Latest News

Friday, October 31, 2014

Satu Lagi Pernyataan Tegas Menteri Susi yang Bikin Tegang Suasana

//images.detik.com/content/2014/10/31/4/164037_susidorstop.jpg

Satu Lagi Pernyataan Tegas Menteri Susi yang Bikin Tegang Suasana


Jakarta -Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti hari ini kembali mengeluarkan pernyataan tegas. Kalimat ini lantas membuat pejabat eselon I Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan puluhan awak media yang hadir terdiam dan tegang.

Hal itu terjadi saat seorang jurnalis bertanya tentang kepatuhan negara mitra Indonesia dalam hal penangkapan ikan.

"Mengenai IUU (Illegal Unreported Unregulated) Fishing banyak dilakukan negara tetangga. Kalau dari Ibu sendiri apa ada pressure yang bisa diberikan untuk negara tetangga?" tanya seorang jurnalis tersebut kepada Susi di Gedung Mina Bahari I, kantor pusat KKP, Jakarta Pusat, Jumat (31/10/2014).

Mendengar pertanyaan itu, Susi lantas segera bereaksi dengan melontarkan kata-kata tegasnya.

"Untuk apa jalan kita mem-pressure karena beberapa negara tidak mau ikut dengan aturan. Kalau tidak mau,get outyou cannot fish in our territoryfinished," tegas Susi yang disambut suasana diam dan tegang.

Susi mengatakan di dalam perundingan KTT Johanesburg yang ditandatangani oleh hampir 80% negara dunia, negara-negara harus mematuhi aturan tentang hukum laut dunia. Jika hal itu tidak dilakukan, maka Susi berharap Amerika dan Eropa dan seluruh negara di dunia wajib hukumnya untuk mengucilkan negara itu.

"Kalau mereka mau hidup sendiri dan tidak mau mengindahkan agreement yang dibuat oleh mayoritas negara, kita akan usulkan negara itu dikucilkan. Saya akan usulkan Amerika dan Eropa untuk ikut boikot negara tersebut," paparnya.

Susi dengan tegas menyatakan, perilaku illegal fishing tidak dibenarkan, apa pun alasannya.

"Karena saya pikir cara-cara tersebut tidak bisa dibiarkan lagi, dan i will do anything necessarygo anywhereuntuk applaud that this country should be out of biz on fisheries because they don't want to take about what the world agrees aboutsustainable developmentI don't know how I can do it but I'll do anything to accomplish that," tutur Susi.
(wij/ang) 

Source : http://finance.detik.com/read/2014/10/31/163307/2735769/4/satu-lagi-pernyataan-tegas-menteri-susi-yang-bikin-tegang-suasana

Ini 10 tokoh hebat Indonesia tanpa ijazah

Ini 10 tokoh hebat Indonesia tanpa ijazah

Ini 10 tokoh hebat Indonesia tanpa ijazah

Yogyakarta-KoPi- Senin 27 Oktober 2014 lalu Presiden Joko Widodo mengumumkan 34 menteri dalam Kabinet Kerja. Dalam pengumuman itu, menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mencuri perhatian publik.  Pasalnya, meski hanya bermodal ijazah SMP, Susi pengusaha ikan asal Pangandaran ini menyabet jabatan menteri.
Label pendidikan oleh masyarakat kerap dianggap sebagai gengsi bagi kebanyakan masyarakat. Orang selalu angkat topi memandang mereka yang bertitel meskipun menjadi pengagguran. Padahal gelar akademik tidak selalu memiliki kualitas praksis. Di Indonesia, banyak tokoh hebat yang berangkat dari otodidak atau tidak menempuh bangku kuliah, bahkan hanya bersekolah dasar. Berikut adalah 10 tokoh hebat milik Indonesia sebagai contoh saja yang tercatat dalam sejarah Indonesia, meskipun tanpa ijazah akademik. Tentu masih banyak lagi tokoh yang lain di Indonesia yang seperti ini. Artikel ini tentu hanya bermaksud sebagai pengingat bersama, bahwa belajar tidak saja hanya di bangku sekolah, tetapi dalam proses kehidupan itu sendiri.

1.    Adam Malik
Adam Malik kelahiran Pematang Siantar, Sumatera Utara 22 Juli 1917. Buah hati dari pasangan Haji Abdul Malik Batubara dan Salamah Lubis. Semasa Adam Malik kecil gemar menonton film koboi, membaca dan fotografi.
Pernah mengenyam pendidikan di HIS (setingkat SD) selepas lulus membantu ayahnya kerja di toko Murah. Sembari kerja Adam Malik mengisi waktu luang dengan banyak membaca buku.

Karir politik bermula saat berusia 17 tahun menjabat ketua Partindo di Pemantang Siantar (1934-1935). Pada usia 20 tahun. Adam Malik bersama Soemarang, Sipatuhar, Armin Pane, Abdul hakim dan Pandu Kartawiguna mendirikan kantor berita ANTARA tahun 1937  di Jl. Pinangsia 38 Jakarta kota.

Di masa penjajahan Jepang Adam Malik aktif bergerilya memperjuangkan kemerdekaan. Menjelang 17 Agustus 1945, Adam Malik menjadi salah satu tokoh yang melarikan Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok.
Namun menginjak tahun 1950-an karir politiknya melejit, dia dipilih Soekarno menjadi duta besar luar biasa untuk Uni Societ dan Polandia. Pada tahun 1977 menjadi ketua MPR. Jabatan tertinggi menjadi wakil presiden ke-3 berdasarkan sidang Umum MPR Maret 1978.

2.    Agus Salim
Agus Salim pemuda cerdas kelahiran Kota Gadang, Agam, Sumatera Barat 8 Oktober 1884. Agus Salim dikenal sebagai salah satu pelopor kebangkitan bangsa dengan mendirikan Sarekat Islam (SI).
Jejak pendidikannya ditempuh di ELS  (Europeesche Lagere School) dan HBS (Hoogere Burgerschool) di Batavia. Sekolah HBS setingkat SMP+ SMA dengan lama studi 5 tahun.

Meskipun cerdas dan menguasai 7 bahasa asing : Belanda, Inggris, Arab, Turki, Prancis, Jepang dan Jerman Salim gagal melanjutkan studinya. Salim harus mengubur niatnya sekolah di kedoteran karena gagal mendapat beasiswa dari Belanda. Guna mengobati kekesalannya Salim pergi ke Arab dan bekerja sebagai penerjemah di konsulat Arab.

