Latest News

Saturday, May 31, 2014

JokowiJk Adalah Kita.





JokowiJk Adalah Kita. Ayo dukung terus Jokowi-JK demi Indonesia Hebat. 

Monday, May 26, 2014

Jusuf Kalla Usulkan Lomba Baca Alquran Antar Capres


Jusuf Kalla (kanan) berbicang dengan Joko Widodo (Jokowi)
Jusuf Kalla Usulkan Lomba Baca Alquran Antar Capres

JAKARTA -- Calon wakil presiden M Jusuf Kalla mengusulkan dilakukan lomba baca kitab suci Al-quran antar calon presiden. Hal tersebut dilakukan jika masyarakat masih terus meragukan ke-Islaman calon presiden Joko Widodo.

"Kampanye hitam selalu saja ada, tapi jangan soal SARA karena itu menyangkut pribadi. Kalau masih tak percaya ke-Islaman Jokowi, ayo diadakan lomba baca Al-quran antar capres saja. Jadi ketahuan nanti siapa yang lebih jago," kata cawapres M Jusuf Kalla di kediaman pendiri SOKSI Suhardiman, Jakarta, Senin (26/5).

Pernyataan Jusuf Kalla tersebut disampaikan ketika didesak wartawan terkait kampanye hitam ke Jokowi yang diragukan ke-Islamannya. Jusuf Kalla juga menjelaskan terkait beredarnya video wawancara dirinya yang menyatakan tidak mendukung Jokowi maju sebagai capres 2014.

"Video wawancara saya itu terjadi dua tahun lalu ketika Jokowi baru dua-tiga bulan dilantik sebagai Gubernur DKI. Waktu itu saya katanya janganlah baru dilantik sudah maju capres," kata Jusuf Kalla.

Jusuf Kalla menjelaskan untuk menjadi capres sebaiknya orang yang memiliki pengalaman. Nah, saat ini tambah Jusuf Kalla, Jokowi sudah memiliki pengalaman sembilan tahun sebagai wali kota Solo dan dua tahun sebagai Gubernur DKI.

"Sekarang Jokowi sudah punya pengalaman dua tahun memimpin Jakarta, makanya ketika saya diminta mendampinginya saya bersedia," kata Jusuf Kalla.
Dengan demikian, tambah Jusuf Kalla, dirinya yakin Jokowi akan mampu memimpin bangsa Indonesia bersama-sama dirinya.

Menurut Jusuf Kalla, berbagai kekurangan yang ada di Jokowi akan bisa dibantu atau ditutup oleh dirinya.
"Presiden dan wapres itu satu kesatuan. Jadi harus saling melengkapi untuk membangun negara yang kuat, ekonomi yang kuat dan membangun karakter bangsa," kata Jusuf Kalla.

Source : republika.co.id


LAGU JOKOWI JK PILIHAN HATI Cipt:Sudarto Sitepu ( Tanah Karo - Sumatera Utara )





LAGU JOKOWI JK PILIHAN HATI Cipt:Sudarto Sitepu


Sunday, May 25, 2014

Pengamat: Jika Jokowi Kalah Pilpres 2014, Potong Leher Saya!



Pengamat: Jika Jokowi Kalah Pilpres

2014, Potong Leher Saya!

Berdasarkan hasil riset lembaga penelitian perbincangan politik Politicawave, Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) dan Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menjadi 2 tokoh terpopuler dalam perbincangan di media sosial untuk dicalonkan menjadi Presiden dan Wakil Presiden pada 2014.

Pengamat komunikasi dari Universitas Indonesia Ade Armando menilai, hasil survei dari media sosial patut menjadi pertimbangan penting oleh setiap figur politik, karena setiap konten yang diperbincangkan di media sosial dapat mempengaruhi pemberitaan media massa, begitu juga sebaliknya.

"Media sosial didominasi kelas menengah, tidak menyeluruh, namun bukan berarti itu menjadi alasan untuk mengabaikan pengaruh media sosial, karena suara kelas menengah itu sangat kencang dan mempengaruhi media massa," ujar Ade di Jakarta, Selasa (24/9/2013).

Ade juga yakin jika Jokowi maju sebagai calon presiden, kader PDIP itu sudah dapat dipastikan akan memenangi pemiihan presiden (Pilpres) 2014. Bahkan ia berani bertaruh. "Potong leher saya jika Jokowi kalah! Jika dia maju saat ini," cetus Ade.

Sementara itu, pengamat politik Charta Politica, Yunarto Wijaya, mengatakan hasil survei dari media sosial sebaiknya tidak digunakan sebagai alat ukur utama karena dapat saja membuat malas para kandidat untuk terjun langsung mengenal masyarakat.

Yunarto menekankan yang dibutuhkan masyarakat adalah pemimpin yang diketahui dan mengetahui secara komprehensif antara satu sama lain antara rakyat dan pemimpin.

Namun dia mengakui media sosial memang mampu mendekontruksi citra setiap figur politik, bahkan menghabiskan karir politik seseorang. "Jika seseorang dibenci di media sosial, bisa dikatakan habis dia," jelas Yunarto.

Dalam survei Politicawave yang dirilis 24 September, Jokowi-JK meraih kuantitas tertinggi dengan persentasi 16% dalam 3.994.528 percakapan dengan pengguna media sosial di Indonesia yang mencapai 80 juta orang. (Ant/Riz) 
(Rizki Gunawan) 

Source : news.liputan6.com

Saturday, May 24, 2014

4 Cerita Jokowi ketika masih SMA di Solo

4 Cerita Jokowi ketika masih SMA di Solo

4 Cerita Jokowi ketika masih SMA di Solo


1Jokowi tifus tak
diterima di 
SMA N 1 Solo



Jokowi ketika masih muda sempat mengalami jatuh sakit akibat tak
diterima di sekolah favoritnya. Kala lulus dari SMP Negeri 1 Solo tahun
1978, Jokowi muda sangat berharap sekolah di SMA Negeri 1 Solo.
Selain sekolah favorit, kawan-kawan SMP Jokowi pun melanjutkan
pendidikan di sekolah tersebut.

