Latest News

Friday, February 10, 2017

JOKOWI PANTAS KITA KAGUMI DAN HORMATI ,OBSESI GILA PA.JOKOWI MEMBANGUN TRANS PAPUA ,BELIAU PETARUNG .BELUM PERNAH ADA INDONESIA ,KITA BUTUH JOKOWI

Foto Yuskes Pardede.

JOKOWI PANTAS KITA KAGUMI DAN HORMATI ,OBSESI GILA PA.JOKOWI MEMBANGUN TRANS PAPUA ,BELIAU PETARUNG .BELUM PERNAH ADA INDONESIA ,KITA BUTUH JOKOWI
Dream come true..Trans Papua..
Teman saya direksi BUMN mengatakan bahwa satu satunya obsesi gila dari Jokowi adalah membangun Trasn Papua. Sangking gilanya pemerintah sebelumnya tidak pernah memikirkan untuk melaksanakan obsesi ini. Ini benar benar mission impossible. Bagaimana tidak ? Di samping medan yang rumit sehingga tidak mudah melakukan rekayasa kontruksi nya, juga secara ekonomi memang ini proyek tidak menguntungkan. Karena jumlah dana yang dikeluarkan tidak sebanding dengan jumlah penduduk yang ada.Belum lagi resiko nyawa bagi pekerja. Tapi dengan keyakinan penuh , Jokowi bisa menginspirasi semua orang agar demi keadilan kita harus berbuat. Now or never...
Ada banyak insinyur terbaik anak negeri yang membenamkan dirinya dalam pekerjaan besar tersebut. Mereka membelah bukit dan menerbos hutan. Mencari solusi setiap problem rekayasa kontruksi jalan. Ini membutuhhkan metodelogi pembangunan yang tepat agar biaya logistik bisa di tekan dan tingkat kesalahan yang rendah. Maklum negara tidak punya uang berlebih. Di saat para anak muda sibuk dengan agitasi kepada pemerintah, mereka bertarung menghadang resiko terkena penyakit malaria dan lain di tengah medan proyek yang berat.
Para insinyur itu juga di bantu oleh TNI yang punya kemampuan zeni dalam menghadapi medan yang rumit. Mereka bahu membahu dari hari kehari, minggu ke minggu, dari bulan ke bulan agar target yang ditetapkan Jokowi sepanjang 4330 kilometer jalan Trans Papua tersambung pada tahun 2018. Proyek tersebut terdiri dari jalan yang tembus di provinsi Papua sepanjang 2.792 kilometer dan Papua Barat sepanjang 1.058 kilometer. Saat sekarang 85% project telah selesai. Bila semua rampung maka jalan itu bisa tembus hingga Pegunungan Mulia. Gila! Dana yang di gelontorkan keproyek ini mencapai Rp. 40 triliun.
Bicara cinta NKRI memang gampang tapi meng-implementasikannya tidak mudah. Alangkah jahatnya orang bicara seenaknya untuk memecah NKRI sementara yang lain berjuang menghadang resiko demi keadilan bagi daerah tertinggal untuk merasakan kemerdekaan negeri ini. Kalau belum mampu berbuat untuk negeri ini maka jangan ganggu negeri ini dengan isyu murahan , yang dapat merusak perdamaian. Kalau ingin kekuasaan, tunggulah Pemilu yang akan datang. Buktikan bahwa anda pantas terpilih lewat pemilu yang bebas. Kini beri ruang kepada Jokowi untuk bekerja dengan tenang agar agendanya untuk negeri yang dia cintai ini dream come true..
Erizeli Bandaro

Yuskes Pardede
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=1820839784849814&set=pcb.1820839831516476&type=3&theater

Tragis, Ahok Menjadi Satu2nya Pilihan Pro Kebhinekaan di Pilkada DKI 2017.

Hasil gambar untuk basuki

Tragis, Ahok Menjadi Satu2nya Pilihan 

Pro Kebhinekaan di Pilkada DKI 2017.

Setelah proses kampanye yang melelahkan batin dan emosi bangsa, maka Pilkada DKI 2017 tinggal menyisakan Ahok-Djarot sebagai satu2nya pilihan bagi yang pro kebhinekaan. Sentimen SARA yang dihembuskan keras sejak demo 411, dan 212 terus bergulir sampai isu Ulama telah membawa Pilkada DKI 2017 ke level terendah secara moral kebangsaan.