Karir politiknya dimulai ketika bergabung dengan Sarekat Islam bersama HOS Tjokroaminoto dan Abdul Muis pada 915. Selain itu kiprahnya juga terlihat sebagai aktivis Jong Islamieten. Bentuk gebrakan melunturkan nilai Islam yang kaku dan mempelopori emansipasi wanita.

Geliat Salim semakin kentara dengan menjadi anggota PPKI hingga saat Indonesia merdeka Salim dipercaya menjadi di akhir masa Jepang mengantarkan dia menjadi menjadi anggota Dewan Pertimbangan Agung.

Bahkan karena kepiawaiannya berpidato mengantarkannya menjadi Menteri Muda Luar Negeri dalam Kabinet Syahrir I dan II.

3.    Ajip Rosidi
Siapa yang tak kenal Ajip Rosidi, seorang  sastrawan terkenal Indonesia, penulis, budayawan, redaktur, serta ketua yayasan Rancage.
Ajip menempuh studi di sekolah Rakyat jatiwangi 1950, SMP N VIII Jakarta 1953 dan pendidikan terakhir Taman Madya, Taman Siswa Jakarta (1956). Sekalipun tidak tamat SMA dia bertekad untuk menjadi orang sukses. Kesehariannya dihabiskan dengan  membaca buku-buku. Tak salah bila Ajip berhasil setidaknya menuliskan 326 judul karya buah dari luas pemikirannya.

Tak sampai hanya berkat prestasinya di bidang kesusastraan dan kebudayaan pada tahun 1967-1970, dia menjadi dosen luar biasa di Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran, Bandung. Lalu pada 1981, laki-laki 76 tahun ini diangkat sebagai guru besar tamu di Osaka Gaikokugo Daigaku (Universitas Bahasa Asing Osaka). Sejak itu, dia bertugas mengajar di Tenri Daigaku (1982-1994) dan Kyoto Sangyo Daigaku (1982-1996).  Berikut karya Ajip Rosidi selama bergelut di dunia satra:
·    Dalam Kongres Kebudayaan tahun 1957 di Denpasar,  mendapat Hadiah Sastra Nasional  untuk sajak-sajak yang ditulisnya tahun 1955-1956
·    Dalam Kongres  Kebudayaan tahun 1960 di Bandung, mendapat Hadiah Sastra Nasional  untuk kumpulan cerita pendeknya yang berjudul  Sebuah Rumah Buat Hari Tua
·    Tahun 1975 mendapat Cultural Award dari Pemerintah Australia
·    Tahun 1993 mendapat Hadiah Seni dari Pemerintah Republik Indonesia
·    Tahun 1994, terpilih sebagai salah seorang dari Sepuluh Putra Sunda yang membanggakan daerahnya
·    Tahun 1988, sejumlah sahabatnya di Bandung mengadakan peringatan Ajip Rosidi 50 Tahun dengan menerbitkan buku Ajip Rosidi Satengah Abad
·    Tahun 1999 mendapat Kun Santo Zui Hoo Shoo (Order of the Sacred Treasure, Gold Rays with Neck Ribbon) dari pemerintah Jepang
·    Tahun 2003 memperoleh Hadiah Mastera dari Brunei
·    Tahun 2004 mendapat Professor Teeuw Award dari Belanda
·    Tahun 2005, Paguyuban Panglawungan Sastera Sunda (PPSS) di Bandung menyelenggarakan acara dramatisasi, musikalisasi puisi, dan diskusi buku Ayang-ayang Gung dalam rangka 67 Ajip Rosidi (31 Januari 2005)
·    Tahun 2007 mendapat Anugrah Budaya Kota Bandung 2007
·    Mendapat Anugerah Hamengku Buwono IX 2008 untuk berbagai sumbangan positifnya bagi masyarakat Indonesia di bidang sastra dan budaya
·   
4.  Chairil Anwar
“Si Binatang Jalang” dari Medan. Chairil dikenal seorang penyair angkatan 45 yang berpikiran revolusioner. Melalui goresan penanya dia menuliskan keresahan hatinya terkait kemerdekaan Indonesia, kematian, indovidualisme bahkan multi-intrepretasi.

Diperkirakan dia telah menuliskan 96 karya, 70 diantaranya puisi. Berkat puisi-puisinya, dia bersama Asrul Sani dan Rivai Apin dinobatkan oleh HB. Jassin sebagi pelpor Angkatan 45 puisi modern Indonesia.

Hidup dari keluarga pejabat tidak lantas membuat hidupnya bahagia. Ayahnya Toeloes yang seorang Bupati Inderagiri, Riau bercerai dengan Saleha, ibunya. Dinamika hidup Chairil cenderung keras kepala.

Chairil hanya sempat merampungkan studinya sampai tingkat MULO saja. Di usia 18 tahun dia banting setir bertekad menjadi seniman.
·    Kumpulan Puisi Chairil Anwar

    * Deru Campur Debu (1949)
    * Kerikil Tajam dan Yang Terampas dan Yang Putus (1949)
    * Tiga Menguak Takdir (1950) (dengan Asrul Sani dan Rivai Apin)
    * "Aku Ini Binatang Jalang: koleksi sajak 1942-1949", disunting oleh Pamusuk Eneste, kata penutup oleh        Sapardi Djoko Damono (1986)
    * Derai-derai Cemara (1998)
    * Pulanglah Dia Si Anak Hilang (1948), terjemahan karya Andre Gide
    * Kena Gempur (1951), terjemahan karya John Steinbeck


5.  Buya Hamka

Buya Hamka dikenal sebagai ulama, politikus serta penulis terkenal Indonesia. Sosok relijius kelahiran Desa Molek, Meninjau, Sumatera Barat 1908 ini adalah seorang putra ulama besar Minang Syekh Abdul Karim bin Amrullah.
Meskipun hanya mengenyam pendidikan formal sekolah dasar di Maninjau. Hamka luas akan pengetahuan terutama keagamaan, berkat penddidikan informal yang didapatnya selama di kamung halaman. Haji Abdul Malik Karim atau disingkat Hamka pernah bekerja sebagai wartawan tahun 1920-an di surat kabar Pelita Andalas, Seruan Islam, Bintang Islam dan Suara Muhammadiyah. Dari tangan seorang wartawan ini lahirlah karya sastra yang menggugah seperti Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, Di Bawah Lindungan Ka'bah, dan Merantau ke Deli.