Akan tetapi ambisi tersebut pupus di tengah jalan, akibat Jokowi
muda gagal dalam mengikuti tes masuk. Jokowi muda terpaksa
mengubah haluan masuk ke SMA Negeri 6 Solo, salah satu
SMA terbaru di Kota Bengawan. Di sekolah itu, Jokowi yang
juga Gubernur DKI Jakarta, menjadi siswa angkatan pertama.

Mahmud Nurwindu, kawan sekelas SMA Jokowi mengungkapkan,
capres PDIP tersebut mengalami sakit tifus saat awal-awal
masuk ke SMA N 6 Solo. Efek dari tak diterima di SMA N 1
Solo yang menjadi idamannya.

"Waktu itu Mas Jokowi sampai nggak masuk seminggu.
Sampai telat mengikuti pelajaran sekolah," kata Nurwindu
kepada merdeka.com, Sabtu (24/5).
2.Jokowi dikenal pelit
Merdeka.com - Jokowi sewaktu muda terkenal pelit. Saat sekolah di 
SMA Negeri 6 Solo Jokowi muda tak pernah mau meminta 
dan memberi contekan kepada kawan-kawannya seangkatan. 
Nurwindu yang mengaku sangat dekat dengan Jokowi menceritakan 
kebiasaan Jokowi tersebut dilakukan tiap mengikuti tes atau 
ujian di sekolah.
"Dia itu enggak bakalan nyontek atau niru jawaban temannya 
kalau ujian. Dia juga pelit, enggak mau ngasih tau jawabannya 
kalau temannya nanya atau enggak bisa ngerjain. Saya yang 
orang dekatnya saja enggak pernah dikasih tahu kalau saya 
enggak bisa ngerjain soal. Dia itu pelit kalau ulangan, tapi 
konsekuen," kata dia , Sabtu (24/5).
Nurwindu menceritakan, setelah lulus dari SMA Negeri 6 Solo, 
dia dan Jokowi sama-sama mendaftar kuliah ke UGM (Universitas 
Gajah Mada) Yogyakarta. Keduanya pun berangkat bersama-sama 
dari Solo, meski dengan kendaraan berbeda. Ketika di Yogyakarta 
keduanya berpisah jalan.
"Dia itu nggak bilang-bilang kalau mau daftar ke Fakultas 
Kehutanan. Padahal saya juga mendaftar ke sana, ternyata 
dia yang diterima, saya tidak. Itulah Jokowi, diam-diam tak 
banyak bicara, ternyata malah berhasil," terang dia.


3 Pendiam dan tak
punya jiwa
kepemimpinan

Jokowi terkenal sebagai sosok yang tegas. Berbagai prestasi
dia torehkan di Ibu Kota. Pedagang Kaki Lima (PKL) di Pasar
Tanah Abang dia tertibkan dan pemukiman di pinggir sungai
dia tata lewat konsep kampung deret.

Semua prestasi itu, bertolak belakang dengan keadaan Jokowi
muda yang terkenal sebagai sosok yang tak banyak bicara.
Capres PDIP itu di mata teman-temannya di SMA Negeri 6 Solo,
dikenal sebagai sosok yang pendiam dan tak banyak cakap.
Kelemahan ini membuatnya tak pernah dipilih sebagai ketua
kelas maupun ketua OSIS.

"Selain jujur, pinter, Jokowi itu sangat pendiam. Tak ada jiwa
kepemimpinan atau sesuatu yang menonjol. Dia juga enggak
pernah jadi ketua kelas atau ketua OSIS," ujar Mahmud Nurwindu,
teman sekelas Jokowi kepada merdeka.com, Sabtu (24/5).


4 Jokowi rangking 1 di kelas

Merdeka.com - Calon presiden Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan (PDIP) Jokowi tak hanya berprestasi di Solo dan
DKI Jakarta. Jokowi muda terkenal berprestasi ketika masih
mengenyam bangku SMA Negeri 6 Solo. Dia mempertahankan
rangking 1 dari kelas 1 sampai kelas 3 SMA.

"Jokowi itu selalu rangking 1 di kelas. Dari kelas 1 sampai kelas 3,
selalu terbaik nilainya. Saya kan selalu sebangku sama dia," ujar
Nurwindu kawan karib Jokowi kepada merdeka.com, Sabtu (24/5).

Selain itu, Mahmud Nurwindu menceritakan, capres PDIP tersebut
sempat mengalami sakit tipus saat awal-awal masuk ke SMA N 6 Solo.
Akan tetapi semangatnya belajar tak pernah surut walaupun
ketinggalan pelajaran karena sakit.

"Waktu itu Mas Jokowi sampai enggak masuk seminggu,
sampai telat mengikuti pelajaran sekolah. Waktu itu pernah
diantar orang tuanya naik sepeda ke rumah saya di Mangkuyudan,
selain tanya pelajaran dia juga pinjam catatan," pungkas dia.
4 Cerita Jokowi ketika masih SMA di Solo
Source : merdeka.com



KPU didesak coret Prabowo karena masalah kewarganegaraan

KPU didesak coret Prabowo karena masalah kewarganegaraan

KPU didesak coret Prabowo karena masalah kewarganegaraan


Asosiasi Pengacara Pengawal Konstitusi (APPK) mendesak Komisi
Pemilihan Umum (KPU) untuk segera melakukan proses verifikasi
administrasi terhadap bakal calon presiden-wakil presiden untuk
Pilpres 2014 secara transparan dan sesuai aturan. KPU juga diminta
untuk melakukan tindakan-tindakan yang konkret dan tidak ragu
mencoret pencalonan bakal calon presiden dari Partai Gerindra
Prabowo Subianto, lantaran tidak memenuhi kriteria yang ditetapkan
UUD 1945 dan UU Pilpres.

