktu Mereka Untuk Mencari Uang (Bekerja) Daripada Membuang Waktu Mereka Untuk Mendukung Yang Tidak Jelas Dan Bikin Malu Diri Sendiri Saja.

Sekian Dan Terima Kasih


Source : FB







Coba Anda Amati Gambar ini dengan baik-baik, yang mana gambar ini SOMBONG, KASAR, TIDAK SOPAN menurut Hati Nurani Anda ???????






Coba Anda Amati Gambar ini dengan baik-baik, yang mana gambar ini SOMBONG, KASAR, TIDAK SOPAN menurut Hati Nurani Anda ???????

Jay Subiakto: rakyat tahu, nggak ada partai yang benar

Jay Subiakto: rakyat tahu, nggak ada partai yang benar

Jay Subiakto: rakyat tahu, nggak ada partai yang benar



Pemilihan gubernur untuk DKI Jakarta masih akan dilaksanakan tahun depan, tapi gaungnya sudah terasa mulai dari sekarang. Sederet bakal calon pun sudah mulai muncul seperti gubernur saat ini Ahok sampai musisi Ahmad Dhani.
Sutradara video klip Jay Subiakto pun sepertinya sudah menentukan pilihannya. Selain itu dia berharap pilgub DKI Jakarta tahun depan bisa menjadi revolusi yang membawa kebaikan untuk Jakarta.
"Semua rakyat kan tahu, nggak ada partai yang benar. Seharusnya pemimpin kita itu yang dikenal karena prestasi kerjanya. Masyarakat Jakarta udah pintar. Bubarin aja partai dan kita harus milih orang benar," kata Jay saat ditemui di Hard Rock Cafe beberapa waktu lalu.
"Lihat gedung DPR. Masyarakat kita pintar, tapi kita dipimpin oleh orang yang nggak pintar. Mungkin ada beberapa yang benar, tapi penjahatnya lebih banyak," lanjut pria berambut panjang ini.
Tak bisa dipungkiri, Jay mendukung calon independen yang tidak terikat partai. Dia juga berharap masyarakat memilih pemimpin yang sudah terbukti berhasil tanpa perlu dukungan dari partai.
"Makanya, kalau ini (independen) sampai berhasil, harusnya dijadikan patokan. Kan ada orang baik, dia harus masuk partai, tapi partainya busuk semua. Akhirnya kalau dia menang, partai akan minta-minta. Kalau yang pilih masyarakat, kita nggak ada pamrihnya kan? Dia punya prestasi dan ngomong langsung," tutupnya.
(kpl/pur/pit)
http://www.merdeka.com/artis/jay-subiakto-rakyat-tahu-nggak-ada-partai-yang-benar.html

Friday, April 29, 2016

PENDEKAR PEMBASMI KEJAHATAN DI INDONESIA



PENDEKAR PEMBASMI 
KEJAHATAN DI INDONESIA

BILA AHOK JATUH KARENA REKAYASA PETANDA NEGERI INI MASIH DIKUASAI MAFIA



BILA AHOK JATUH KARENA 
REKAYASA 
PETANDA 
NEGERI INI MASIH 
DIKUASAI MAFIA 
DAN PENJAHAT.
MARI DUKUNG AHOK MEMBASMI 
MAFIA POLITIK, 
MAFIA EKONOMI, 
PERAMPOK NEGARA.

Tuesday, April 26, 2016

Gempar! Forum Jakarta Gagas Gerakan Aksi Damai Sejuta Umat Dukung Ahok

Gempar! Forum Jakarta Gagas Gerakan Aksi Damai Sejuta Umat Dukung Ahok

Sosok Ahok masih menjadi magnet bagi anak muda Jakarta. Meski diserang kanan kiri, dukungan terhadap Ahok guna maju di Pilkada DKI Jakarta pada 2017 tetap tinggi. Forum Jakarta yang dimotori oleh para aktivis dan jurnalis hari ini mengikrarkan diri guna memberikan dukungan penuh kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama untuk fokus memimpin Jakarta hingga 2 periode.

"Kami mengapresiasi kinerja Bapak Ahok selama memimpin Jakarta. Fakta dilapangan membuktikan Pak Ahok mampu membawa Jakarta lebih rapi, bersih dan tertata dalam manejemennya. Tak ada salahnya kaum muda Jakarta untuk bersatu padu memberi dukungan penuh agar beliau dapat memimpin Jakarta hingga dua periode," demikian ditegaskan Darmawan Wijaya, Ketua Forum Jakarta kepada Sinar Rakyat, pagi tadi usai bertemu dengan Pengurus GP Ansor Jakarta di kawasan Kramat Raya, Jakarta.

Guna mewujudkan cita-cita tersebut, Darmawan tengah menggalang kekuatan dengan berbagai elemen dan tokoh masyarakat Jakarta untuk menggelar "Aksi Damai Sejuta Umat Dukung Ahok"yang direncanakan akan dilangsungkan pada tanggal 5 Juni 2016 mendatang.

Gerakan Aksi Damai Sejuta Umat Dukung Ahok dimaksudkan sebagai bentuk apresiasi masyarakat Jakarta yang cinta damai, menginginkan perubahan, pemerintahan yang bebas dari korupsi dan menjunjung tinggi kebersamaan dalam bingkai NKRI dan Pancasila.