Selain aktif menulis Hamka juga merintis karir di organisasi Muhammadiyah. Dia terpilih menjadi ketua Majlis Pimpinan Muhammadiyah di Sumatera Barat oleh Konferensi Muhammadiyah, menggantikan S.Y. Sutan Mangkuto pada tahun 1946. Pada tahun 1953, Hamka dipilih sebagai penasihat pimpinan Pusat Muhammadiah. Pada 26 Juli 1977, Menteri Agama Indonesia. Namun 1981 Hamka mengundurkan diri karena nasihatnya tidak didengarkan oleh pemerintah.

6.  Emha Ainun Najib

Emha Ainun Najib atau akrab dipanggil Cak Nun seorang budayawan intelektual asal Jombang, Jawa Timur. Pendidikan formal ditempuh di Pondok Modern Gontor-Ponorogo, SMA Muhammadiyah I Yogyakarta. Dan sempat di fakultas Ekonomi UGM yang hanya beberapa semester.
Penguasaan sastranya banyak diambil dari guru teladannya Umbu Landu Paranggi. Seorang sufi yang merantau di Malioboro.

Selain teater, Cak Nun juga adalah seorang penulis buku dan aktif di kelompok musik arahannya, Musik Kiai Kanjeng, yang selalu membawakan lagu-lagu sholawat nabi dan syair-syair religius yang bertema dakwah. Selain itu, Cak Nun rutin menjadi narasumber pengajian bulanan dengan komunitas Masyarakat Padang Bulan di berbagai daerah.
KARIR
·    Pengasuh Ruang Sastra di harian Masa Kini, Yogyakarta (1970)
·    Wartawan/Redaktur di harian Masa Kini, Yogyakarta (1973-1976)
·    Pemimpin Teater Dinasti (Yogyakarta)
·    Pemimpin Grup musik Kyai Kanjeng
·    Penulis puisi dan kolumnis di beberapa media

Kedatangan Jokowi Disambut Tangisan Pengungsi Sinabung

Presiden Joko Widodo menyalami warga ketika akan mengunjungi pengungsi erupsi Gunung Sinabung, Karo, Sumut, Rabu (29/10).

Presiden Joko Widodo menyalami warga ketika akan mengunjungi pengungsi erupsi Gunung Sinabung, Karo, Sumut, Rabu (29/10). (sumber: Antara/Irsan Mulyadi)

Kedatangan Jokowi Disambut Tangisan Pengungsi Sinabung


Kabanjahe - Ribuan pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Tanah Karo, Sumater Utara (Sumut), mengapresiasi kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Pengungsi terharu dan menangis saat mendengar kabar rencana kedatangan Presiden," ujar tokoh pemuda di Tanah Karo, Sastroy Bangun kepada SP di Kabanjahe, Rabu (29/10).
Bangun mengatakan, besar harapan pengungsi terhadap pemerintahan baru Jokowi. Penanganan pengungsi diharapkan lebih cepat, mudah dan memulihkan perekonomian.
Menurutnya, masyarakat di Kabupaten Tanah Karo ini sangat mengapresiasi niat tulus Presiden yang mau mengunjungi dan memberikan perhatian buat pengungsi di sini.
"Kedatangan Presiden akan mengobati penderitaan pengungsi. Ini sangat patut untuk diapresiasi, sebab belum genap sepekan dilantik sebagai Presiden, Jokowi langsung mengunjungi pengungsi Sinabung," katanya.
Pantauan SP, pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung terlihat ramai di lokasi pengungsian. Mereka melakukan pembersihan dalam menyambut kedatangan Presiden.
Ada yang terlihat menyapu lantai pengungsian, menyapu halaman, membersihkan sampah dan menata posko pengungsian. Pengungsi berharap banyak atas kedatangan Jokowi.
"Kami hanya mengharapkan Presiden Jokowi supaya mempercepat proses relokasi dan menyediakan lahan, bibit maupun bantuan pupuk untuk modal bertani," sebut Lisa (40).
Pengungsi lainnya, Josua Sembiring, mengharapkan Presiden mengontrol penanganan pengungsi. Upaya ini demi mempercepat penanganan dan pemulihan pengungsi.
"Pengungsi sudah pada stres. Sebab, sudah setahun berada di pengungsian. Tidak ada yang bisa dikerjakan. Apalagi, daerah ini merupakan sentra pertanian. Pertanian sumber pencarian masyarakat di sini," sebutnya.
Suara Pembaruan
Penulis: 155/FEB
Sumber:Suara Pembaruan

Beri Bantuan, Jokowi Interaksi Langsung dengan Pengungsi Sinabung

Presiden Joko Widodo menyalami warga ketika akan mengunjungi pengungsi erupsi Gunung Sinabung, Karo, Sumut, Rabu (29/10).

Presiden Joko Widodo menyalami warga ketika akan mengunjungi pengungsi erupsi Gunung Sinabung, Karo, Sumut, Rabu (29/10). (sumber: Antara/Irsan Mulyadi)


Beri Bantuan, Jokowi Interaksi Langsung dengan Pengungsi Sinabung


Kabanjahe - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan bantuan bahan pokok dan uang Rp 500 ribu untuk setiap kepala keluarga (KK) pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung, Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara (Sumut), Rabu (29/10).
"Kantong ini berisi sembako. Kami bagikan untuk satu keluarga dapat dua kantong. Untuk bantuan uang, satu KK dapat Rp 500 ribu," ujar Jokowi kepada ribuan pengungsi di Gedung Pendidikan dan Latihan (Diklat) Pemerintah Kabupaten Karo.
Jokowi langsung berinteraksi di tengah pengungsi. Suasana pun menjadi riuh. Jokowi dengan wajah yang ramah pun melayani dan mendengar setiap keluhan pengungsi di sana.
"Tolong nanti diberitahu ke tetangganya, supaya mengambil bantuan itu. Uang itu bisa diminta ke komandannya ya. Itu semua sudah disiapkan melalui koordinator pos pengungsian. Semua sudah dihitung, totalnya Rp 119,5 juta," ujarnya.
Penulis: 155/LIS

Source : http://www.beritasatu.com/nusantara/221158-beri-bantuan-jokowi-interaksi-langsung-dengan-pengungsi-sinabung.html#

Jonan Akan Mundur Jadi Menhub Bila Kinerjanya Buruk

Jonan Akan Mundur Jadi Menhub Bila Kinerjanya Buruk



Jonan Akan Mundur Jadi Menhub Bila Kinerjanya Buruk


 Menteri PerhubunganIgnasius Jonan berjanji akan mundur dari jabatannya jika ia bekerja tidak bagus. Hal itu adalah janji Jonan untuk bekerja maksimal selama lima tahun mendatang.
"Mudah-mudahan saya berguna disini, kalau tidak berguna saya akan pergi," ujar Jonan di serah terima jabatan di kantor Kementerian Perhubungan, Kamis (30/10/2014).
Jonan pun sudah berjanji kepada presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno akan bekerja keras di sektor perhubungan. Jika tidak diberikan izin mundur karena tidak bekerja dengan baik, Jonan yang akan mengundurkan secara kesadaran pribadi
"Saya akan pergi sendiri. Saya katakan pada bapak presiden dan menteri BUMN, mudah-mudahan saya bisa berguna," ungkap Jonan.
Jonan memaparkan program kerjanya akan ditentukan oleh presiden Jokowi. Sedangkan tugasnya sebagai Menteri Perhubungan, akan mengarahkan operasi di sektor yang akan ia emban selama lima tahun ke depan.
"Nanti apa yang kita lakukan sesuai arahan bapak presiden, saya tidak akan membuat kebijakan sendiri," papar Jonan.