"Pertama KPU harus melakukan verifikasi administratif dan faktual
 terhadap persyaratan calon presiden Prabowo Subianto
Djojohadikusumo mengenai kewarganegaraannya. Dengan itu
 juga tidak meloloskan Prabowo Subianto Djojohadikusumo sebagai
 calon presiden," ujar Anggota APPK Ridwan Darmawan
dalam keterangan tertulisnya kepada merdeka.com di Jakarta, Sabtu (24/5).

Selain terkait dengan kewarganegaraan, Ridwan juga menuntut
KPU meminta surat klarifikasi kepada Komnas HAM RI terkait
status hukum yang bersangkutan. Yang dimaksud adalah terkait
dugaan keterlibatan Prabowo di dalam kasus pelanggaran HAM
berat yang hingga saat ini masih dalam proses.

Selain itu, lanjut dia, KPU juga harus meminta klarifikasi dari Mabes
Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang pernah membentuk Dewan
Kehormatan Perwira(DKP) dan merekomendasikan pemberhentian
Prabowo Subiantodari dinas kemiliteran. Keputusan itu hingga saat
ini tidak pernahdianulir, dievaluasi ataupun dibatalkan.

Menurut Ridwan, kewajiban KPU melakukan klarifikasi dimandatkan
dalam pasal 17 ayat 2 Peraturan KPU No. 15 Tahun 2014. Di situ
diatur bahwa dalam proses verifikasi bakal capres-cawapres,
KPU melakukan klarifikasi kepada instansi yang berwenang dan
menerima masukan masyarakat.

"Apabila tidak ada tindakan-tindakan konkret oleh KPU terkait hal itu,
APPK akan melakukan upaya hukum dengan mengajukan gugatan
sengketa pilpres ke Mahkamah Konstitusi (MK). Selain itu, APPK
juga akan melaporkan ketidakprofesionalan KPU RI ke Bawaslu
RI dan Dewan Kehormatan Pengawas Pemilu atau DKPP," kata dia.

Ridwan beralasan Prabowo tidak memenuhi syarat untuk mencalonkan
diri sebagai calon presiden RI. Lantaran Prabowo tidak memenuhi syarat-
syarat sebagaimana diatur dalam UUD 1945 dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

"Dasar kami adalah bahwa Prabowo Subianto Djojohadikusumo
merupakan seorang mantan perwira tinggi TNI AD, dan dalam
perjalanannya pada tahun 1998 dikabarkan secara luas bahwa
yang bersangkutan pernah mendapatkan kewarganegaraan
Yordania," jelas dia.

Hal itu diduga melanggar Pasal 6 ayat (1) UUD 1945 dan Pasal 5
huruf b UU nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden
dan Wakil Presiden.

"Isinya menyatakan syarat menjadi capres atau cawapres adalah
Warga Negara Indonesia sejak kelahirannya dan tidak pernah
menerima kewarganegaraan lain karena kehendaknya sendiri,"
 jelas Ridwan.

Dia menegaskan Prabowo Subianto telah begitu populer di seantero
negeri, khususnya pasca peristiwa Mei 1998. Di mana Prabowo
diberhentikan dari dinaskemiliterannya oleh institusi legal yakni DKP
yang dibentuk olehPanglima ABRI/TNI.

Alasan pemberhentian adalah karena terbukti melakukan perbuatan
 yang tercela di seputaran periode 1997-1998. Perbuatan tercela
dimaksud menurut para pelaku atau anggota DKP, adalah bahwa
Prabowo Subianto terlibat dalam kasus penculikan atau penghilangan
orang secara paksa. Korbannya adalah warga negara yang kritis
terhadap rezim Orde Baru kala itu.

"Hal itu bertentangan dengan Pasal 5 huruf i Undang-undang
No. 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan
Wakil Presiden. Yakni yang menyatakan setiap bakal capres
dan cawapres tidak pernah melakukan perbuatan tercela," pungkas dia.
[cob]

Source : merdeka.com












INI CUMA INERMEZZO TAPI KOK BISA YA....



INI CUMA INERMEZZO TAPI KOK
BISA YA....

PAK JOKOWI SERBA ANGKA 7.....

Silakan Anda renungkan sebentar. 

Mengapa bisa begini apa hanya kebetulan saja 
atau apa ya...??

JOKOWI Dalam Angka 7 yg berarti setuju 
Jokowi RI-1 Simak baik " !!!!
1. Lahir tahun 61... (6+1) = 7
2. Usia 52 tahun.... (5+2) = 7
3. Gubernur DKI Jaya ke 16... (1+6) = 7
4. Rumah dinas jl Untung surapati 7 = 7
5. Tahun Pilpres 2014 ...(2+0+1+4) = 7
6. Pilpres bulannya JULI = 7
7.Pasti jdi Presiden RI ke... 7
Semua mengarah ke angka 7, 

Artinya kita SE...7 Go Jokowi RI1

Jokowi: Saya Haji, Bapak, Ibu, dan Adik Saya Juga Haji

Jokowi: Saya Haji, Bapak, Ibu, dan Adik Saya Juga Haji


Calon presiden Joko Widodo menyampaikan klarifikasinya tentang latar belakang agama dan keislaman keluarganya saat menghadiri sidang Tanwir Muhammadiyah di Samarinda, Kalimantan Timur, Sabtu (24/5/2014).

"Saya Jokowi, alhamdulillah saya sudah haji. Bapak saya haji, ibu saya haji, dan adik saya juga sudah haji," kata Jokowi di hadapan ratusan peserta sidang Tanwir Muhammadiyah. 

Jokowi juga menegaskan, kultur budaya Islam melekat dalam keluarganya. Sebagai keluarga yang tergolong "mampu", Jokowi dan kedua orangtuanya berangkat ke Tanah Suci untuk melaksanakan rukun Islam terakhir. "Ya agama itu perlu, jadi kalau mampu harus segera dilengkapi," ungkapnya.

Penegasan ini menjadi penguatan dari siaran pers yang sebelumnya diterima media massa hari ini. Dalam pernyataan pers itu, Joko Widodo, menegaskan dia adalah bagian dari Islam yang rahmatan lil alamin, Islam yang membawa kedamaian, bukan kebencian (baca:
Saya Jokowi, Bagian dari Islam yang Rahmatan Lil Alamin).