"Kami ingin menyampaikan pesan kepada masyarakat, bahwa Bapak Ahok bukanlah milik sebagian suku dan golongan saja, tapi milik rakyat Jakarta. Mereka yang cinta damai, mari kita bangun jakarta ini dengan kebersamaan tanpa memandang suku, ras dan agama," kata Darmawan Wijaya yang juga bertindak sebagai koordinator aksi "Gerakan Aksi Damai Sejuta Umat Dukung Ahok".

Baca Juga: Relawan Ahok Apresiasi "Gerakan Aksi Damai Sejuta Umat Dukung Ahok"

Terkait event Gerakan Aksi Damai Sejuta Umat Dukung Ahok itu, Darmawan menjelaskan Besok pihaknya akan menyampaikan surat resmi ke Pemprov DKI Jakarta untuk mengajukan izin penggunaan area Monas untuk menggelar aksi ini.

Menurut rencana Gerakan Aksi Damai Sejuta Umat Dukung Ahok ini  dilaksanakan dengan terlebih dahulu melakukan "apel siaga" disilang Monas. Usai apel siaga massa akan melakukan aksi damai dengan pawai mengelilingi jalan MH Thamrin, Bundaran HI dan kembali ke Silang Monas.

Guna mengantisipasi massa yang membludak, Darmawan menjelaskan bahwa pihaknya tengah koordinasi dengan aparat kepolisian. Selain itu, sejumlah ormas Islam seperti GP Ansor juga diminta untuk turut mengamankan terhadap aksi ini.

Ikrar Nusa Bhakti: “Orang sekarang enggak bodoh lagi, mereka makin cerdas menilai mana yang benar mana yang salah. Semakin dikuyo-kuyo (dizalimi), rakyat akan makin menyatu mendukung Ahok,”

Ahok Dizalimi, Rakyat Semakin Menyatu

Ahok Dizalimi, Rakyat Semakin Menyatu

Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Ikrar Nusa Bhakti menilai elektabilitas Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok semakin tinggi, meski ia tengah dihadapkan pada dua kasus besar, reklamasi dan Rumah Sakit Sumber Waras.
Hal itu, kata Ikrar, terbukti dengan banyaknya survei yang memposisikan Ahok di urutan pertama dalam hal elektabilitas. Terakhir, hasil survei Populi Center yang dilakukan pada 15-21 April 2016.
“Orang sekarang enggak bodoh lagi, mereka makin cerdas menilai mana yang benar mana yang salah. Semakin dikuyo-kuyo (dizalimi), rakyat akan makin menyatu mendukung Ahok,” kata Ikrar dalam rilis yang diterima wartawan, Selasa (25/4/2016).
Dibanding calon-calon lain, Ahok masih diunggulkan. Sebab, kinerjanya dianggap nyata. Sementara yang lain, belum terbukti. ‎Sehingga kata Ikrar, konspirasi yang dilakukan oleh lawan-lawan Ahok untuk menjatuhkan namanya tetap dianggap gagal.
“Karya monumental mereka apa? Yang pengusaha, karyawannya sudah diberi upah secara baik tidak? Lebih gede daripada UMR enggak. Kalau ada perusahaannya yang ditutup, mantan karyawannya diberi pesangon gede dan tepat waktu enggak? Yang (mantan) menteri, ada warisan yang monumental enggak?” kata Ikrar menyindir kandidat yang lain. (Albar, @aal_albar)
Share artikel ini
http://obsessionnews.com/ahok-dizalimi-rakyat-semakin-menyatu/

Syafii Maarif: "Memang selama ini kan kita tidur ya ? Ahok berani membongkar permainan di DPRD,"



Syafii Maarif Puji Keberanian Ahok

 Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Syafii Maarif, memuji keberanian Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam memimpin DKI Jakarta. Pujian itu disampaikannya saat peluncuran buku biografi dengan judul "Muazzin Bangsa dan Makkah Darat," di Bentara Budaya Jakarta, Jumat (3/7/2015). Acara ini juga dihadiri Basuki.

Syafii menilai, gaya kepemimpinan Basuki tegas dan mampu membuka mata masyarakat mengenai pentingnya keberanian dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih. Ia yakin, di balik sikap kontroversialnya, dukungan untuk Basuki tetap mengalir dari masyarakat. 

"Memang selama ini kan kita tidur ya. Apa yang terjadi, Ahok berani membongkar permainan di DPRD," kata Syafii. 

Keberanian Basuki, dinilai Syafii, tidak sebatas pada konsistensi dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih. Selain itu, menurut dia, Basuki juga baik dalam menata persoalan lain seperti jaminan kesehatan dan pendidikan, serta permukiman dan transportasi Ibu Kota. 

"Saya tidak pernah meragukan ke-Indonesiaan Ahok. Terobosan dia bukan hanya soal korupsi saja, tapi ada nilai-nilai yang lain," ujarnya. 

Mendengar pujian Syafii, Basuki terlihat tersenyum

http://nasional.kompas.com/read/2015/07/03/1940511/Syafii.Maarif.Puji.Keberanian.Ahok

Friday, April 22, 2016

TIDAK SELAMANYA ORANG MISKIN DILUPAKAN ( Down Load Riwayat Perjuangan Anti Korupsi Ahok....Gratissss senantiasa )



TIDAK SELAMANYA ORANG MISKIN DILUPAKAN  ( Down Load Riwayat Perjuangan Anti Korupsi Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ....Gratissss senantiasa  .... Klik LINK DI BAWAH INI SEKARANG JUGA !!! GRATISSSSSS.

SAYA MAU !