Source : http://www.tribunnews.com/bisnis/2014/10/30/jonan-akan-mundur-jadi-menhub-bila-kinerjanya-buruk


Thursday, October 30, 2014

Didapuk Jadi Pembicara di Forum APEC, Jokowi Luar Biasa!

Didapuk Jadi Pembicara di Forum APEC, Jokowi Luar Biasa!


Presiden Joko Widododipastikan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Forum Kerja Sama Asia Pasifik (APEC) di Beijing, China, pada 10-11 November 2014 mendatang. Tak hanya hadir, debut Jokowi sebagai kepala negara di forum internasional itu dipastikan jadi sorotan.
Staf Ahli Menteri Luar Negeri Bidang Ekonomi, Sosial, dan Budaya Wahid Supriyadi menjelaskan, panitia KTT APEC sudah menjadwalkan Presiden Jokowi menjadi pembicara di forum CEO Summit. RI 1 akan dipersilakan menyampaikan visi-misinya kepada para petinggi perusahaan top dunia.
“Ini luar biasa, karena di forum itu, pemimpin negara yang diberi panggung hanya tiga. Yaitu Presiden Amerika Serikat, Presiden China selaku tuan rumah, dan Presiden RI,” ujarnya di Jakarta, Rabu (29/10).
Wahid yang bertugas menyiapkan lawatan ke China itu menjelaskan, kesempatan tampil di CEO Summit bukan atas permintaan Indonesia. Sebaliknya, panitia dari pemerintah China lah yang merancang panggung buat Presiden Jokowi.
“Kita enggak bisa mengatur-atur soal siapa yang dapat kesempatan pidato (di CEO Summit). Nanti jadwalnya Pak Jokowi diberi tempat setelah pidato Presiden China Xi Jinping,” ungkap Wahid.
KTT APEC adalah forum pertama bagi Jokowi setelah dilantik sebagai presiden pada 20 Oktober lalu. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu diundang secara formal untuk datang ke Beijing, oleh Presiden Jinping lewat sambungan telepon akhir pekan lalu.
Saat ditemui di Balai Kota DKI, 8 Oktober lalu, Jokowi menilai mungkin akan menghadiri beberapa pertemuan saja. Salah satu yang diusahakan adalah APEC. “Ya nanti untuk APEC kemungkinan besar saya datang,” kata Jokowi.
Di bulan yang sama, digelar KTT ASEAN di Ibu Kota Naypyidaw, Myanmar. Masih ada pula Pertemuan G-20 di Kota Brisbane, Australia. Tapi untuk dua forum itu, presiden belum memberi kepastian hadir.
Kamar Dagang dan Industri Amerika berharap Jokowi mau datang ke forum-forum internasional bulan depan. Kalau berhasil memanfaatkan popularitasnya, presiden 53 tahun ini bisa mendapatkan banyak keuntungan.
“Seluruh dunia sedang penasaran dengan Jokowi, dan saya yakin para pemimpin global itu nanti berbondong-bondong ingin bertemu,” kata Ketua Kadin AS Alexander Feldman.
Salah satu staf Gedung Putih mengatakan pihaknya sudah merancang pertemuan Jokowi dan Presiden Amerika Serikat Barack Hussein Obama di Beijing saat puncak pertemuan APEC.
“Akan menarik untuk melihat hubungan antara Jokowi dan pemimpin dunia lain. Semua mata pemimpin dunia kini ingin melihat performa diplomasinya secara netral,” kata Penasehat Senior Lembaga CSIS Washington, Matthew P. Goodman akhir pekan lalu.

Source : http://www.ruangpojok.com/berita/dunia/didapuk-jadi-pembicara-di-forum-apec-jokowi-luar-biasa.html

Wednesday, October 29, 2014

Momen Haru Ketika Jokowi Spontan Temui Warga di Kaki Gunung Sinabung




Momen Haru Ketika Jokowi Spontan Temui Warga di Kaki Gunung Sinabung


Karo - Presiden Joko Widodo memang penuh kejutan. Di tengah perjalanan dari pengungsian Gunung Sinabung, tiba-tiba dia berhenti di sebuah daerah penuh abu vulkanik. Di sana, dia menemui warga yang masih bertahan dengan alasan kebutuhan hidup.

Jokowi berhenti di Desa Guru Kinayan, Karo, Sumut, sekitar pukul 17.30 WIB, Rabu (29/10/2014). Kawasan tersebut berjarak 2 kilometer dari kaki gunung Sinabung. Abu vulkanik menutupi tanaman dan jalanan di sekitarnya. 

Rupanya, Pak Presiden tergerak untuk melihat beberapa warga yang masih bertahan di sana. Tanpa masker, dia nekat turun dari mobil Mercy berpelat Indonesia-1 menemui mereka dan memberikan bantuan. Jokowi ditemani Iriana yang memakai dua lapis masker, dan Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho serta istri.

Jokowi berjalan ke sebuah pendopo sederhana milik warga. Dia lalu duduk di atas kursi kayu yang hanya muat untuk 3 orang. Ikut mendampingi di sisi Jokowi, Gatot dan Iriana. Ratusan orang kemudian berkumpul di pendopo tersebut, begitu tahu ada orang nomor 1 di Indonesia yang menyambangi mereka.

"Ngapain masih di sini? " tanya Jokowi spontan.

"Di sini kerjaan kami, tolong bantu kami, Pak. Kami kesulitan," tutur salah seorang warga. Di desa tersebut, sebagian besar warga memang berprofesi sebagai petani di kebun.