"Saya Jokowi, bagian dari Islam yang rahmatan lil alamin. Islam yang hidup berketurunan dan berkarya di negara RI yang memegang teguh UUD 45. Bhinneka Tunggal Ika adalah rahmat dari Tuhan," kata Jokowi dalam siaran pers tersebut.

Hal ini menjawab berbagai tudingan yang dialamatkan kepada Jokowi di media sosial. Jokowi kerap disebut sebagai antek Zionis, Amerika, Tiongkok, dan mafia.  "Semua orang boleh ragu dengan agama saya, tapi saya tidak ragu dengan iman dan imam saya dan saya tidak pernah ragu dengan Islam agama saya," ujarnya.

Jokowi juga mengatakan dirinya bukan bagian dari kelompok yang mengaku Islam yang punya tujuan mewujudkan negara Islam. Dia pun menyatakan bukan bagian dari yang mengaku Islam, tetapi suka menebar teror dan kebencian.

"Saya bukan bagian dari kelompok Islam yang sesuka hatinya mengafirkan saudaranya sendiri," katanya.

Jokowi juga mengatakan dirinya bukan bagian dari segelintir Islam yang menutupi perampokan hartanya, menutupi pedang berlumuran darah dengan gamis dan sorban. Jokowi juga bukan bagian dari Islam yang membawa ayat-ayat Tuhan untuk menipu rakyat.

Dia mengaku bukan bagian dari Islam yang membawa asas partainya untuk korupsi dan hidup bermewah-mewah. Dia juga menyatakan bukan bagian dari Islam yang menciptakan perang bagi sesama Islam.

"Saya bukan bagian dari Islam yang menindas agama lain. Saya bukan bagian dari Islam yang arogan dan menghunus pedang di tangan dan di mulut. Saya bukan bagian dari Islam yang suka menjejerkan fustun-fustun-nya," ujarnya.

Source : http://indonesiasatu.kompas.com/

"Saya Jokowi, Bagian dari Islam yang Rahmatan Lil Alamin"

"Saya Jokowi, Bagian dari Islam yang Rahmatan Lil Alamin"


Bakal calon presiden yang diusung PDI Perjuangan, Nasdem, PKB, Hanura, dan PKP Indonesia, Joko Widodo, menyatakan bahwa dirinya adalah bagian dari Islam yangrahmatan lil alamin, Islam yang membawa kedamaian, bukan kebencian.

"Saya Jokowi, bagian dari Islam yang rahmatan lil alamin. Islam yang hidup berketurunan dan berkarya di negara RI yang memegang teguh UUD 45. Bhinneka Tunggal Ika adalah rahmat dari Tuhan," kata Jokowi dalam siaran pers yang diterima media, Sabtu (24/5/2014).

Siaran pers ini menjawab berbagai tudingan yang dialamatkan kepada Jokowi di media sosial. Jokowi kerap disebut sebagai antek Zionis, Amerika, Tiongkok, dan mafia. 
"Semua orang boleh ragu dengan agama saya, tapi saya tidak ragu dengan iman dan imam saya dan saya tidak pernah ragu dengan Islam agama saya," ujarnya.
Jokowi juga mengatakan dirinya bukan bagian dari kelompok yang mengaku Islam yang punya tujuan mewujudkan negara Islam. Dia pun menyatakan bukan bagian dari yang mengaku Islam, tetapi suka menebar teror dan kebencian.
"Saya bukan bagian dari kelompok Islam yang sesuka hatinya mengafirkan saudaranya sendiri," katanya.
Jokowi juga mengatakan dirinya bukan bagian dari segelintir Islam yang menutupi perampokan hartanya, menutupi pedang berlumuran darah dengan gamis dan sorban. Jokowi juga bukan bagian dari Islam yang membawa ayat-ayat Tuhan untuk menipu rakyat.
Dia mengaku bukan bagian dari Islam yang membawa asas partainya untuk korupsi dan hidup bermewah-mewah. Dia juga menyatakan bukan bagian dari Islam yang menciptakan perang bagi sesama Islam.
"Saya bukan bagian dari Islam yang menindas agama lain. Saya bukan bagian dari Islam yang arogan dan menghunus pedang di tangan dan di mulut. Saya bukan bagian dari Islam yang suka menjejerkan fustun-fustun-nya," ujarnya. (Muhammad Zulfikar)
Source : http://nasional.kompas.com/

Luhut Panjaitan: Dari TNI Saja Dipecat, Masa Mau Jadi Presiden?

Luhut Panjaitan: Dari TNI Saja Dipecat, Masa Mau Jadi Presiden?


 Pendukung pasangan capres dan cawapres Joko Widodo dan Jusuf Kalla, Jenderal (Purn) Luhut Binsar Panjaitan, menyatakan, purnawirawan TNI tidak memiliki kewajiban untuk mendukung calon presiden dari eks TNI. Oleh karena itu, menurut dia, tidak ada paksaan bagi purnawirawan TNI untuk mendukung Prabowo Subianto dalam Pilpres 9 Juli mendatang. 

"Kalau dia sudah pensiun, hak konstituen masing-masing memilih siapa saja," ungkap Luhut di Kendari, Jumat (23/5/2014). 

"Ada senior kami purnawirawan jenderal mantan Kasad menyatakan heran kalau ada purnawirawan masih memilih eks TNI yang dipecat. Dari TNI saja dipecat, masa mau jadi presiden?” terangnya. 

Pada kesempatan yang sama, Luhut juga mengatakan, tim pendukung Jokowi-JK menargetkan perolehan suara sampai 70 persen di wilayah timur Indonesia. Target tersebut cukup rasional, lanjutnya, karena figur Jusuf Kalla merupakan simbol wilayah timur Indonesia.