Anggota DPR Jepang: Aneh Calon Independen Harus Dapat Tanda Tangan Rakyat

Anggota DPR Jepang: Aneh Calon Independen Harus Dapat Tanda Tangan Rakyat


Semua orang berhak menjadi pemimpin politik atau pemerintah di Jepang jika dipilih oleh rakyatnya.
Termasuk calon independen, siapa pun berhak untuk mengajukan diri dimulai dari menjadi angggota DPR (parlemen) di tempat masing-masing.
Namun aneh kalau belum apa-apa sudah harus minta tanda tangan pendukungnya, apalagi menggunakan materai.
"Di Jepang kalau bisa dibuat sederhana ya agar semua orang bisa mencalonkan diri termasuk dari kelompok independen yang tidak masuk partai politik mana pun," kata Umeda Nobutoshi (54), politisi dan anggota DPR Jepang khusus kepada Tribunnews.com, Kamis (21/4/2016).
Menurutnya tak ada persyaratan yang harus meminta tanda tangan, apalagi materai dari masyarakat bagi calon yang ingin maju ke pemilihan umum (pemilu) setempat.
"Aneh itu kalau sampai minta tanda tangan atau pakai materai segala. Tidak ada itu di Jepang. Semua harus dari kemampuan sendiri dan buat sendiri, lengkapi semua ketentuan yang ada. Tapi tak ada ketentuan yang diminta dari masyarakat, atau diminta harus ada jaminan pendukung, tak ada itu. Nanti panitia pemilihan yang akan menilai semua dokumen yang kita buat sendiri. Apabila semua dokumen lengkap dan diterima, ya kita lolos untuk menjadi calon untuk melakukan kampanye pemilu di Jepang," jelasnya.

Berbagai persyaratan teknis diminta Panitia Pemilu Jepang yang semuanya harus kita lakukan sendiri, lengkapi sendiri termasuk mengisi formulir dan sebagainya.
Tetapi tak ada dalam ketentuan tersebut atau persyaratan teknis yang mengaitkan ke masyarakat, misalnya minta tanda tangan masyarakat dengan materai dan sebagainya.
"Apabila menggunakan materai, harus membeli, itu justru memberatkan masyarakat. Bagaimana yang tak punya uang, apakah berarti pemilu hanya untuk orang yang punya uang saja? Dan kalau calon yang mau ikut pemilu membelikan materai, jelas itu melanggar UU yang ada seolah melakukan penyogokan (suap) kepada para pendukungnya," ujarnya
Apabila calon yang mau ikut pemilu dari parpol tertentu akan terkait pula surat keterangan dari markas besar parpol yang bersangkutan serta ketentuan yang terkait di dalam parpol itu sendiri.
"Jadi pada hakekatnya seorang calon independen justru malah tak boleh merepotkan rakyatnya dengan segala keterkaitan yang ada pada rakyat. Dia harus berusaha sendiri dengan kekuatan sendiri melengkapi persyaratan pribadinya sendiri," tambahnya.
Demikian juga tak ada yang namanya surat kelakuan baik dari polisi. Karena hal itu malah justru seperti seorang penjahat atau tahanan saja.

http://m.tribunnews.com/internasional/2016/04/21/anggota-dpr-jepang-aneh-calon-independen-harus-dapat-tanda-tangan-rakyat

Presiden JOKOWI di elu - elukan di mana mana .......










ORANG INDONESIA MENJADI BANGGA MENJADI BANGSA INDONESIA KARENA PRESIDENNYA JOKOWI

Thursday, April 21, 2016

Kampung Luar Batang, Sepenggal Kisah Jakarta Masa Lalu

Warga Kampung Luar Batang korban penggusuran melintas diantara reruntuhan di Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (19/4). (Republika/Agung Supriyanto)

