Panglima TNI Serukan Prajurit Pukul Gerakan SARA 4 Nopember
Jakarta, (WN) – Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menginstruksikan kepada semua aggota prajurit TNI agar bertindak tegas kepada setiap gerakan apa pun yang dianggap berpotensi memecah belah persatuan bangsa pada tanggal 4 Nopember 2016, jelang pelaksanaan Pilkada Serentak 2017.
“TNI tidak akan mentolerir gerakan-gerakan yang ingin memecah belah bangsa, mengadu domba bangsa dengan provokasi dan politisasi SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar-golongan), sebagai alat negara kami akan pukul mundur mereka, “ ujar Gatot di Mako Grup I Kopassus, Serang, Banten, Minggu (30/10/2016).
Menurut Jenderal bintang empat tersebut, TNI akan menegakkan satu komando dan jangan ragu bertindak untuk menjaga kutuhan dan kedaulatan NKRI, ujarnya.
“Saya katakan TNI all out. Semua kekuatan saya siapkan, termasuk saya. TNI setiap saat (siaga) 24 jam. Polisi di depan, kita BKO kan kepada kepolisian,” kata Gatot.
Sementara Anggota Komisi I DPR, Charles Honoris sangat mendukung langkah TNI untuk menghadapi kelompok-kelompok yang berupaya memecah belah kesatuan bangsa.
“Pernyataan Panglima TNI tidak menoleransi gerakan-gerakan yang ingin memecah belah bangsa melalui politisasi SARA patut diberikan apresiasi dan didukung,” kata Charles melalui keterangan tertulisnya, Senin (31/10/2016).
Kata Charles, TNI mempunyai tanggungjawab menjaga keamanan negara dari perpecahan bangsa. “Jika ada kelompok-kelompok yang berencana merusak bangsa, mereka harus menjadi musuh TNI,” ujarnya. (Hermanto)