"Ketokohan Jusuf Kalla, juga tandem Jokowi-JK, terasa memenuhi harapan publik luas karena karakter keduanya yang disiplin, tegas, dan pekerja keras. Beberapa hari saya di Kabupaten Wakatobi, tidak mendengar orang yang menginginkan presiden dan wakil presiden selain Jokowi-Jusuf Kalla," imbuhnya. 

Dia mengklaim, wilayah timur Indonesia diprediksi sebagai lumbung suara pasangan yang diusung PDI-P, Nasdem, PKB, dan Partai Hanura tersebut. 

Sementara itu, Ketua Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Sulawesi Tenggara Hugua yang ikut mendampingi Luhut Panjaitan mengatakan, pasangan Jokowi-JK adalah sosok yang sudah teruji kepemimpinannya. 

"Jokowi mantan Wali Kota Solo, Gubernur DKI, sedangkan Jusuf Kalla tokoh politik nasional, pengusaha sukses, dan mantan wakil presiden. Usungan kepada pasangan Jokowi-JK oleh PDI-P, PKB, Nasdem, dan Hanura," ujar Hugua.

Dukungan ini cukup beralasan, tambahnya, karena diyakini mampu membawa perubahan untuk bangsa.

Source : http://regional.kompas.com/

Jokowi Jadi Imam, Din Syamsuddin Mengaku Tak Khusyuk Shalat

Jokowi Jadi Imam, Din Syamsuddin Mengaku Tak Khusyuk Shalat

Ketua Umum PP Muhammadiyah Pusat Din Syamsuddin mengaku pernah mengetes keislaman calon presiden Joko Widodo dengan meminta Gubernur DKI Jakarta itu menjadi imam shalat zuhur.

"Saya ajak Pak Jokowi untuk shalat zuhur, dan beliau imam. Saya sebagai makmum, bayangkan beliau imam, dan saya pimpinan Muhammadiyah makmumnya," kata Din dalam sidang Tanwir Muhammadiyah di Samarinda, Kalimantan Timur, Sabtu (24/5/2014).

Din mengungkapkan hal itu untuk menanggapi penjelasan Joko Widodo soal keislamannya di dalam acara tersebut. Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, Jokowi menegaskan bahwa dia sudah haji. Bahkan, kedua orangtua dan adiknya pun telah menjadi haji.

"Saya Jokowi, alhamdulillah saya sudah haji. Bapak saya haji, ibu saya haji, dan adik saya juga sudah haji," kata Jokowi.

Din lantas mengatakan, Jokowi memiliki pandangan agama Islam yang bagus. Kesimpulan itu diberikan setelah ia mengetes keislaman Jokowi dengan menjadikannya imam shalat.  

Din bahkan mengaku tidak bisa berkonsentrasi saat melakukan shalat kala itu karena hanya memperhatikan tata cara shalat Jokowi, mulai dari niat, takbiratul ikhram, hingga salam.

"Shalat saya waktu itu sampai tidak khusyuk karena saya perhatikan benar itu shalat Pak Jokowi. Dari niat sampai salam, dan alhamdulillah semua benar dan tidak ada yang salah dengan beliau," kata Din seraya tertawa diiringi tepuk tangan peserta sidang Tanwir.

Source : http://regional.kompas.com/

Friday, May 23, 2014

AHOK TUTUP 'STADIUM' DISKOTIK TERBESAR SE INDONESIA



AHOK TUTUP 'STADIUM' DISKOTIK TERBESAR SE INDONESIA

SUTIYOSO, FOKE BAHKAN FPI MANA PERNAH NYENGGOL STADIUM APALAGI BERANI NUTUP!!
Baru beberapa hari menjabat sebagai pelaksana tugas (Plt) Gubernur, Ahok sudah membuat gebrakan menutup diskotik Stadium. Padahal bulan puasa masih agak jauh. Tindakan Ahok ini jelas-jelas mengangkangi FPI. Yang biasanya paling sigap menutup tempat-tempat maksiat.
Nggak tanggung-tanggung, pengunjung dirazia, 600 gram sabu dan 5000 butir ekstasi disita.
Nggak perlu pakai pentungan, banting-banting meja kursi, mecahin botol bir, nggak perlu teriak-teriak menyebut nama Pencipta Langit dan Bumi, Ahok bikin gonjang ganjing diskotik Stadium dibantu polisi. Diskotik Stadium ditutup permanen.
Kemana FPI? Kok nggak pernah kelihatan mensweeping diskotik Stadium? Karena jatah FPI cuma diskotik ecek-ecek. Diskotik murahan. Yang kalau diobrak abrik FPI nggak bakalan ada polisi yang datang membantu.
Alasan FPI memberantas kemaksiatan katanya karena aparat tidak melakukan tugasnya memberantas kemaksiatan di diskotik. Nyatanya polisi membantu Ahok menutup diskotik, tapi tidak membantu FPI.
Jadi, alasan anda-anda FPI-ers memberantas maksiat karena aparat tidak berfungsi itu mengada-ada. Dibuat-buat. Jangan-jangan Kumendan anda memang sengaja membuat situasi tidak aman agar diskotik dan tempat prostitusi pada bayar keamanan. Pilih bayar, atau diacak-acak usahanya. Sementara, anda-anda ini disuruh ngacak-ngacak tempat usaha orang dengan alasan melawan kemaksiatan.
Anda tahu nggak kalau Kumendan pakai mobil seharga 1 miliar? 1 miliar itu nolnya ada sembilan. Bisa bayangin nggak tuh duit nolnya ada sembilan cuma buat beli mobil doang. Sementara anda sebagai garda terdepan yang sangar memberantas kemaksiatan, malah kucar kacir diuber-uber tukang kredit motor.
Ngenes amat nasib anda.
Jangan-jangan Kumendan terima duit keamanan buat beli mobil harga 1 miliar, sementara anda cuma dapat pahala doang.
Kadal aje kagak mau dikadalin…
.
- Esther Wijayanti -
Source : FB Dukung Jokowi for President 2014
https://www.facebook.com/495014303849558/photos/a.495016840515971.123549.495014303849558/803135933037392/?type=1&theater