Awalnya, Agus-Ahok-Anies mewakili pemimpin2 muda yang bisa memberikan kebaruan2 dalam ide, gagasan, strategi, sampai ke program2. Tapi apa lacur, rupa2nya SBY dan Prabowo dua tokoh utama penggerak Agus dan Anies memiliki skenario lain.

Kasus buka2an SBY soal telpon ke ketua MUI telah menggerus elektabilitas AHY sampai kebuncit. Dan dengan sigapnya, Prabowo melihat ini sebuah kesempatan. Tanpa malu lagi, seperti anak kecil yang sudah ngebet es krim, Prabowo dalam kampanyenya mengatakan :

Saudara2, kalau kalian ingin saya jadi presiden 2019, Anies-Sandi gubernur DKI, betul? Di 2019, kalian harus kerja keras, kalian juga harus kerja keras di Februari 2017, jangan di sini teriak2.

Pernyataan yang secara lugas memperlihatkan ambisi yang sangat besar. Bukan sesuatu yang melanggar hukum, tapi secara etika, moral, dan akal sehat sangat mengganggu kebatinan para pendukung NKRI dan Kebhinekaan.

Karena ambisi yang sangat besar itu maka AGAMA telah digunakan untuk memenuhi target dan cita2 akan kekuasaan. Lupa bahwa posisi dan kekuasaan adalah amanah, milik Tuhan.

Emmy Hafild seorang aktifis sosial, politik, dan lingkungan hidup menulis dengan apik kritikan terhadap teman2nya Rocky Gerung, Rachlan Nashidiq, Bambang Widjojanto, Edriana Noerdin yang telah menjadi pendukung paslon 1 dan 3.

Emmy pada dasarnya menyayangkan para aktifis yang dahulunya memperjuangkan NKRI yang Bhinneka tapi sekarang menggunakan isu sektarian untuk mengelabuhi masyarakat DKI.

Dengan diam terhadap apa yang sedang terjadi saat ini terhadap Ahok, kalian menghianati perjuangan kita dan mempunyai andil yang besar terhadap upaya penghancuran fondasi kebangsaan negeri ini.
Tidak usah mengelabui warga DKI dengan mengatakan kandidat yang telah kalian dukung tidak pernah mengucapkan hal2 yang bersifat sektarianisme, karena semua itu sangat gamblang terjadi di depan mata kita semua. Mendiamkan apalagi mengambil untung dari penggorengan issu itu di publik sama bersalahnya dengan mengucapkan kata2 tersebut langsung dari mulut kandidat yang kalian dukung.

Kalimat keras dari Emmy memang mewakili kita semua yang memperjuangkan nasionalisme lepas dari unsur SARA. Bahkan tanpa merasa berdosa, di web resminya, tim Anies-Sandi beralibi bahwa 80% masyrakat DKI menghendaki dari mayoritas, yaitu orang Islam.

Pernyataan yang sangat menyakitkan relawan2 seperjuangan yang sedang membangun tenun kebangsaan yang sepakat bahwa di NKRI tidak ada kata mayoritas ataupun minoritas, semua adalah WNI. Terasa bahwa selama ini terjadi pembodohan yang masif yang intinya kalau mencari suara kita nasionalis (agama apapun), kalau memilih pemimpin harus Islam.

Kalau sejak awal menyatakan bahwa pemimpin harus Islam, tentunya itu suatu pilihan yang harus dihargai, tapi ketika di awal mengatakan “agama apapun boleh”, “tidak ada mayoritas dan minoritas”, “kita semua satu bangsa”, kemudian tiba2 berbalik mengatakan “harus Islam”, “harus mayoritas”, “kita adalah satu iman”, bukankah ini sebuah kemunafikan yang sudah keterlaluan..??

Harus diingat, isi ini tidak akan berhenti di 15 Februari 2017, Prabowo sudah membuka pintu perang politik 2019, dan dari pidatonya dan manuver Anies-Sandi jelas dia akan tetap menggoreng isu SARA. Apalagi kalau Jokowi memilih pasangan yang moderat atau bahkan non-muslim. Kegilaan Pilpres 2019 bisa melebihi 2014.