Kampung Luar Batang, Sepenggal Kisah Jakarta Masa Lalu
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nama Luar Batang dan Pasar Ikan belakangan ini kembali ramai menjadi perbincangan masyarakat tak hanya mereka yang tinggal di ibu kota namun juga di daerah lain yang mengikuti perkembangan berita mengenai penggusuran warga disana oleh Pemprov DKI Jakarta awal April 2016.
Pro dan kontra mewarnai penggusuran atau bisa secara halusnya disebut sebagai penertiban hunian warga yang dianggap berdiri di atas tanah milik negara. Luar Batang dan kawasan Pasar Ikan di Jakarta Utara memang dikenal sebagai salah satu lokasi pemukiman padat penduduk.
Warga yang tinggal di lokasi itu rata-rata berprofesi sebagai nelayan. Hal itu dapat dimaklumi karena memang lokasi itu berdekatan dengan Teluk Jakarta atau kawasan di Jakarta yang berbatasan langsung dengan Laut Jawa.
Kawasan itu bukan baru dibuka dan dihuni dalam 10 hingga 20 tahun yang lalu, Luar Batang dan Pasar Ikan merupakan salah satu wilayah yang telah ada sejak kota Jakarta masih bernama Jayakarta lebih dari 100 tahun yang lalu, bahkan saat masih bernama Batavia.
Nama daerah Luar Batang sendiri, menurut Adolf Heuken dalam "Historical Sites of Jakarta", berawal dari didirikannya semacam basis kongsi dagang Inggris atas seizin Pangeran Jayawikarta, penguasa ketiga Jayakarta pada 1615.
Basis kantor kongsi dagang Inggris tersebut yang disebut, "lodge" atau log atau batang kayu, kemudian semakin lama semakin luas wilayah melebihi lokasi awal yang kemudian disebut dengan Luar Batang atau dalam bahasa Inggris disebut "outside the log" yang berada di Utara Pasar Ikan.
Nama Luar Batang itu kemudian masih digunakan hingga saat ini dan berkembang menjadi sebuah lokasi perkampungan padat penduduk yang dihuni juga oleh para nelayan dan pekerja di bidang informal lainnya hingga saat ini.
Warga dari berbagai daerah berziarah saat mengunjungi Masjid Luar Batang, Jakarta Utara. (Republika/Yasin Habibi)
Dalam tulisannya, Heuken mengatakan Pasar Ikan merupakan salah satu daerah tertua dan salah satu titik awal kota Jakarta berkembang menjadi seperti saat ini. Heukuen dalam bukunya menampilkan sebuah foto yang diambil oleh dokumentasi tentara Kerajaan Belanda (KNIL) pada 1945.
Foto itu menunjukkan suasana Pelabuhan Sunda Kelapa, pulau yang terbentuk dari delta sungai Ciliwung yang disalah satu sisinya disebut Pasar Ikan dan juga perkampungan Luar Batang di seberang pulau itu.
"Ini adalah distrik tertua di Batavia, di sinilah benteng dan kota berawal pada 1619," tulis Heuken.
Di kawasan Luar Batang, terdapat masjid yang usianya sudah cukup tua. Masjid yang disebut dengan Masjid Luar Batang itu didirikan pada 1739 oleh sejumlah pekerja asal Cirebon.
Masjid Luar Batang, menurut Heuken menjadi tempat yang istimewa dan banyak didatangi peziarah karena juga ada makam ulama terkenal. Ulama Sayid Hussein bin Abubakar bin Abdillah al-Aydrus, menurut ahli sejarah itu dimakamkan pada 1756 atau versi lain ada yang menceritakan dimakamkan pada 1798.
"Makam ulama tersebut kemudian menjadi satu kesatuan dengan bangunan masjid sekitar tahun 1828," kata Heuken dalam bukunya.
Berkembang
Kawasan Pasar Ikan dan Kampung Luar Batang kemudian berkembang menjadi sebuah pemukiman dan dihuni oleh ratusan kepala keluarga yang rata-rata berprofesi sebagai nelayan, pedagang dan aneka profesi lainnya.
Ketika proses penggusuran berlangsung pada pertengahan April 2016, untuk wilayah Pasar Ikan dan Luar Batang, dikutip dari media, setidaknya pembersihan dilakukan di atas areal seluas 3.3 hektare.
Lokasi yang terkena penggusuran berada di RT01, RT02, RT11 dan RT12 yang berada di RW04 Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara.
Secara keseluruhan terdapat 596 kepala keluarga yang harus pindah dari lokasi tersebut. Para warga yang terkena penggusuran tersebut ditampung di rusun Marunda dan Rawa Bebek.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan penggusuran itu dilakukan sebagai upaya untuk menata kembali wilayah itu. Menurut dia, lokasi yang dibebaskan itu nantinya tata menjadi salah satu lokasi pendukung wisata bahari dan juga upaya mengubah wajah kota Jakarta menjadi lebih baik.
Namun demikian banyak kalangan yang menilai penertiban itu dilakukan dengan terburu-buru tanpa komunikasi yang memadai dengan warga masyarakat.

http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-nasional/16/04/22/o60j0r330-kampung-luar-batang-sepenggal-kisah-jakarta-masa-lalu

Monday, April 18, 2016

Kami Percaya Bahwa Pak Jokowi dan Pak Ahok Adalah Pemimpin Yang ditipkan Tuhan Untuk Indonsia



Kami Percaya Bahwa Pak Jokowi dan 
Pak Ahok Adalah Pemimpin Yang ditipkan 
Tuhan Untuk Indonsia

BALADA THE LONE RANGER AHOK



Ini tulisan Christianto Wibisono, sorry panjang tapi bagus bagi yg mengikuti perkembangan cerita mengenai Ahok:

BALADA THE LONE RANGER AHOK

Di tangan Ahok semua tradisi dirobek-robek. Jika selama ini seorang gubernur menyembah para DPRD, gubernur Ahok membanting DPRD ke dasar jurang. DPRD yang memang sudah menjadi sarang maling, berteriak lantang menyemprit Ahok. Tetapi Ahok lebih galak, ia meneriaki mereka lebih lantang, hingga semuanya menekuk ekor tak berkutik, bagai kucing ketakutan di pojok ruangan.

Di era Ahok, DPRD bak barang pajangan, sibuk mengkritik dan hanya makan gaji buta, sementara hasil kerja mereka nol besar. Jika seorang pejabat selama ini harus menjadi contoh bagi publik bagaimana berperilaku santun, berkata lembut, sopan, bertutur kata ajaib, bermanis-manis dengan para koruptor dan penjarah tanah negara, uang negara dan hak orang lain, Ahok malah sebaliknya. Ia berkata kasar, menghantam, memaki para koruptor dan menghina mereka bagai manusia tak beradab. Seolah Ahok tidak peduli dijuluki manusia kasar, sombong dan pongah. Ia tetap menunjukkan karakternya sebagai seorang perobek tradisi.

