Latest News

Tuesday, August 9, 2016

Demi Bikin Jakarta Sejahtera, Begini Pengorbanan seorang Ahok yang tak diketahui Banyak Orang

Gubernur DKI Jakarta Basuki Basuki Tjahaja Purnama (tengah) didampingi Regional CEO IV Bank Mandiri Jasmin (kiri) menunjukan brosur E-Money saat peresmian lokasi pedagang kaki lima Lenggang Jakarta di kawasan Monas, Jakarta,

Demi Bikin Jakarta Sejahtera, Begini Pengorbanan seorang Ahok yang tak diketahui Banyak Orang

Semua usaha telah dilakukan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok guna memperbaiki wajah Ibukota. Baik dari segi infrastruktur di Jakarta, transportasi, pariwisata, pengelolaan sampah dan taman, dan lain sebagainya.
Ahok tidak seenaknya memakai duitAPBN guna memperindah wajah Jakarta. Malahan, Ahok merangkul atau meminta kepada para pihak swasta agar merealisasikan program-programnya.
Kabar terbaru yang terdengar, Ahok merencanakan di akhir tahun ini Pemprov DKI dapat mengumpulkan 40 unit bus tingkat dari sejumlah perusahaan swasta di Jakarta. Tetapi, dirinya tak ingin menerima bus tingkat dengan merk abal-abal. Bus yang diberikan harus bermerk internasional.
“Kalau enggak (merek) Jerman, Eropa-lah” ujar Ahok.
Pemprov DKI Jakarta sudah menerima pemberian bus tingkat dari Bank CIMB Niaga. Bus berwarna merah ini niatnya akan dipergunakan untuk bus pariwisata keliling Jakarta tanpa dikenakan biaya alias gratis. Ahok mau menjadikan pariwisata di Jakarta seperti London, Inggris.
“Banyak bus gratis supaya orang datang ke Jakarta bisa menikmati kayak dulu ada bus tingkat. Harapannya enggak mau kalah sama London,” ungkap Ahok.
“Saya harap partisipasi swasta, kan masing-masing merasa miliki kota Jakarta, jadi uang kami fokuskan untuk subsidi pendidikan, transport kesehatan lebih baik,” inginnya.
Tak cuma itu, Ahok juga menginginkan perusahaan swasta dalam pembangunan kawasan Kalijodo, Penjaringan, Jakarta Utara, yang nantinya akan mempunyai ruang untuk berkreasi. Anggaran pembangunan diduga mampu menghabiskan Rp 60 miliar ini dapat memanfaatkan dana corporate social responsibility (CSR) dari PT Sinar Mas Land.
Ahok menilai, dalam pertemuan pembahasan rencana desain Kalijodo, ada saran untuk membuat tempat bermain skateboard. Sehingga dapat menampung salah satu hobi anak muda.
“Desainnya sudah fix dari dulu sudah ada. Cuma kita mau mengantisipasi keinginan anak-anak muda. Nanti dia ada skateboardnya sama untuk sepedanya,” ujar Ahok.
Ahok berharap, dengan tersedianya fasilitas ini dapat dipergunakan sebagai salah satu kawasan untuk mengadakan kompetisi skateboard internasional. Terlebih, kawasan Kali Krendang juga rencananya akan dijernihkan supaya masyarakat bisa memanfaatkannya.
Mantan Bupati Belitung Timur ini menuturkan, pembangunan fasilitas ini tidak akan memakai APBD DKI Jakarta 2016. Sebab sepenuhnya akan memanfaatkan CSR dari PT Sinar Mas Land.
“Pembiayaannya semua CSR. Saya juga kasih dia tempel merek saja. Jadi ini yang dapat Sinarmas Land. Saya enggak tahu ya berapa anggarannya, mungkin bisa Rp 50 miliar atau Rp 60 miliar, yang di Kota Tua malahan Rp 200-an miliar,” tutur Ahok.
Dalam pembangunan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA), Ahok juga menagih kepada perusahaan swasta. Ahok menuntut perusahaan swasta memberikan sedikit uangnya melalui Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan.
“CSR kenapa, saya minta pola yang paling murah gimana. Makanya saya datangin semua, saya ingin lihat ini, fasilitasnya seperti apa,” ungkap Ahok.
Ia juga menambahkan, proyek ini tidak melarang jika perusahaan rokok ingin ikut menyumbang dana CSR mereka. Dengan catatan tidak memasang iklan pada taman yang dibangun.
“Boleh saja asal kamu enggak boleh pasang iklan rokok. Enggak larang saya,” ungkap Ahok.
Ahok merasa senang bantuan dana CSR karena bisa menghemat anggaran DKI Jakarta 2016 untuk proyek RPTRA. Kedua RPTRA ini dibangun atas dukungan dana dari Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan pengembang di Jakarta. Sedangkan untuk pembangunan RPTRA Bintaro, dibangun oleh PT Ciputra Group, dan untuk RPTRA Karet Tengsin dibangun oleh PT Intiland.
Untuk menanggulangi banjir, Ahok meminta kewajiban para pengembang pulau reklamasi untuk membantu proses pembebasan lahannya. Ia mengatakan, hal ini diperkuat oleh salah satu Keputusan Presiden (Keppres). Yang bertuliskan bahwa pengembang pulau reklamasi juga mempunyai kewajiban untuk menyelesaikan persoalan di daratan, khususnya banjir dan rob.
“Kita harap mereka bisa kontribusi waduk, kontribusi tanah, rusun dan isinya,” tandas Ahok.
Ahok membuat perjanjian dengan beberapa pengembang 17 pulau reklamasi agar melunasi kewajiban kontribusi. Ada beberapa engembang yang mulai memberikan kontribusinya adalah PT Agung Podomoro Land, PT Pembangunan Jaya Ancol dan PT Jakarta Propertindo. Dana kontribusi tersebut akan digunakan untuk membangun, seperti rumah susun sederhana sewa serta jalur inspeksi.
Saat itu, Ahok menuturkan kalau dana kontribusi memang sudah bisa diberikan ke DKI sebab ada perjanjian kerja sama. Ia mengatakan, dana ini untuk menjamin kelangsungan perekonomian di Jakarta, teringat perbincangan peraturan daerah (Perda) terkait reklamasi di teluk Jakarta yang tak tahu kapan selesainya akan berpotensi pada berakhirnya masa izin pelaksanaan dan prinsip pembangunan reklamasi.
“Ada payung hukumnya. Apa? Perjanjian kerjasama. Jadi sekarang gini, kita dalam UU nomor 30 2014, dalam administrasi pemerintahan, kita ini punya hak diskresi ketika pulau izinnya habis perlu disambung, Anda kalau enggak mau sambung berapa puluh ribu orang enggak kerja,” tegas Ahok.

Penulis: Ariestia Fiky
http://www.okterus.com/5423-demi-bikin-jakarta-sejahtera-begini-pengorbanan-seorang-ahok-yang-tak-diketahui-banyak-orang

No comments:

Post a Comment