6 Benang Kusut Prabowo Subianto

13847633502109649879
Sumber: Sumber : Tempo

6 Benang Kusut Prabowo Subianto

1. Benang Kusut Rumah Tangga
Ingin mencari pemimpin, mulailah dari rumahnya. itulah kalimat pamungkas yang sering kita dengar, karena menurut pesan yang disampaikan secara turun temurun tersebut, Rumah/Keluarga adalah sebuah organisasi yang juga punya tujuan, dengan latar belakang pemikiran yang pasti berbeda. kemahiran seorang Imam dalam hal ini sangatlah penting, sehingga menciptakan kerukunan, harmonisasi kehidupan dan tentunya tujuan keluarga itu sendiri.
Seperti mengurai benang kusut, itulah yang tergambar dalam pencalonan mantan Danjen Kopassus Prabowo Subianto, bercita-cita menjadi penguasa di negeri ini dengan pintalan dan beban sejarah yang rumit, dilengkapi pula dengan kegagalannya menjadi Imam di rumahnya sendiri.
2. Benang Kusut Bisnis
kekusutan Prabowo berikutnya, kemahiran Prabowo juga tidak teruji dalam mengelola bisnis, berkali-kali, Hashim, sang adik harus turun tangan agar perusahaan-perusahaan sang kakak tidak gulung tikar. diketahui sebelumnya bahwa ratusan karyawan
Diberitakan sebelumnya bahwa PT Kertas Nusantara milik Prabowo digugat pailit oleh Allied Ever Investment ltd. dalam alasan gugatan Perusahaan Prabowo ini tidak melaksanakan kewajiban membayar hutang sehingga dijatuhkan denda. Jumlah Utang keseluruhan PT Kertas Nusantara adalah US$ 32.907.682. selain Allied, Perusahaan Prabowo ini juga memiliki utang pada kreditur lain yakni Lamag SDN Bhd sebesar US$ 926.535,86.
Parahnya, selain terancam pailit, PT Kertas Nusantara juga tidak membayar hak 1000 Karyawannya. bahkan kasus ini sudah diadukan perwakilan karyawan ke Fraksi Gerindra DPR RI.
3. Benang Kusut Konsensi dan Perusakan Hutan
Selain PT Kertas Nusantara, Prabowo juga memiliki berbagai aset lain berupa konsensi pertambangan dan perkebunan. bersama adiknya Hashim, Prabowo Subianto sudah menguasai lebih dari 3 Juta Hektar perkebunan, konsensi hutan, tambang batubara dan ladang migas dari Aceh sampai Papua. dan prabowo masih berencana membuka 1,5 Juta hektar lagi di Kalimantan Timur dan Indonesia Timur. berikut daftar perusahaan yang dimiliki oleh Prabowo Subianto bersama adiknya Hashim.
a. Nusantara Energi Group. Perusahan ini terbagi atas lima unit usaha; Pulp, Kehutanan, Pertanian, pertambangan, perikanan komersial dan jasa pelayanan profesional.
b. Kiani Kertas. meliputi area sebesar 3400 hektar dengan kapasitas 1500 ton perhari selama 350 hari pertahun. di Kalimantan Timur
c. Tidar Kerinci Agung, Perusahan keluarga Prabowo ini berlokasi di dua provinsi dan tiga kawasan, yakni sawah Lunto-sijunjung solok, Sumbar dan Tebo di Propinsi Jambi. perusahaan ini mengelola 28.000 hektar dalam kurun waktu 35 tahun
d. Pabrik penyulingan kelapa sawit dibangun pada tahun 1991 dengan kapasitas 60 Ton Per jam.
e. Tusani Hutani Lestari di Nanggroe Aceh Darussalam. konsensi ini berlaku hingga tahun 2042 untuk area 97.300 Hektar.
d. Nusantara Kaltim Coal, Mengoperasikan tambang melalui beberapa sub antara lain Erabara Persada Nusantara, Nusantara Wahau Coal, Nusantara Kaltim Coal, Batubara Nusantara Coal, Kaltim Nusantara Coal, Nusantara Santan Coal dan Nusantara Berau Coal.
e. PT Jaladri Swadesi Nusantara, Perusahaan ini bergerak dalam penangkapan ikan komersial yang didirikan tahun 2001. perusahaan ini memiliki armada senilai 10 juta dolar AS. the Purse Seiner, perusahaan ini mencapai produksi 1000 ton ikan tuna perbulan.
f. PT. Gardatama Nusantara, Didirikan tahun1994. perusahaan ini memenuhi permintaan jasa keamanan di Indonesia.
Dari perusahaan-perusahaan dan konsensi di atas, tercata Prabowo mengambilalih konsensi Kiani Group seluas 53 Ribu HA dari Bob Hasan, dan Prabowo termasuk salah satu pengusaha yang terlibat dalam penghancuran hutan Kalimantan Timur.
di Papua, Ekspolrasi gas dari blok rumbebai seluas 11.5900 km2 di kabupaten Yapen, diperkirakan memiliki kandungan gas lebih dari 15 triliun kaki kubik, dan ini memiliki dampak negatif bagi nelayan di Teluk Sairera.
konsensi-konsensi ini semua mengandalkan sumber daya alam, baik hutan dan migas, jutaan hektar hutan ada dalam penguasaan Prabowo. perusahaan-perusahaan ini rata-rata didirikan pada era Soeharto.
4. Benang Kusut Kudeta dan Pelanggaran HAM
Pasca reformasi, setelah dicekal oleh beberapa negara akibat tuduhan pelanggaran Hak Azasi Manusia (HAM), Prabowo 'mengunsi' ke Jordania, atas jasa Raja Abdullah yang menjadi sekutu Amerika di Timur Tengah. Jordania menjadi pilihan paling aman bagi Prabowo. selain Sekutu Amerika Jordania Jordania menjadi satu-satunya negara Arab yang membuka hubungan diplomatik dengan Israel.
Pasca runtuhnya Soeharto, Prabowo yang masih membawa tuduhan pelanggaran HAM pulang ke Indonesia, bergabung bersama Partai Gerindra, lalu wara-wiri di Televisi dalam iklan berfrekuensi tinggi. sebelumnya Prabowo mencoba peruntungan di Partai Golkar namun kalah bersaing dengan Wiranto.
Prabowo yang dalam iklannya selalu meneriakkan jargon kerakyatan dan nasionalisme juga tampil abu-abu dengan prinsip hidupnya yang cenderung pro barat.
5. Benang Kusut Pemikian
berkali-kali prabowo mengungkapkan bahwa pengelolaan Indonesia bisa dilakukan dengan cara-cara kerakyatan, percaya pada kekuatan dalam negeri, menumbuhkan demokrasi, kebebesan berbicara dan pendapat. dan banyak hal lain yang disentuh prabowo dalam rangka pencitraan dirinya.
Namun dibalik itu ada ketidaksesuaian dengan beberapa komentar Prabowo, termasuk spirit westernisasi dan kecendrungan barat yang diyakininya. "Saya elit Indonesia yang berkiblat ke Barat, Kagum dengan Barat," Ujar Prabowo dalam satu wawancara baru-baru ini. bahkan prabowo juga menekankan kita harus westernisasi, harus adopt (menyerap) nilai-nilai barat.
Prabowo yang militer harus beradaptasi dengan alam demokrasi pasca tumbangnya orde baru, naasnya masa transisi itu tidak diikuti oleh prabowo karena prabowo sendiri tinggal di Jordania. timbul keheranan, tiba-tiba prabowo bisa bicara lantang soal demokrasi, bukankah Prabowo salah satu tokoh yang menginginkan orde baru tetap berkuasa?
6. Benang Kusut Pencapresan
Kongsi prabowo dengan Megawati dalam pemilu lalu ternyata pecah belah jelang Pilpres 2014 Mendatang, kubu prabowo mengklaim bahwa PDIP dan Gerindra punya kesepakan tertentu untuk membesarkan Prabowo di pilpres 2014 ini. sementara kubu PDI P menampik hal tersebut, menurut PDI P tidak ada kerjasama permanen yang dibangun dengan Gerindra atau Prabowo dalam pemilu 2009 lalu.
PDI P dan Gerindra terlihat mulai saling serang, selain itu, kerumitan pencapresan Prabowo juga terlihat dari saling klaim si 'anak emas' Jokowi. saling rebut paling berpengaruh dan paling habis untuk memperjuangan kemanangan Jokowi dan Ahok di Pilgub DKI lalu.
Keruwetan ini akan kian memanas jelang suksesi kepemimpinan 2014 mendatang, PDI P dengan jokowinya, dan Gerindra dengan Ahoknya akan turut mewarnai konstelasi pencalonan Prabowo. ada kabar, bahwa Prabowo perjuangakan Jokowi-Ahok agar di Pilpres mendatang Prabowo bisa berpasangan dengan Jokowi.
Kemudian, komitmen untuk menjadikan Ahok gubernur sesuai skema yang diusung oleh prabowo sudah tertanda tangan dengan beberapa 'cukong naga'. seperti yang dituliskan oleh kompasianer Ratu Adil dengan judul 'Kesepakatan Prabowo dengan Para Naga untuk Dukung Ahok' ( http://politik.kompasiana.com/2012/09/13/kesepakatan-rahasia-prabowo-dan-para-naga-untuk-dukung-ahok-492596.html ). terlihat betapa mengerikannya skema Prabowo dalam mencapai tujuannnya menjadi Presiden Republik Indonesia.
Entahlah, kita sebagai rakyat hanya berpikir, Indonesia yang kusut tidak akan bisa dibenahi oleh orang yang kusut, menyapu yang kotor dengan sapu kotor seperti pekerjaan sia-sia bangsa ini selama bertahun-tahun, perlu sesuatu yang baru, sesuatu yang segar. Sehingga pemilu berbiaya besar yang menguras uang rakyat tidak terbuang sia-sia
salam perubahan, #KamiBelumMati
Source : m.kompasiana.com
Wiji Pagi