Akhirnya, Jokowi pun memberikan bantuan. Setiap keluarga mendapat dua bingkisan yang isinya sembako. Dia juga memberikan uang sebesar Rp 500 ribu per keluarga. Saat pemberian bantuan itu berjalan, seorang pria yang mengaku sebagai kepala sekolah di sekitar kawasan tersebut tiba-tiba berdiri


"Bapak terima kasih sudah datang pertama kali ke sini, setelah Bapak dilantik, beberapa hari kemudian Bapak ke sini," ucap pria tersebut sambil menangis. Ucapannya tak bisa berlanjut karena tertahan air mata.

Melihat hal ini, Iriana dan rombongan Jokowi lainnya tampak haru. Mata mereka berkaca-kaca.

Dialog penuh haru itu hanya berlangsung 10 menit. Setelah itu, Jokowi menanyakan ke warga apa lagi kebutuhan mereka. Ada yang meminta bantuan seng, paku, hingga bangku. Namun ada permintaan seorang ibu yang cukup unik.

"Mau foto bareng dong, Pak," ucap ibu tersebut yang direspons dengan baik oleh Jokowi. Mereka pun akhirnya foto-foto bersama warga lain.

Setelah puas berfoto dan bersalaman dengan warga, Jokowi pun melanjutkan perjalanannya. Masih belum jelas ke mana mantan gubernur DKI itu akan pergi, namun sejauh ini memang penuh kejutan.


Source : http://news.detik.com/read/2014/10/29/182029/2733575/10/2/momen-haru-ketika-jokowi-spontan-temui-warga-di-kaki-gunung-sinabung

Ahok Hadiri Silaturahmi ulama se-DKI Jakarta

Ahok Hadiri Silaturahmi ulama se-DKI Jakarta

Ahok Hadiri Silaturahmi ulama se-DKI Jakarta


Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bersalaman dengan Imam Masjid Istiqlal, Ali Mustafa Yaqub saat menghadiri acara peringatan tahun baru Hijriah dengan tema "Tahun Baru Hijriyah : Momentum Perubahan" di Balaikota Jakarta, Rabu 29 Oktober 2014. Selain memperingati tahun baru Hijriyah acara tersebut juga merupakan acara silaturahmi ulama dan umara se DKI 
Jakarta. TEMPO/M Iqbal Ichsan


Source : http://www.tempo.co/read/beritafoto/22610/Ahok-Hadiri-Silaturahmi-ulama-se-DKI-Jakarta

Menteri Susi: Kapal Ilegal Tak Berizin Pasti Saya Babat!

Kementerian Kelautan dan Perikanan melakukan serah terima jabatan dari menteri sebelumnya yakni Sharif Tjitjip Sutarjo kepada Susi Pudjiastuti. rabu (29/10/2014).

Kementerian Kelautan dan Perikanan melakukan serah terima jabatan dari menteri sebelumnya yakni Sharif Tjitjip Sutarjo kepada Susi Pudjiastuti. rabu (29/10/2014).

Menteri Susi: Kapal Ilegal Tak Berizin Pasti Saya Babat!


Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pusdjiastuti menuturkan, kementerian yang dipimpinnya akan segera membuat data base online mengenai kapal-kapal apa saja dan dari perusahaan mana saja yang diperbolehkan menangkap ikan di perairan laut Indonesia.

"Ilegal fishing saya sudah meminta data, dari KKP juga punya data. Saya akan buat data ini online supaya bukan cuma ilegal fishing saja yang bisa ditangkap," kata Susi di Kantor Kementrian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Rabu 30 Oktober 2014.

Disampaikan Susi, rencana itu dilakukan mengacu pengalamannya saat mengelola perusahaan penerbangan Susi Air. Kata dia, apabila dalam bisnis perhubungan udara bisa diidentifikasi mana saja kapal ilegal dan bukan ilegal, tentu saja di laut pun bisa dilakukan hal yang sama.

"Kalau di perhubungan udara, semua masyarakat tahu. Pesawat ini milik siapa. Datanya ada, saya akan buat seperti itu, sama seperti di kelautan dan itu datanya ada, itu akan diterbitkan," tutur Susi.

Menurut dia, dengan diberitahukan kepada masyarakat mana saja kapal yang ilegal dan diperbolehkan menangkap ikan di perairan Indonesia, nantinya semua orang akan sama-sama mengawasi, baik masyarakat maupun media.

"Kalau diterbitkan bisa sama-sama mengawasi, baik di daerah maupun di pusat. Ini untuk perusahan perkapalan yang main tangkap. Tanpa izin, tanpa apa, saya pasti babat, pasti saya bersihkan," tuturnya,

Susi menambahkan, ilegal fishing itu tidak boleh ada lagi karena merugikan negara dan merusak lingkungan. "Jadi sekarang kasih kesempatan saya untuk bekerja," ucap Susi.


© VIVA.co.id

Tuesday, October 28, 2014

Ahok: Sekarang Kekuasaan di Tangan Saya

Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama saat menjadi Inspektur Upacara (Irup) Apel Hari Sumpah Pemuda, di Monas, Jakarta, Selasa (28/10/2014).

Ahok: Sekarang Kekuasaan di Tangan Saya


Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) membantah anggapan bahwa Wakil Gubernur DKI bakal berasal dari PDI Perjuangan. Hal ini karena dikaitkan dengan pelantikan Sekjen PDI-P Tjahjo Kumolo menjadi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) oleh Presiden Joko Widodo.

"Yang menentukan wakil itu saya, santai saja. Sekarang kekuasaan ada di tangan saya," kata Ahok, di lapangan IRTI Monas, Jakarta, Selasa (28/10/2014).

Pernyataan Basuki itu berdasar tafsiran Peraturan Presiden Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2014 Pasal 171 yang mengatur tentang ketentuan penunjukan wakil gubernur.

Dalam aturan itu disebutkan, gubernur, bupati, dan wali kota wajib mengusulkan calon wakil gubernur, wakil bupati, dan wakil wali kota dalam waktu paling lambat 15 (lima belas) hari setelah pelantikan gubernur, bupati, dan wali kota.

Di sisi lain, ia mengapresiasi langkah Mendagri Tjahjo menjadi mediator antara Ahok dan Wakil Ketua DPRD DKI Mohamad Taufik terkait perseteruan tafsir Perppu Nomor 1 Tahun 2014. Menurut dia, mediasi itu memang tugas pokok dan fungsi (tupoksi) seorang Mendagri.

"Mendagri pasti taat konstitusi, santai saja kok. Saya malah lebihdemen kalau jadi Plt Gubernur terus, tidak usah dilantik jadi Gubernur, pusing amat," kata Ahok.