Harus diingat bahwa munculnya Nasionalis vs Agama ini dimulai di Pilkada DKI 2012, dan mengerucut di 2014 dan terus dilestarikan oleh kelompok KMP (yang sudah bubar) sampai sekarang. Artinya, sebenarnya oknum intelektual hanya itu2 saja, tapi karena mereka masih in position, maka pemain2 baru seperti Anies-Sandi, dan AHY menjadi pion2 yang tidak lagi menjadi calon pemimpin yang bisa diharapkan untuk membuat perubahan (dalam posisi ini).

Satu hal yang perlu di-highlight. Sebagai orang gereja, saya bisa memberi kesaksian bahwa Ahok selama kampanye ini tidak blusukan ke gereja2 dan kemudian memberikan tausiyah kristen dan mencari suara di ceruk2 kristen.

Ahok tidak pernah mencoba mengklarifikasi dia bukan liberal, injili, karismatik, katolik, ataupun protestan. Bahkan terasa sekali ada jarak antara gereja dan Ahok. Meskipun Ahok sesekali terlihat diundang dalam forum diskusi tentang nasionalisme dan kristen, tapi terlihat jelas Ahok TIDAK PERNAH menggunakan sentimen agama untuk mencari suara.

Saya sangat menghargai itu. Apabila Ahok ke mimbar2 gereja meminta dukungan, saya jadi orang didepan yang akan menentang Ahok. Dan, puji Tuhan, Ahok tidak mengkhamiri mimbar dengan politik, dan justru dengan kemurnian Ahok itu, dukungan Ahok dari warga gereja bisa maksimal. Bukan karena Ahok kristen, tapi karena Ahok bekerja dengan bersih, transparan, dan profesional. Catat itu!

Sebagai kesimpulan, Ahok menjadi paslon yang satu2nya mengusung kebhinekaan, yang lain hanya menggunakan isu kesatuan untuk meraup suara. Bagi yang pro kebhinekaan, NKRI yang murni, dan Pancasila yang bukan piagam Jakarta, maka se akan2 malah “dipaksa” milih Ahok. Tidak ada pilihan lain.
BY HANNY SETIAWAN 
ON FEBRUARY 6, 2017

(Pendekar Solo)
Foto Profil AthaCi
https://www.facebook.com/agathakoesnadi?fref=ufi&rc=p

Saturday, February 4, 2017

Setelah Dapat Sumbangan 60 Miliar, Kini Ahok Dapat Konser Miliaran Rupiah

Setelah Dapat Sumbangan 60 Miliar, Kini Ahok Dapat Konser Miliaran Rupiah


KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO
Simpatisan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta no urut 2 Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) – Djarot Saiful Hidayat saat Konser Gue 2 di Ex-Driving Range Golf, Senayan, Jakarta, Sabtu (4/2/2017).
Ahok adalah fenomena. Itu sudah jelas dan tidak terbantahkan. Saking fenomenalnya, Ahok mendapatkan pertentangan luar biasa dari orang yang lahan upeti, mafia, dan korupsinya diambil. Bahkan warga yang menyerobot tanah pemerintah dan daerah sepadan sungai dijadikan alasan untuk menyingkirkan Ahok dengan alasan peduli dan keadilan.
Peduli dan keadilan dengan memberikan mereka hak, padahal kehadiran mereka di daerah bantaran sungai merusak hak orang lain untuk tidak terkena banjir. Diberikan rumah susun yang manusiawi malah dikatakan sebagai tindakan tidak manusiawi. Sangat keterlaluan.
Kasus Ahok yang didakwa sebagai penista agama pun digulirkan. Agama dipakai untuk menyerang Ahok yang memang statusnya double minorotas, sudah Kristen… Cina lagi. Tetapi hal itu tidak menyurutkan kefenomenalan Ahok. Seperti yang disampaikan SBY dalam ceramahnya di markas FPI, Kebenaran itu abadi. keadilan juga abadi (Baca >>> https://seword.com/politik/sby-turun-gunung-demi-agus-bukan-melakukan-orasi-ini-yang-dilakukan-pak-mantan/). Ya, apapun usaha orang, kebenaran dan keadilan tetap akan hidup.
Kebenaran dan keadilan kepada Ahok menjadi sebuah kenyataan dengan dukungan warga yang memberikan sumbangan kepada Ahok. Sumbangan bahkan terpaksa ditutup karena sudah mencukupi kebutuhan kampanye Ahok. Padahal masih banyak lagi yang mau memberikan sumbangan untuk dana kampanye Ahok.
Status ahok yang tersangka tidak menyurutkan niat warga mendukung Ahok. Mereka ingin memperjuangkan Ahok sebagai wakil mereka di eksekutif. Mereka mendukung bukan karena satu agama, melainkan sati ideologi Pancasila dan Kebhinekaan. Pastinya karena mereka merasakan langsung perubahan yang dilakukan Ahok.

