Latest News

Monday, February 1, 2016

MANUSIA KEPITING: SULIT MENERIMA KEKALAHAN


MANUSIA KEPITING: SULIT MENERIMA KEKALAHAN
Saya kadang suka sedih menyaksikan kehidupan politik dan kepemimpinan nasional di negeri ini. Banyak orang tidak menempatkan kepentingan bangsa dan rakyat sebagai prioritas utama, melainkan kepentingan diri, keluarga, kelompok dan partainya.
Akibatnya, orang sulit menerima sebuah kekalahan - sebab itu berarti kepentingan diri dan lainnya yang bersifat egois tak bisa dipenuhi. Secara tak langsung bisa diprediksi seandainya orang seperti itu meraih sebuah kemenangan. Dia akan menggunakan dan bahkan mengeksploitasi kekuasaan yang dimiliki untuk kesejahteraan dirinya habis-habisan.
Atau ada satu sikap lain yang mereka ambil, dan biasanya mereka memakai ilmu kepiting. Anda perhatikan segerombolan kepiting di dalam keranjang, tak ada satupun kepiting yang berhasil sampai di bagian teratas keranjang lalu ke luar dari keranjang - sebab setiap kali ada yang mulai naik, maka kepiting lain di bawahnya akan menggapit dan menariknya turun.
Ilmu kepiting melahirkan manusia kepiting. Dan manusia kepiting tak lebih dari manusia pecundang.
Itulah yang terjadi dalam kehidupan politik di negeri ini. Motto mereka para manusia kepiting / pecundang itu :
Jika aku kalah, engkaupun tak boleh menang (terlalu lama).
Jika aku tak mendapatkannya, engkaupun tak boleh mendapatkannya.
Begitulah. Manusia kepiting memang menyedihkan.
 

No comments:

Post a Comment