Source : Kompas.com


Selamat Datang Ke Tanah Karo kepada Bapak Presiden JOKOWI - Mejuah-juah


Presiden RI JOKO WIDODO
Mejuah-Juah Manbandu ras Rombongendu Seh i Taneh Karo Simalem. Dibata Singngarak-nggarak Kam kerinana Guna Kekelengendu Man Rakyat  Sirulo Taneh Karo.




Besok ke Sinabung, Jokowi Bagikan Kartu Bantuan Elektronik

Presiden Joko Widodo akan berkunjung ke Gunung Sinabung, Sumatera Utara, Rabu 29 Oktober 2014. Di sana, dia akan memberikan bantuan uang kepada para korban letusan gunung Sinabung.

Menurut Sekretaris Eksekutif Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), Bambang Widianto, bantuan uang akan dialokasikan dari dana operasional presiden.

"Pakai anggaran operasional presiden," kata Bambang di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa 28 Oktober 2014.

Namun, ada yang berbeda dari bantuan uang yang diberikan Jokowi. Uang itu tidak berupa tunai. Tetapi menggunakan kartu elektronik. Alatnya hanya menggunakan kartu SIM. Para menerima bantuan nantinya bisa mengecek saldonya melalui telepon genggam. Jika tak ada telepon genggam maka bisa melalui agen Indomart atau Alfamart.

Bambang mengatakan dalam penyaluran bantuan, pemerintah bekerjasama dengan Bank Mandiri dan perusahaan telepon seluler. Sementara kartunya berasal dari TNP2K.

"Jadi nomor telepon jadi nomor rekening. Bisa lihat saldo dari telepon. Dia datang ke agen, nggak hanya Indomaret tetapi semua agen yang bekerjasama dengan Bank Mandiri. Kita gunakan teknologi untuk jangkau orang miskin," katanya.

Sehingga jika tidak ada ATM yang berada di dekat tempat tingalnya, bisa mengambil uang di agen-agen Indomart maupun kantor pos.

Bantuan dengan aplikasi teknologi ini menurut Bambang akan diterapkan untuk menyalurkan bantuan kepada masyarakat miskin dengan skala nasional. Namun, saat ini baru digunakan untuk masyarakat Sinabung.

"Ini hanya sedikit untuk bantuan Sinabung. Nantinya bantuan orang miskin dilakukan dengan teknologi ini," ujarnya.

Namun, Bambang mengaku belum tahu berapa jumlah bantuan yang akan diberikan kepada warga Sinabung. Sementara warga Sibanung yang akan diberi bantuan sekitar 3.500 keluarga.

"Kita punya data semua yang menerima kartu perlindungan sosial yang waktu itu kita gunakan untuk kenaikan harga BBM sekitar 3.500 keluarga, tetapi sekarang mungkin tak sampai 3.500," katanya.

Penyaluran bantuan dengan teknologi ini, kata Bambang baru dilakukan di Kenya. Sehingga Indonesia juga akan menirunya. "Kita punya orang banyak sekali, jadi harus bisa," ujarnya.


© VIVA.co.id
Presiden Joko Widodo didampingi Wapres Jusuf Kalla.






Susi: "Jangan Panggil Saya Bu Menteri!"



Susi: "Jangan Panggil Saya Bu Menteri!" 

Susi langsung menggelar rapat tertutup yang berlangsung sekitar 2 jam. Ia meminta seluruh pejabat dan dirjen di Kementerian KKP saling membuka data untuk mencari solusi dari persoalan kelautan dan perikanan.

"Saya sudah minta kepada semua dirjen saling buka data. Teknologi penangkapan percuma kalau tidak tahu data pasar. Sektor penangkapan dan budi daya juga percuma tidak tahu pasar dan tidak tepat sasaran," kata Susi.

"Saya bukan pakar dan akademisi. Tapi saya ingin pekerjaan cepat selesai. Jadi tidak ada lagi "oh ini wilayah saya dan ini wilayah saya" antar dirjen. Itu saya minta stop, kita sharing knowledge dan saling belajar."

Secara keseluruhan Susi menyebut pejabat dan seluruh karyawan di KKP mau bekerja sama. Saat ini hanya tinggal menyamakan ritme kerja dan style.

Di hari pertama berkantor Susi pun tak mau bawahannya menyapa dia dengan sebutan Bu Menteri.

Persoalan lain yang dibahas di rapat perdana Susi adalah memetakan kasus-kasus ilegal fishing dan mencari solusi jangka pendek.

Salah satu cara untuk memetakan sekaligus memberantas praktek ilegal fishing, dengan membeli pesawat tanpa awak atau lebih dikenal dengan drone.


Source : FB NM Oscar

BUKAN SIMILIKITHI WELEH-WELEH



BUKAN SIMILIKITHI WELEH-WELEH

Beliau adalah:
- Direktur Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI)
- CEO pabrik pengolahan ikan PT ASI Pudjiastuti Marine Product dengan produk unggulan berupa lobster dengan merek “Susi Brand”, lobster2nya diekspor ke luar negri
- CEO maskapai sewa beraset ratusan miliar rupiah PT ASI Pudjiastuti Aviation (Susi Air). dengan 46 pesawat propeler jenis Cessna Grand Caravan (harga Rp 20M/unit), Avanti (harga Rp 80M/unit) dan Porter
- CEO PT ASI Pudjiastuti Flying School
- CEO PT ASI Geosurvei
- penerima penghargaan:
>> “Primaniyarta Award for Best Small & Medium Enterprise Exporter” dari Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono, 2005
>> Ganesha Widyajasa Aditama Award dari ITB, 2011
>> Award for Innovative Achievements, Extraordinary Leadership and Significant Contributions to the Economy, by APEC, 2011
>> Tokoh Wanita Inspiratif Penggerak Pembangunan, by Governor of West Java, 2008
>> “Young Entrepreneur of the Year", by Ernst and Young Indonesia, 2005
>> dan banyak penghargaan lain
- pada saat Aceh terkena Tsunami pada 26 December 2004 pesawat Susi Air adalah pesawat yang PERTAMA kali berani terbang masuk ke Aceh demi membawa bantuan untuk korban (walo sempet terhambat masuk Aceh oleh Dephub tapi akhirnya bisa lolos masuk juga). dengan modal UANG PRIBADI beliau meminjamkan dan membiayai operasional pesawat miliknya untuk membantu saudara-saudara di Aceh selama dua minggu
- ketika bencana Tsunami rumah beliau mendadak jd 'posko' relawan, freezer lobster berubah jadi freezer korban tsunami
- sukses dan kaya raya dari bisnis berkat hasil kerja keras dan keringatnya sendiri, bukan dari suami atau nilep duit anggaran negara
- pekerja keras, ulet, dan gigih. mulai dari bawah banget sebagai pengepul ikan di Pantai Pangandaran
- rumah beliau di Pangandaran sering dijadikan tempat mediasi antara lain: pemerintah vs warga dalam kasus Sodetan Citanduy, mediasi Otonomi Baru Pangandaran dll
- berhasil mendorong percepatan Pangandaran menjadi Kabupaten sendiri lepas dari Kabupaten Ciamis
- kalo sedang mudik ke Pangandaran nyetirin sendiri pesawat jet prop-nya widiiiiww....
JADI
kepada para haters yang sudah membully beliau di socmed:
jika anda adalah sarjana tapi cuma jadi kacung dan bukan boss, ngga punya pabrik yang bisa ciptakan lapangan kerja, ngga bisa menggaji pilot bule yang mahal2 itu, boro2 mampu beli pesawat terbang mobil aja nyicil, boro2 bisa pilotin pesawat bawa motor metik aja nabrak2...... mohon bisa berpikir panjang dulu sebelum menilai orang dari luarnya saja ya, thanks.
so ladies and gentlemen, please welcome our great lady:
Minister of Marine Affairs and Fisheries of the Republic of Indonesia
~ ~ Susi PudjiastutiI ~ ~
sumber: Twitter, Kompasiana, Detik, Kompas dan berbagai media online lainnya
~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*
sekali lagi terima kasih, jempol anda bukan untuk saia melainkan untuk didedikasikan pada ibu Susi Pudjiastuti sebagai bentuk dukungan. mari bersama mendoakan bu Susi semoga sukses mengemban amanah sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, dapat meningkatkan kesejahteraan nelayan di seluruh Indonesia, serta dapat membantu Presiden Joko Widodo mewujudkan Indonesia sebagai poros maritime dunia. Amin...