Ketika gubernur sebelumnya berdamai dengan preman, mafia, ormas sangar dan para pejabat rakus terkait dengan lahan negara, Ahok sebaliknya. Ia merobek tradisi itu. Ia melawan para para ‘tikus-tikus’ itu dengan semangat heroik luar biasa. Jika para preman ingin membunuhnya dengan anak panah di Kalijodo, Ahok malah lebih galak mengancam. Ia menyerang preman dengan tank berteknologi laser. Hasilnya, para preman itu lari tunggang langgang sambil terkencing-kencing ketakutan.

Menjelang Pilkada, biasanya seorang incumbent bermanis-manis kepada rakyat dan kepada para bawahannya, tetapi Ahok malah sebaliknya. Ia semakin galak memaki, menggusur, mengomel dan memecat bawahannya. Ahok tetap seperti aslinya, original dan apa adanya. Ia tidak meniru para calon gubernur lainnya yang tiba-tiba pergi ke pasar pakai baju micky mouse, hadir di tengah kampung pelacuran, makan nasi akik dan makan di warteg. Jika selama ini partai sok berkuasa, sombong, minta ini-itu dari calon kepala daerah, Ahok malah membuang mereka bagai sampah.

Partai tak berguna, menjadi beban negara, terlalu lamban bergerak, berlindung di balik jargon demokrasi. Jika partai mencoba mencekram Ahok, sebaliknya Ahok mencekik leher mereka tanpa ampun hingga berteriak histeris mengumbar deparpolisasi, delegitimasi partai. Ahok dengan gagah berani maju sendirian lewat jalur maut penuh resiko tinggi, jalur independen.

Berhadapan dengan ketua partai sekelas Megawati, para calon kepala daerah mengumbar rayuan maut, datang menyembah dan bersujud kepada si Mbok yang sudah bergerak lamban dan terlihat bosan merengkuh kekuasaan. Tetapi Ahok lain. Ia datang dengan kepala tegak, ia menatap dengan tajam mata Megawati lalu memberinya ancaman: Restui Djarot atau kita pisah dan saya berjuang sendiri. Anda punya waktu satu minggu. Lalu ia pergi diiringi lototan keraguan Megawati yang terbentur dengan mekanisme dan tata krama partainya.

Ketika datang di hadapan Mega, Ahok terlihat merobek tradisi: “jangan pernah manyakiti Mega, ia tidak pernah memaafkan anda”. Tetapi Ahok tidak peduli kepada Megawati dengan dendam kesumatnya. Ahok tidak belajar kepada mantan Presiden SBY yang menjadi korban dendam Megawati. Sejak 2004 lalu saat keduanya berseteru, Megawati tidak pernah mau bicara langsung kepada SBY. Ia masih dendam karena SBY melengserkan dirinya sebagai presiden. Padahal SBY adalah hanya menteri yang diangkatnya. Sakitnya tuh di sini.

Ahok juga tidak belajar ketika Jokowi yang sudah menjadi Presiden sekalipun, Mega harus tetap disembah. Ketika Jokowi tidak melakukannya, Mega membanting Jokowi dengan menyebutnya hanya petugas partai. Ia lalu menjegal Jokowi untuk tidak mengucapkan sebuah pidato di kongres PDIP beberapa waktu lalu. Belakangan diketahui, itulah konsep sebuah pidato seorang Presiden RI yang tidak pernah diucapkan. Sadisnya. Tetapi Ahok tidak takut, ia menantang Megawati. Gue adalah seorang pejuang, bukan seorang penjilat.

Jika para kepala daerah selama ini takut dipanggil oleh komisi III DPR Senayan dan tidak berani beragumentasi melawan mereka di depan publik, Ahok sebaliknya. Ketika Ahok tahu bahwa para anggota DPR Senayan mulai bermain politik dan mencari-cari alasan untuk memanggilnya terkait Kalijodo, prostitusi di Hotel Alexis dan seterusnya, Ahok malah lebih galak dari mereka. Jika mereka bagai ‘anjing yang menggonggong’ Ahok bertindak bagai ‘singa yang mengaum’. Ahok skak dan memanggil mereka sebagai anggota DPR baru yang ‘belagu’ tak tahu prosedur dan mekanisme kerja mereka. Jadilah anggota DPR Senayan ribut luar biasa karena tersinggung. Lalu merekapun tidak fokus bekerja dan tidak menghasilkan apapun di DPR sana.

Jika seorang politisi datang menyembah Karni Ilyas di ILC TV One agar tidak menyudutkannya, malah Ahok sebaliknya, ia tidak menghadirinya. Ahok seolah membiarkan Karny Ilyas berimprovisasi dengan bebas mengundang nara sumber yang itu-itu saja seperti Ratna Sarumpaet, dan seterus ngomong bebas tanpa ada yang membantah. Ahok seolah mengajari publik silahkan tonton lelucon di TV One sebebasnya sambil menyaksikan kemenangan semu mereka .

Ahok seolah membiarkan orang-orang di sana memaki dirinya dan temannya agar semua terbuka kepada publik siapa orang-orang pengecut yang hanya ngomong doang dan pintar mengkritik tanpa kerja sama sekali. Biarkan mereka puas menghadirkan pengadilan TV One yang memang beda, punya cirri khas kedunguannya sendiri. Ketika Ahok merobek-robek semua tradisi yang sudah ada, semua menjadi ribut, semua kebakaran jenggot. Benar, robekan tradisi yang dilakukan Ahok, tiba-tiba menimbulkan efek dahsyat luar biasa.