Istri Ketua Umum PBNU dan Dedengkot Intelijen Jadi Pengarah Timses Jokowi - JK

Istri Ketua  Umum PBNU dan Dedengkot Intelijen Jadi Pengarah Timses Jokowi - JK

Mantan Kepala BIN, AM.Hendropriyono saat acara pengukuhan dirinya sebagai guru besar dalam bidang ilmu intelijen di Jakarta Selatan, Rabu (7/5/2014). Acara ini dihadiri oleh Presiden ke 5 RI, Megawati Soekarnoputri, Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, ketum PKB, Muhaimin Iskandar dan Ketum Hanura, Wiranto. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

Istri Ketua Umum PBNU dan Dedengkot Intelijen Jadi Pengarah Timses Jokowi - JK


JAKARTA - Hajjah Nurhayati Said Agil Siraj, istri Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Agil Siraj, bergabung dalam tim pemenangan pasangan calon presiden Joko Widodo dan pasangan calon wakil presiden Jusuf Kalla (JK). Ia duduk sebagai anggota dewan pengarah bersama 15 orang lainnya.

Nama Nurhayati tercantum dalam susunan Pengarah Tim Pemenangan yang dimumkan usai rapat gabungan Jumat (23/5/2014). Ketua Umum DPP Partai Nasdem Surya Paloh mengumumkan, Tim Pemenangan Jokowi - JK dipimpin Sekjen DPP PDI-P Tjahjo Kumolo.

Nurhayati yang menjabat sebagai Anggota Dewan Syuro Dewan Pengurus Pusat Partai Kembangkitan Bangsa (PKB) ini tergabung dengan tim yang juga diisi banyak purnawirawan jenderal TNI berbasis intelijen.

Para pensiunan jenderal itu antara lain mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal TNI (Purn) AM Hendropriyono, mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (Bais) TNI Letjen TNI (Purn) Farid Zainudin, dan Marsekal Madya (Purn) Ian Santoso (mantan Kepala Bais).