“Pencapaian sebesar Rp 60,1 miliar kami rasa sudah sangat mencukupi untuk memberikan support pendanaan segala sesuatu untuk kampanye kemenangan pasangan nomor 2, Pak Basuki dan Pak Djarot,” kata Wakil bendahara tim pemenangan Ahok-Djarot, Joice, di Posko Borobudur, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (11/1/2017).
“Kami tidak ingin menggunakan kesempatan atau euforia ini mumpung orang-orang mau memberikan uangnya terus kami melanjutkan. Karena kalau memang sudah cukup kami stop,” ucap Joice.
Dari sumbangan sebesar 60,1 miiar tersebut, Rp 45,6 Miliar berasal dari sumbangan perseorangan, sedangkan Rp 14,4 miliar dari badan usaha. Ini menunjukkan bahwa banyak individu yang memang memberikan dukungannya kepada Ahok. Bukan apa-apa, individu inilah yang menjadi bukti bahwa warga memberikan dukungan nyata kepada Ahok.

Tidak berhenti disitu. Semalam, Sabtu (4/2/2017), di eks Driving Range Senayan, fenomena Ahok berlanjut. Ahok yang sudah mendapat sumbangan dana 60,1 miliaar, kini mendapatkan bantuan digelarnya konser dengan harga miliaran rupiah. ratusan artis dengan bayaran jutaan hingga ratusan juta berkumpul mendukung Ahok. Mereka melakukan pagelaran seni sesuai keahlian masing-masing. Hebatnya, mereka tidak dibayar dan biaya panggung serta pengamanan dibayar dengan sumbangan sukarela.
“Tidak ada satu pun penampil yang dibayar kecuali kru yang untuk stage manager, tata panggung, sound system dan lain-lain. Tapi mereka itu memberikan harga yang spesial. Bayar tempat, pengamanan aja,” kata Ketua Panitia #KonserGue2, penata artistik Jay Subiakto.
“Semua penyandang dana harus punya NPWP. Jadi semuanya transparan, yang nyumbang harus jelas. Ada batas jumlahnya juga buat yang nyumbang,” ucapnya.
Ahok memang gila. Sudah dapat sumbangan miliaran rupiah, kini dapat konser artis pendukung senilai miliaran rupiah. Hal yang tidak bisa dilakukan oleh paslon lain. Mereka mengeluarkan dana pribadi miliaran dan bahkan harus membayar agar massa berkumpul. Artis pendukung mereka pun tidak akan mau mengurusin panggung seperti #KonserGue2 tanpa bayaran. Memang sejalan dengan gaya paslon yang mereka dukung.
#KonserGue2 adalah pembeda ahok dari paslon lain. #KonserGue2 adalah bukti bahwa Ahok dicintai warganya. #KonserGue2 juga adalah pembuka jalan Ahok untuk kembali menjadi Gubernur DKI Jakarta Baru, Jakarta yang diimpikan setiap warganya. #KonserGue2 ini jugalah yang sebelumnya menghantar Jokowi 3 tahun yang lalu menjadi Presiden.
Jadi, tidak usah bingung dan ragu. Pilihlah pemimpin yang didukung secara partisipatif oleh warganya. Tidak usah pilih paslon yang peponya sibuk buat berita hoax pembuat gaduh dan paslon yang salah satu calonnya punya kepentingan bisnis yang besar. Pilihlah cagub dan cawagub rakyat untuk memimpin rakyat tanggal 15 Februari 2017.
https://seword.com/politik/setelah-dapat-sumbangan-60-miliar-kini-ahok-dapat-konser-miliaran-rupiah/

Hasil Survey Terbaru, Basuki-Djarot Unggul Telak Diseluruh Wilayah Jakarta!