Para politisi ribut tersinggung, para pemilik partai merasa dicampakkan, para pejabat seolah-olah disemprot dengan air panas, para pengamat merasa disepelekan. Lalu mereka satu suara, bagaikan koor bersuara bass, tenor, alto, baritone, sopran, lengserkan Ahok, lawan Ahok dengan cara apapun. Akan tetapi Ahok adalah pejuang anak bangsa yang hanya sedikit di republik ini. Ia adalah termasuk manusia langka yang hidup di zamannya. Ia tidak takut resiko, ia maju terus sampai akhir hayatnya. Ia siap menang, siap kalah. Ia siap dicampakkan oleh bangsanya sendiri. Namun tidak menyerah. Ia terus mati-matian berada pada rel kebenaran, kejujuran dan intgritas tinggi. Ia maju ke depan menentang bangsanya yang bermental korup, bermental penjajah bagi rakyat, bermental hedonis, konsumeris dan materialis.

Lewat karakter petarungnya, Ahok membakar semangat teman-temannya yang peduli dengan perjuangannya, idealismenya dan mimpinya menjadikan negeri ini maju setara dengan bangsa lain. Ia terus memantik api roh teman Ahok agar dengan gigih berjuang tanpa bayaran, tanpa imbalan untuk merevolusi bangsa ini. Selamat berjuang Ahok dan teman Ahok, anda didukung oleh anak-anak muda pecinta kebenaran dan keadilan di negeri ini. #Pembakar Sprit Perjuangan..!


Christianto Wibisono
Founder Chairman
Pusat Data Bisnis Indonesia.


Source : FB 

 

Ahok: Tidak Ada Cerita Reklamasi Akan Tenggelamkan Jakarta

TRIBUN NEWS / HERUDIN

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tiba di gedung KPK, Jakarta, untuk memenuhi panggilan sebagai saksi, Selasa (12/4/2016). Ahok memberikan keterangan seputar pembelian lahan milik RS Sumber Waras oleh Pemprov DKI pada akhir 2014.

Ahok: Tidak Ada Cerita Reklamasi Akan Tenggelamkan Jakarta

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menilai, polemik yang terjadi saat ini, terkait proyek reklamasi Teluk Jakarta, lebih disebabkan adanya tumpang tindih peraturan.
Sementara itu, terkait dampak lingkungannya, Basuki masih yakin, tidak ada yang salah dengan 
reklamasi.
Pernyataan itu disampaikannya seusai rapat di Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Sumber Daya, Senin (18/4/2016).
Dalam rapat itu diputuskan bahwa reklamasi Teluk Jakarta harus dihentikan sementara sampai terpenuhinya semua persyaratan dan perizinan sesuai yang diatur perundang-undangan.
"Supaya polemik selesai, kita sepakat reklamasi tidak ada yang salah. Tidak ada yang salah dengan proyek reklamasi. Tidak ada cerita reklamasi akan menenggelamkan Jakarta, tidak ada cerita ikan pada mati. Sekarang kita sadar ada tumpang tindih peraturan," kata Ahok.
Ahok juga mengisyaratkan bahwa reklamasi Teluk Jakarta tidak hanya dilakukan oleh pengembang untuk kepentingan properti, tetapi juga oleh Pemerintah Provinsi DKI untuk kepentingan pembangunan pelabuhan.
"Pulau O, P ,Q mau kita jadikan Port of Jakarta. Bekerja sama dengan Port of Rotterdam," ujar Ahok.
Sebelumnya, pemerintah memutuskan menghentikan sementara proyek reklamasi di Teluk Jakarta.
Keputusan itu diambil dalam rapat antara Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, dan jajaran Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Usai rapat yang digelar di kantornya itu, Rizal mengatakan, proyek reklamasi akan dihentikan sampai terpenuhinya semua persyaratan dan perizinan sesuai yang diatur perundang-undangan.
"Kami meminta, untuk sementara, kita hentikan sementara, moratorium, pembangunan reklamasi di Teluk Jakarta sampai semua persyaratan perundang-undangan dipenuhi," kata Rizal.

http://megapolitan.kompas.com/read/2016/04/18/20054121/Ahok.Tidak.Ada.Cerita.Reklamasi.Akan.Tenggelamkan.Jakarta

Wakil Ketua KPK: Fitnah jika Presiden Disebut Mencampuri Kasus Sumber Waras

Ketua KPK Agus Rahardjo (dua kiri) didampingi Wakil Ketua Laode Syarif (kiri) dan Saut Situmorang (kanan) serta Jamintel Kejaksaan Agung Adi Toegarisman, memberikan keterangan pers mengenai operasi tangkap tangan (OTT) terkait dugaan suap Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (1/4/2016).