Source : FB Sahyudin Panca Sanjaya

Orang Indonesia yang anti Jokowi itu mayoritas belum belajar sejarah


Orang Indonesia yang anti Jokowi itu mayoritas belum belajar sejarah

Orang Indonesia yang anti Jokowi itu mayoritas belum mempelajari bagaimana Malaysia atau Singapura mentas dari kemiskinan dalam waktu 20-30 tahun

Adalah naif jika mengharapkan Indonesia bisa mengejar Malaysia apalagi SIngapura jika presidennya cecunguk bajingan dengan track record hancur macam Prabowo, Hatta, Bakrie, dan sejenisnya

Di bawah Mahathir, Malaysia bisa menjadi negara setengah maju dengan GDP per capita 15 ribu dollar, tahun 2020 Malaysia sudah setara negara Eropa. Singapura dibawah Lee Kuan Yew menjadi negara maju dengan GDP per capita 40 ribu dollar. Keduanya dilakukan dalam kurun waktu 20 tahun an.

Tentu Jokowi tidak sempurna dan tugasnya sangatlah berat, tapi kemungkinan berhasilnya dilihat dari track recordnya di atas 50%. Jika Indonesia dipimpin Jokowi 10 tahun, dan Ahok 10 tahun berikutnya , barulah ada harapan Indonesia menyamai Malaysia yang sekarang. Tapi jika dipimpin oleh setan berbulu manusia yang lain, maka Indonesia akan tetap menjadi negara miskin untuk kurun 50 tahun mendatang.

Saran saya bagi yang anti Jokowi, upgrade otak kalian yang dungu itu, pelajari sejarah Malaysia dan Singapura, dan apabila kalian pendukung Prabowo, Hatta, Bakrie atau bahkan badut dungu semacam Rhoma atau Anis Matta, maka bandingkanlah mereka dengan Mahathir atau Lee Kuan Yew, sama sekali tidak ada kemiripan visi apalagi pola kerja. Hanya Jokowi lah yang saat ini berpotensi menjadi visioner seperti Mahathir atau Lee Kuan Yew. Dan hanya Jokowi lah yang kurus bekerja keras mengurus negara, sedangkan yang lain cuma babi gendut yang sejahtera, terlalu banyak kesenangan dan jarang memikirkan rakyat

Source: FB Bayu Saylendra 

 Bayu Saylendra

Susi Tetap di Hati ( Menteri Kelautan dan Perikanan: Susi Pudjiastuti 08112113656 )