Hasil Survey Terbaru, Basuki-Djarot Unggul Telak Diseluruh Wilayah Jakarta!

Hasil Survey Terbaru, Basuki-Djarot Unggul Telak Diseluruh Wilayah Jakarta!


Jelang Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017, lembaga survei Charta Politika merilis hasil survei yang digelar pada 17-24 Januari 2017. Hasilnya, pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Syaiful Hidayat (Ahok-Djarot) unggul di semua wilayah dan kemenangan terbesar pasangan ini terletak di wilayah Jakarta Barat dan Kepulauan Seribu.

"Semua daerah hampir merata, Ahok unggul. Jakarta Barat tinggi, saya kira ini basis Ahok. Dan Kepulauan Seribu, walau responden kami kecil di sana, tapi 50 persen responden memilih Ahok," jelas Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya dalam rilis hasil survei, Rabu (1/2). 

Survei bertajuk "Peta Elektoral Cagub dan Cawagub DKI Jakarta Jelang Pencoblosan" ini memiliki sampel sebanyak 767 responden yang tersebar di lima wilayah kota administrasi (Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, dan Jakarta Timur) dan satu kepulauan yakni Kepulauan Seribu.

Untuk tren elektabilitas, Yunarto mengatakan, bila dibandingkan dengan survei pada November 2016, pasangan calon Agus-Sylvi mengalami penurunan tajam (29,5 persen menjadi 25,9 persen), Ahok-Djarot meningkat tajam (28,9 persen menjadi 36,8 persen), dan Anies-Sandi stagnan (26,7 persen menjadi 27 persen).

"Kami lihat, undecided voters mengalami penurunan, dari 14,9 persen menjadi 10,3 persen. Makin dekat pemilihan undecided voters menurun," tambah Yunarto.

Berdasarkan survei, ia melanjutkan, sebanyak 199 responden memilih pasangan caon nomor satu karena tegas, program kerjanya, dan ganteng. Sebanyak 282 responden memilih Ahok-Djarot mayoritas karena kinerja yang bagus dan tegas. Sedangkan, Anies-Sandi dipilih oleh 207 responden karena baik, program kerja menarik dan pintar. 

Sementara itu, debat berpengaruh besar terhadap elektabilitas pasangan calon. Menurut Yunarto, debat dan elektabilitas memiliki korelasi yang linear. 

"Pengaruh cukup besar dari pandangan masyarakat Jakarta terhadap kemampuan pasanga calon (lewat debat), (debat) berpengaruh pada pilihan mereka," katanya.

Secara keseluruhan, pasangan calon Ahok-Djarot unggul dalam debat kedua pada 13 Januari (40,5 persen) disusul Anies-Sandi (25,2 persen) dan Agus-Sylvi (24,3 persen). 

"Pasangan yang paling baik dalam visi misi dan program kerja (adalah) Ahok, yang paling baik memberikan solusi juga Ahok," tambah Yunarto.  [src/cnnindonesia]


SANGAT DI LUAR DUGAAN……!!pukul 13.00. langsung dari tv one Ternyata 75% Warga Muslim Sekarang Berbalik Mendukung Ahok,Dikarenakan Ahok Banyak Berjasa Bagi Umat Islam !!!

Ini Alasan GP Ansor Rencanakan Demo di Posko Pemenangan Ahok

SANGAT DI LUAR DUGAAN……!!pukul 13.00. langsung dari tv one Ternyata 75% Warga Muslim Sekarang Berbalik Mendukung Ahok,Dikarenakan Ahok Banyak Berjasa Bagi Umat Islam !!! umat muslim berkata jangan takut ahok aku selalau selalu mendukung mu

Politisi Partai Persatuan Pembangunan(PPP), Triyana Dewi Seroja menegaskan perhatian Gubernur Petahana DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama untuk menunjang kegiatan keagamaan umat Islam di Jakarta sangat besar. Selain menambah fungsi Islamic Center di Jakarta Utara menjadi Pusat Perpustakaan Sejarah Islam Indonesia, pasangan Nomor Urut 2 ini juga akan membangun masjid di setiap wilayah DKI Jakarta.

“Ada komitmen Ahok-Djarot membangun masjid seperti Masjid Raya di Daan Mogot dengan luas lahan kurang dari 17 Ha dengan luas bangunan lebih dari 2 Ha. Program pemberdayaan umat seperti ini hampir tidak pernah diperhatikan oleh gubernur-gubernur sebelumnya yang justru beragama Islam,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (2/1/2017).