Wakil Ketua KPK: Fitnah jika Presiden Disebut Mencampuri Kasus Sumber Waras

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode Muhammad Syarief memberi klarifikasi terkait pernyataan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fadli Zon, yang menyebut bahwa ada rumor tentang intervensi Presiden Joko Widodo dalam penanganan kasus pembelian lahan milik RS Sumber Waras.
Syarief membantah adanya campur tangan Presiden dalam kasus tersebut.
"Adalah fitnah jika ada pihak yang mengatakan bahwa Presiden mencampuri urusan kasus-kasus di KPK," ujar Syarief melalui pesan singkat, Senin (18/4/2016).
Syarief mengatakan, KPK sangat independen dalam penyelidikan soal Sumber Waras. KPK bekerja berdasarkan bukti-bukti, bukan berdasarkan opini dan tekanan-tekanan politik.
Selain itu, sebelum meningkatkan status suatu kasus, menurut Syarief, KPK harus yakin bahwa jaksa-jaksa KPK dapat membuktikan alasan yang kuat sehingga kasus tersebut layak dilimpahkan ke pengadilan.
Dengan demikian, menurut Syarief, selama keyakinan itu belum ada, suatu kasus tidak akan ditingkatkan status penanganannya.
"Sekali lagi kami tekankan bahwa KPK tidak akan tunduk pada tekanan-tekanan eksternal dalam mengusut suatu kasus," kata Syarief.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengatakan, saat ini beredar rumor bahwa Presiden Joko Widodo melindungi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam kasus pembelian lahan milik RS Sumber Waras.
Fadli meminta agar Presiden Jokowi segera memberikan klarifikasi terhadap rumor tersebut.
Hingga saat ini, laporan terkait adanya kerugian negara dalam kasus pembelian lahan milik RS Sumber Waras masih dalam tahap penyelidikan di KPK.
Terdapat beberapa hal yang membuat KPK belum juga menetapkan tersangka. Salah satunya, KPK belum menemukan adanya indikasi korupsi dan niat jahat penyelenggara negara dalam pembelian lahan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tersebut.
http://nasional.kompas.com/read/2016/04/18/08211521/Wakil.Ketua.KPK.Fitnah.jika.Presiden.Disebut.Mencampuri.Kasus.Sumber.Waras

Ahok: Dalam Pengalaman Hidup Saya, Selama Kita Benar , Nanti Ada Tuhan yang Campur Tangan



Ahok:
Dalam Pengalaman Hidup Saya, 
Selama Kita Benar , Nanti 
Ada Tuhan yang Campur Tangan

DPRD DKI kerjaannye ape yeee???

Ahok udeh kerje keras.
ngebangun Jakarte,
.
kagak bikin banjir Jakarte,
memanusiain warge DKI,
Punye Program jelas
kerja, kerja,... Kerja...!
DPRD DKI kerjaannye ape yeee???
Kolusi APBD 12,1 trilyun ketauan,
ngajakin ribut ame Ahok ampe sekarang satu juga dari 101 anggota dongok DPRD kagak ade nyang berani nampol Ahok...!
satu juga dari 101 anggota DPRD kagak ade nyang bantuin mindahin Warge Kampung PULO,
satu dari 101 anggota dongok kagak ade nyang mindahin warge Kalijodoh,
satu juga dari dewan koplak kagak ade nyang bantuin ngangkutin barang barang warge Kampung luar batang pindah ke rusunawa.
ckckckckckck...
kerjaannye cuman Fitnah... fitnah... fitnah...!!!
Sumber waras kagak kebukti malah anggota namenye Sanusi kena kasus reklamasi...!!!!
Abangnye Taufik mantan Narapida Kasus Korupsi juga di panggil KPK barengan same Politiisi PDIP.
Blom lagi Lulung bakalan ngantri masuk KPK,
blom lagi blom lagi...!!!
Kerjaan Anggota DPRD DKI cuman,
Gedung DPRD, Kantor Bareskrim, trus ke KPK...
masa Ahok cuman ngawasin lo pade jadi tikus???
DPRD tugasnye ngawasin Gubernur bukan kebalikannye braaayyy!
Salah cari wakil, bukan wakil rakyat, malah maling duit rakyat !!!
Begok...!!!
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi dan Wakil Ketua DPRD DKI Mohamad Taufik mendatangi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (11/4/2016).
MEGAPOLITAN.KOMPAS.COM|OLEH KOMPAS.COM

Ini 17 Rute yang Dilayani 600 Bus Baru TransJ

Ini 17 Rute yang Dilayani 600 Bus Baru TransJ


Ini 17 Rute yang Dilayani 600 Bus Baru TransJ


Jakarta - PT Transportasi Jakarta meluncurkan 600 bus single dan 51 unit bus gandeng baru. Armada itu difokuskan untuk Koridor 1 (Blok M-Kota) menyusul rencana penghapusan 3 in 1. Meski diperuntukkan bagi Koridor 1, namun bus-bus itu juga akan melalui 17 rute baru.

"Penambahan hanya di Koridor 1, tapi nanti akan melalui 17 rute. Meliputi 17 rute baru baik langsung maupun rute feeder busway-stasitun KRL," ungkap Dirut PT Transportasi Jakarta Budi Kaliwono dalam acara peluncuran di kantornya, Jl Jenderal Soetoyo, Cawang, Jakarta Timur, Senin (18/4/2016).

Edward/detikcom


Hadir dalam acara ini Kadishubtrans DKI Andri Yansyah, Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Risyapudin, Dirut Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD) Pande Putu Yasa dan Dirut Mayasari Bhakti. Sebanyak 600 unit bus single akan dioperasikan oleh PPD, sementara 51 unit bus gandeng oleh operator Mayasari.

Edward/detikcom


Menurut Budi, saat ini ada 788 unit bus TransJ yang melayani masyarakat. Adapun 17 rute yang akan dilalui bus TransJ baru adalah:

1. Grogol - TU Gas via Roxy: Halte TransJakarta Grogol melalui Jl Hasyim Ashari-Kyai Tapa-Roxy-Hayam Wuruk-Majapahit-Merdeka Barat-Thamrin-Imam Bonjol-Diponegoro-Salemba Raya-Pramuka-Pemuda dan TU Gas/JIEP.