Kemudian Laksamana (Purn) Tedjo Edi (mantan KSAL), Jenderal TNI (Purn) Luhut Pandjaitan (mantan Dankodilat TNI AD/mantan Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Golkar). Mantan Wakil Kepala BIN As'ad Said Ali yang kini menjabat Wakil Ketua Umum DPP PKB pun duduk sebagai anggota dewan pengarah tim.

Mantan Ketua Umum PAN Sutrisno Bachir dan mantan Ketua Umum PBNU Hasyim Muzadi juga duduk sebagai anggota pengarah bersama Ketua MPR Sidharto Danu Subroto.

Berikut nama-naman tim kampanye Jokowi-JK seperti yang diperoleh Tribunnews.com, Jumat (23/5/2014):
Penasihat:
Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, dan Ketua Umum Partai Hanura Wiranto.
Pengarah:
Ketua MPR Sidharto Danu Subroto, mantan Ketua PBNU KH Hasyim Muzadi, Ketua Dewan Syuro PKB KH Abdul Aziz Mansyur, KH Dimyati Rais (pengasuh pesantren Al Fadhlu Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah), Ketua DPP PDIP Puan Maharani, Jenderal TNI (Purn) AM Hendropriyono (mantan Kepala BIN), As'ad Said Ali (PKB, mantan Wakil Kepala BIN), Jenderal TNI (Purn) Luhut Pandjaitan (mantan Dankodilat TNI AD/ mantan Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Golkar), Laksamana (Purn) Tedjo Edi (mantna KSAL), Letjen TNI (Purn) Farid Zainudin (mantan Kepala BAIS), Marsekal Madya (Purn) Ian Santoso (mantan Kepala BAIS), Pramono Anung (mantan Sekjen PDIP), Sutrisno Bacchir (mantan Ketua Umum PAN), Andi Muawiyah Ramli, Nurhayati Said Aqil Siradj (istri Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj).
Ketua Tim:
Sekjen DPP PDI-P Tjahjo Kumolo
Badan Pemenangan Pemilu Presiden:
Puan Maharani, Victor B Laiskodat, Marwan Jafar, Chairuddin Ismail, Andi Widjajanto, Sekjen DPP Partai Nasdem Patrice Rio Capella, Sekjen DPP PKB Imam Nachrowi, dan Sekjen Partai Hanura Dossy Iskandar.
Penghubung Partai:
Achmad Basarah, Siti Nurbaya, Hanif Dahiri, Saleh Husin Bendahara Didit MP Juru Bicara Hasto Kristiyanto, Abdul Kadir Karding, Anis Baswedan, Ferry Mursyidan Baldan, Khofiffah Indar Parawansa, dan Syarifuddin Sudding.
Tim Ahli:
Sukardi Rinakit, Andreas Pareira, Arie Sumarmo, Arief Budimanta, Ady Prasetyono, Heri Achmadi, Ida Fauziah, M Prakosa, Muhtosim Arief, Musdah Mulia, Pataniari Siahaan, Rizal Sukma, Syaifullah Mashum, Sakti Wahyu Trenggono, Sihar Sitorus, dan Silverius Sonny.
Tim Survei:
Dolfie, Abdul Malik Haramain, Chris Watubun, M Fariza, Y Irawady, Harry Ashar, Hendra Kusumah, Sarwoto, Susaningtyas Nero Handayani Kertopati, dan Yunandar Perwira.
Tim Debat:
Maruarar Sirait, Akbar Faisal, Helmi Faisal Zaini, Poempida Hidayatullah, dan Samual Watimena.
Tim Penggalangan:
Mantan KSAD Jenderal TNI (Purn) Farchrul Rozi, Ameliiyani, Budiman Sudjatmiko (desa), Christine Hakim (budaya), Djafar Badjeber, Edy Junaidi, Franky Sibarani (pengusaha), Iqbal Alan Abdullah, Mindo Sianipar (tani dan nelayan), Puti Guntur Soekarno (anggota DPR), Richard Samberra dan Utut Adianto (atlet), Rieke Diah Pitaloka (buruh), dan Samuel Koto.
Tim Penggerak Pemilih:
Bambang Wuryanto, Abdul Munir Malkan, Imam Addaraqutni, Izzul Musliman, Willy Aditya, dan Zainul Munasihin.
Tim Saksi:
Djarot S Hidayat, Enggartiasto L, Jazilul Fuwaid, dan Prasetyo.
Tim Kampanye:
Aria Bima, Effendi Simbolon, Fathan Subhi, dan Sri Sajekti Sudjudnadi.
Tim Media:
Saur Hutabarat, Adi Satryo, Erwin Setiawan, F Reza, Kiki Taher, Salomo R Damanik, dan Setia Prijono.
Tim Media Sosial:
Romanus Sumaryo dan Anton DH Nugrahanto.
Tim Kreatif:
Triawan Munaf dan Lukmanul Hakim.
Tim Hukum (Umum):
Henry Yosodiningrat, Alexander Lay, Anwar Rahman, Firman Daeli, Gusti Randa, OC Kaligis, Riska Mariska, Sirra Prayuda, Susilo AB, Taufik Basari, Teguh Samudera, dan Trimedya Panjaitan.
Tim Hukum (Khusus):
Jenderal Pol (Purn) Da'i Bachtiar (mantan Kapolri), Peter Wattimena, Mayjen TNI (Purn) Tritamtomo (mantan pangdam Bukit Barisan/PDIP), dan Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin (Ketua DPP PDIP).
Tim Logistik:
Budianto Tjen, Chusnunia Halim, dan Deddy Patiwiri.
Tim Relawan:
Eriko Sutarduga, Danny Safnawawi, Dedi Ramanta, Eko Sulistyo, Eva Kusuma Sundari, Hasanudin Wahid, Komarudin Watubun, Martin Manurung, Najamuddin Ramly, Sandy Nayoan, Syahrial Yusuf, Teten Masduki, dan Wishnu Dewanto. (*)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eri Komar Sinaga
Source : tribunnews.com