Menurut dia, program kemaslahatan umat Islam yang dilakukan pasangan Ahok-Djarot sangat nyata. Diantaranya, membangun Pondok Pesantren dan Asrama di Yayasan Pondok Karya Pembangunan (PKP) Jakarta Timur seluas kurang lebih 18 Ha dengan kapasitas lebih dari 2000 siswa.
Hal ini membuktikan komitmen pasangan Ahok-Djarot terhadap kepentingan umat Islam sangat nyata. Karena itu, sangat tidak masuk akal sehat kalau Ahok dituding menistakan agama Islam. “Wong, jelas kok keberpihakannya bagi umat Islam,” tuturnya.

Tingginya kepedulian Ahok-Djarot bagi kemaslahatan Umat Islam menjadi alasan PPP mendukungnya. Dukungan politik ini diberikan berdasarkan pertimbangan yang matang dengan merujuk rekam jejak Ahok selama memimpin Jakarta.
Bahkan, dukungan PPP ini dikuatkan dalam sebuah Nota Kesepahaman sebagai komitmen dan kelanjutan kepedulian terhadap umat Islam. Adapun point dari Nota Kesepahaman ini diantaranya memberikan anggaran rutin untuk perbaikan dan perawatan setiap masjid dan mushola di wilayah DKI Jakarta.

Selain itu, meningkatkan anggaran untuk kesejahteraan Imam, Muadzin, ustad dan Ustadzah serta Marbot Masjid dan Musholla di Wilayah DKI Jakarta dengan memberikan tunjangan bulanan. “Ini bukan hal biasa, tetapi sangat luar biasa. Kita sudah merasakan, Ahok sudah melakukan banyak hal bagi umat, khususnya umat Islam,”terangnya.

Triyana yang juga Ketua Bidang Hukum dan HAM PPP ini mengatakan dukungan PPP ke pasangan Ahok-Djarot berdasarkan pertimbangan yang matang dari elit partai berlambang Ka’bah itu. Salah satunya, upaya nyata Ahok-Djarot yang banyak berkarya bagi umat Islam.
“Banyak sudah dilakukan Ahok-Djarot. Misalnya memberikan bantuan untuk perbaikan gedung dan biaya operasional untuk Pondok Pesantren di Wilayah DKI Jakarta. Tak hanya itu, Pondok Pesantren Swasta juga melakukan kerjasama pengelolaan dengan Pemprov DKI Jakarta. Jadi, nyata sekali kerja Ahok ini bagi Umat Islam, padahal dia non muslim,” terangnya.
“Jadi, kerja Ahok-Djarot untuk kemaslahatan umat itu sudah nyata. Dan program kemaslahatan umat ini sudah menjadi program Ahok-Djarot ke depan,” tutur Triyana yang juga anggota Tim Advokasi Bhinneka Tunggal Ika BTP.
Tak Mungkin Menodai

Sementara itu, anggota Tim Advokasi Bhinneka Tunggal Ika BTP, Albert Aries mengatakan Indonesia adalah negara dengan penduduk Islam terbesar didunia. “Logikannya, apa mungkin Ahok yang sangat membutuhkan dukungan suara masyarakat ataupun pemilih muslim di pilkada 2017 dengan sengaja menodai agama Islam. Ini sangat tidak mungkin,” jelasnya.
Saat ini, ujarnya, Ahok didakwa dengan pasal alternatif. Dakwaan pertama dengan pasal 156a KUHP. Dan dakwaan kedua dengan pasal penghinaan terhadap ulama. Padahal, bukan ulama yang dimaksudkan oleh Ahok, tetapi oknum politisi yang menggunakan ayat Al Maidah untuk kepentingan politik.