2. TU Gas-Lebak Bulus: rute ini melalui TU Gas/JIEP-Pramuka-Matraman Raya-Salemba Raya-Diponegoro-Imam Bonjol-Sudirman-Hang Tuah-Pakubuwono 6-Bumi-Kyai Maja/Taman Puring-Kebayoran Baru-Sultan Iskandar Muda-Metro Pondok Indah-Kartini-Lebak Bulus.

3. Grogol-Kampung Melayu: rute ini melalui Halte TransJakarta Grogol-S Parman-Gatot Subroto-Semanggi-Sudirman-Imam Bonjol-Diponegoro-Salemba Raya-Matraman Raya-Jatinegara Timur-Halte Terminal Kampung Melayu.

4. Lebak Bulus-Kota: Halte Terminal Lebak Bulus-Raya Pondok Pinang-TB Simatupang-Raya Pondok Indah-Raya Marga Guna-Radio Dalam Raya-Ahmad Dahlan-Melawai Raya-Sisimangaraja-Sudirman-Thamrin-Medan Merdeka Barat-Majapahit-Gajah Mada-Halte TransJakarta Kota.

5. Harapan Indah (Bekasi)-ASMI: Halte TransJakarta Harapan Indah-Raya Bekasi-Perintis Kemerdekaan-ASMI.

6. Kebayoran-Tomang via Stasiun Kereta Palmerah: Halte TransJakarta Kebayoran-Teuku Nyak Arief-Fly over Simprug-Tentara Pelajar-Stasiun Palmerah-S Parman-Halte TransJakarta Slipi Kemanggisan-Halte TransJakarta RS Harapan Kita lalu putar balik ke Tomang.

7. Stasiun Kereta Kalibata-UKI: Stasiun Kalibata-Raya Kalibata-Cililitan (PGC)-Sutoyo-MT Haryono-Dewi Sartika-Raya Kalibata-Stasiun Kalibata.

8. Stasiun Kereta Kalibata-Kuningan Barat: Stasiun Kalibata-Raya Kalibata-Raya Pasar Minggu-Gatot Subroto.

9. Pulogadung-Tanah Abang: Halte Terminal Pulogadung-Perintis Kemerdekaan-Suprapto-Kramat Bunder-Kwini 1-Abdul Rahman Saleh-Kwitang Raya-R Rais-Medan Merdeka Selatan-Agus Salim-Kebon Sirih-Jati Baru-Kebon Jati-KH Mas Mansyur-Fachrudin-Cideng Barat-Pasar Thomas.

10. Pulogadung-Blok M: Halte Terminal Pulogadung-Raya Bekasi-Pemuda-A Yani-DI Panjaitan-MT Haryono-Pancoran Gatot Subroto-Tegal Parang-Tendean-W Monginsidi-Trunojoyo-CSW-Halte TransJakarta Terminal Blok M.

11. Kampung Rambutan-Kota: Halte Terminal Kampung Rambutan-TB Simatupang-Raya Bogor-Kramat Jati-Sutoyo-DI Panjaitan-A Yani-Suprapto-Senen Raya-Gunung Sahari-Mangga Dua Raya-Halte TransJakarta Kota.

12. Kampung Rambutan-Pulogadung: Halte Terminal Kampung Rambutan-TB Simatupang-Raya Bogor-Raya Pondok Gede-Tol Taman Mini-Sutoyo-UKI-DI Panjaitan-Pemuda-Raya Bekasi-Terminal Pulogadung.

13. Tanjung Priok-Tanah Abang: Halte TransJakarta Terminal Tanjung Priok-Enggano-Yos Sudarso-Ahmad Yani-Suprapto-Kramat Bunder-Senen Raya-Kwini 1-Kwitang Raya-Tugu Tani-Medan Merdeka Selatan-Agus Salim-Kebon Sirih-Jatibaru-Kebon Jati KH Mas Mansyur-Fachrudin-Tanah Abang.

14. Manggarai-Pasar Minggu: Manggarai-Saharjo-Supomo-Raya Pasar Minggu lalu putar balik di depan Stasiun Kereta Pasar Minggu-Terminal Pasar Minggu.

15. Kampung Rambutan-Lebak Bulus: Halte TransJakarta Terminal Kampung Rambutan-TB Simatupang-masuk Tol JORR-keluar pintu Tol Pasar Minggu-TB Simatupang-Simpang HR Harsono-Simpang Cilandak-Simpang Fatmawati-Kartini-Halte TransJakarta Terminal Lebak Bulus.

16. Stasiun Kereta Pesing-Indosiar: Stasiun Pesing-Daan Mogot-Halte TransJakarta Indosiar-putar balik di putaran (U-turn) Indosiar-Stasiun Pesing.

17. Stasiun Kereta Palmerah-Sudirman: Stasiun Palmerah-Lapangan Tembak-Gerbang Pemuda-Gatot Subroto-Sudirman-berputar di Bundaran Hotel Indonesia (Bundaran HI).

"Tahap berikutnya akan ada rute-rute lain yang saat ini sedang dalam kajian. Jika rute-rute baru sudah menjangkau seluruh kota Jakarta, maka pencanangan pencapaian 1 juta pelanggan per hari hingga akhir tahun 2016 lebih mudah diwujudkan. Sebagai perbandingan pada 2015, jumlah pelanggan TransJakarta rata-rata per hari 278 ribu orang," pungkasnya.

Edward/detikcom

(aws/nrl)
http://news.detik.com/berita/3190268/ini-17-rute-yang-dilayani-600-bus-baru-transj