Susi Tetap di Hati
Saya bisa membayangkan dengan baik sulitnya mengevakuasi pesawat Susi Air yang jatuh di pedalaman Papua Jumat lalu. Lokasi itu begitu terjal, penuh gunung, dan lembah yang curam. Tidak jauh dari lembah terjal yang dengan susah payah saya kunjungi bulan lalu. Yakni, ketika saya dan rombongan PLN harus berjalan kaki 15 km dari Wamena ke wilayah atas Kabupaten Yahukimo, mencari lokasi ideal untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga air (PLTA).
Ketika berada di lokasi itu saya sering mendongak karena ada pesawat yang lewat. Rupanya di atas lokasi itu merupakan jalur penerbangan yang baik untuk keluar dari lembah Wamena. Lokasi ini berada di sela-sela gunung. Memang, setiap pesawat yang hendak keluar atau masuk Wamena harus mencari celah-celah di antara gunung-gunung tinggi di sekeliling Wamena.Di kawasan itu kita bisa terkaget-kaget ketika pesawat keluar dari awan tiba-tiba ada tebing gunung tinggi di sebelah jendela. Itu saya alami sendiri ketika hendak mendarat di Wamena bulan lalu. Pesawat masih berada di dalam kegelapan awan ketika pilot mengumumkan kita segera mendarat. Saya pikir mau mendarat di mana? Wong tidak kelihatan apa-apa begini. Eh, tidak lama kemudian pesawat keluar dari awan dan seperti tiba-tiba berada di samping tebing puncak gunung yang terjal. Rasanya ngeri-ngeri asyik.
Yang membuat hati saya tetap tenang adalah ini; pesawat ini, Susi Air, dalam sejarahnya belum pernah mengalami kecelakaan. Pemiliknya, Susi yang saya kenal baik, selalu membanggakan itu. Pesawat ini sejenis dengan yang jatuh itu (atau jangan-jangan memang itu?) adalah pesawat yang masih relatif baru. Baru berumur empat tahun. Toh, saya sering naik pesawat yang umurnya sudah lebih 30 tahun. Seperti Boeing 737-200 atau MD80 itu.
Yang juga membuat saya tenang, Susi Air menempatkan banyak pesawat jenis ini di Papua, yang berarti perhatian terhadap perawatannya sangat baik. Bahkan, Susi Air adalah pemilik terbanyak kedua di dunia untuk pesawat jenis Caravan ini, setelah FedEx AS. Yang juga menambah ketenangan saya adalah (Ini sikap yang saya sadari kurang baik, dan kelihatan lebih kurang baik setelah terjadinya kecelakaan itu) pilot-pilotnya orang bule.
Susi Air memang punya kebijakan hanya mempekerjakan pilot asing untuk 38 pesawatnya. Pilot-pilot Susi Air, ujar Susi kepada saya suatu saat, mau mengerjakan semua hal yang terkait dengan pesawatnya: mengangkat bagasi, menutup pintu, mencuci pesawat, dan menjadi pramugarinya sekalian. Ini sama dengan sikap Susi sendiri yang senang mengerjakan apa saja. Meski seorang bos besar, dia biasa melakukan pekerjaan yang remeh-temeh.
Pernah saya terbang dengan Susi Air dari Dobo di Maluku Tenggara. Di situlah saya pertama kenal dengan dia. Semula saya pikir dia karyawan biasa. Dia bertindak seperti petugas ground dan ketika ikut terbang di pesawat itu dia yang melayani penumpang. Saya kagum ketika akhirnya tahu dialah bos besar Susi Air. Orangnya cekatan, cerdas, antusias, bicaranya blak-blakan, suaranya besar, agak parau, dan sangat tomboi.
Susi sangat bangga menjadi wanita Sunda yang lahir dan besar di Pangandaran, pantai selatan Jabar, yang bisa menjadi bos dari begitu banyak orang asing. Dia juga begitu bangga bisa mengabdi untuk republik dengan pesawat-pesawatnya. Baik sebagai jembatan daerah terisolasi maupun saat menjadi relawan waktu tsunami. Dia juga begitu bangga dengan desa kelahirannya, sehingga kantor pusat Susi Air dia pertahankan tetap di Desa Pangandaran yang jauh dari Jakarta. Termasuk di desa itu pula pusat pelatihan pilot dan peralatan simulasinya yang canggih.
Dari Pantai Pangandaran memang Susi jadi orang. Yakni, ketika awalnya dia mulai mencoba menampung udang hasil tangkapan nelayan di desanya yang kualitasnya begitu tinggi. Lalu dia kirim ke Jakarta. Lalu dia ekspor. Lalu dia mengalami kesulitan karena tak ada sarana yang bisa mengangkut udang Pangandaran dengan cepat dan dalam keadaan masih hidup sudah tiba di Jakarta atau Singapura. Lalu, demi udang nelayan Pangandaran itu dia sewa pesawat. Lalu beli pesawat. Lalu beli lagi dan beli lagi hingga mencapai 38 buah. Lalu bikin perusahaan penerbangan.
Saya begitu sering menggunakan jasa Susi Air. Banyak rute yang penerbangan lain tidak mau, dia terbangi. Misalnya, Jakarta-Cilacap. Atau Medan-Meulaboh. Atau antarkota kecil di Papua. Sebagai orang yang kini harus memikirkan listrik sampai ke seluruh pelosok negeri yang terpencil, saya ikut berterima kasih kepada Susi.
Saya agak heran mengapa kecelakaan itu terjadi. Selama ini saya sangat yakin dengan peralatan modern di Caravan yang berisi 14 orang itu. Layar radarnya yang cukup lebar bisa memberikan banyak indikasi cuaca. Saya sering duduk di barisan paling dekat pilot sehingga sering bertanya makna tanda-tanda yang muncul di layar. Ketika di depan sana ada awan tebal, layar itu bisa menggambarkan mana awan yang berisiko dan yang tidak. Mana awan tipis dan tebal. Gunung juga terbaca di situ.
Saya menduga kecelakaan itu karena pilot tidak berhasil mengangkat atau menaikkan pesawat setinggi yang dibutuhkan untuk melompati sebuah puncak gunung di situ. Misalnya, karena empat drum solar seberat 1,1 ton itu terlalu berat.
Saya pernah naik Caravan Susi Air dari Nabire ke Timika di Papua yang juga mendebarkan. Dua kota itu dipisahkan oleh pegunungan yang salah satu puncaknya setinggi 4.500 meter. Sebelum take off, saya mengira pesawat akan menghindari ketinggian itu dengan cara sedikit memutar ke atas Kaimana.
Ketika pesawat mengudara, saya terus memegang peta yang dalam posisi membuka. Ketika saya rasakan pesawat terus meninggi, barulah saya tahu bahwa sang pilot memilih meloncati saja puncak 4.500 meter itu. Wow! Kata saya dalam hati. Pesawat begini kecil terbang 5.000 meter! Karena kami semua memegang BlackBerry, kami menggunakannya juga untuk mengecek ketinggian. Benar. 5.000 meter!
Saya juga sering dibantu pilot Susi Air. Ketika terbang dari Jakarta ke Pangandaran, kami diberi bonus bisa terbang rendah dan memutar dua kali di atas Pegunungan Kamojang. Dengan cara begitu saya bisa melihat dari atas secara jelas pembangkit listrik geotermal di lereng Gunung Kamojang dan lereng Gunung Salak.
Demikian juga ketika saya terbang dari Bintuni ke Nabire, pilotnya tidak keberatan ketika saya minta mengarah dulu ke selatan karena saya ingin melihat dari atas fasilitas LNG Tangguh di pantai Teluk Bintuni. Bahkan, ketika ke Digul dan pesawat diperkirakan tidak bisa mendarat karena landasan jelek, pilot dengan sabar berusaha keras mendarat. Caranya, beberapa kali pilot menerbangkan Caravannya rendah sekali menyusuri sebelah landasan Digul. Yakni, untuk melihat dengan mata telanjang apakah landasan itu aman didarati. Akhirnya Susi Air mendarat di Digul dengan mulusnya.
Tentu saya juga sering bergurau dengan pilot-pilot itu. Ketika Susi Air mendarat di Merauke, saya menggoda pilot muda asal Australia itu.
“Apakah Anda ingin mampir pulang dulu?” tanya saya sambil menunjukkan jari ke arah Australia yang sudah begitu dekat.
Apa jawabnya? “Iya lho. Tinggal 150 mil lagi sudah Australia,” jawabnya lantas senyum. Mudah-mudahan bukan dia yang jatuh di Yahukimo Jumat lalu itu. Saya masih begitu ingat senyum perpisahan hari itu.

Ditulis Oleh : Dahlan Iskan,
Source : FB Anton Dwisunu Hanung Nugrahanto