Namun semua tudingan itu sebenarnya terbantahkan dengan kebijakan ataupun keputusan penting Ahok yang terus berusaha mensejahterakan umat Islam saat memimpin Jakarta. “Contohnya, menaikkan haji, umroh, bangun masjid dll. Kalau dia benci Islam, nggak mungkin dia melakukan itu,” tuturnya.
nontonfilm21.co

Menurutnya, pasal 156 KUHP yang didakwakan ke Ahok adalah pasal karet. Apalagi di negara-negara beradab, pasal ini dicabut karena banyak memakan korban. “Belanda, Islandia dan beberapa negara lain, sudah mencabut. Kalaupun ada delik penodaan agama, mestinya harus jelas. Misalnya, menginjak-injak kitab suci atau membakar rumah ibadah. Ini baru penodan agama. Sekali lagi, tidak ada niat atau maksud dari Ahok menodai agama Islam,” tegasnya.
Lebih lanjut dia mengatakan negara ini dibangun bukan berdasarkan agama atau suku, tetapi dibangun atas dasar Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika. Karena itu, siapun mempunyai hak yang sama untuk menjadi pemimpin di DKI Jakarta, termasuk menjadi Presiden di Indonesia. “Konsitusi kita sudah menjamin, siapapun punya hak politik yang sama,” pungkasnya.
nontonfilm21.co
Facebook Comments

Recent search terms:

mayoritas muslim berbalik mendukung ahok
75% muslim dukung ahok
ternyata 75%MUSLIM DUKUNG AHOK
ulama dukung ahok
umat beragama dukung umat islam
umat islam berbalik dukung ahok
umat islam dukung ahok
vidio sabung ayam com2017
warga jakarta banyak yang mendukung siapa
75 warga muslim dukung ahok

http://www.bbcgroub.com/2017/02/sangat-di-luar-dugaanpukul-1300.html?m=1

Thursday, February 2, 2017

5 tahun. menjadi orang keturunan dan menjadi kristen dinegeri yang besar ini, bukanlah perkara mudah

Foto Deny Santo.

5 tahun.
menjadi orang keturunan dan menjadi kristen dinegeri 
yang besar ini, bukanlah perkara mudah.


Apalagi menjadi 
Seorang gubernur dengan status minoritas dari lahir. 
selama 5 tahun menjadi pelayan publik, diri ini tidak pernah
menikmati gelimangan harta layaknya pejabat2 yg sudah-sudah.
jangankan harta, sedikit rasa hormatpun saya tidak dapat, malah caci maki, sumpah serapah bahkan ancaman pembunuhan yang saya dapat.

Apa yang sudah saya lakukan,?
apakah saya menindas mereka?
apakah saya membunuh mereka?

saya hanya menjalankan amanah yg diberi kepada saya dan memastikan semua orang mendapatkan proporsi yang
adil untuk hidup dikota ini.
selama 5 tahun ini juga ada hal-hal yang aneh
ketika saya menegur para pencuri, saya dituduh kasar.
ketika saya menindak para mafia tanah , saya dituduh kongkalikong dengan pengusaha.
aneh

saya juga manusia biasa layaknya anda, mempunyai kekurangan.
jika nanti saya tidak terpilih saya, ya sudahlah,
toh itu juga hak mereka untuk mendapatkan orang yg lebih baik daripada saya,
yang terpenting saya sudah menjalankan tanggung jawab saya sebagai warga negara.
jika hakim nanti memutuskan saya bersalah dan dipenjara,
yah saya harus menjalani hukuman saya.
jika semuanya sudah selesai,
mungkin saya akan meninggalkan negeri ini....
mencari penghidupan yg baru diluar
mungkin orang diluar lebih menghargai kerja dan usaha saya,
walaupun sedikit tetapi tak apalah, yang terpenting mereka menghargai kerja saya.
setidaknya selama 5 tahun ini, saya rasa cukup untuk menjadi bekal saya untuk memimpin organisasi ataupun perusahaan yg ada diluar negeri.

jujur saja saya lelah
saya juga sama seperti anda semua, menginginkan kehidupan yang lebih baik dan lebih bahagia,
tetapi satu yang anda perlu tahu, kebahagiaan yang terbesar yang saya inginkan adalah membantu anda mendapatkan hak yg sudah sepantasnya menjadi milik anda sebagai sesama warga dari negara tercinta ini.
diakhir kata jika saya pada nantinya tidak terpilih,
saya mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kerja samanya untuk anda semua yang telah membantu saya dalam menjalankan tugas saya sebagai pelayan publik selama 5 tahun ini.
jika nanti saya terpilih lagi, saya berusaha lebih baik dari sebelumnya dalam melayani anda.

terima kasih. Pak ahok.